ꗃ. three

5.8K 1.1K 157
                                    

"Miaw!"

Jake masih terdiam, dia masih berpikir bagaimana cara kucing didepan nya ini bisa sampai tepat didepan pintu rumahnya.

Kemudian Ia menghelas nafas, "hhh, kamu bikin aku mikir."

Ia mengusap badan kucing itu dengan lembut, sesekali mengusak nya dengan gemas saat kucing itu mendusel.

"Tapi setelah dipikir-pikir, gak terlalu buruk juga kalo kamu tinggal disini. Sekalian temenin aku biar rumah ini gak terlalu sepi,"

Jake mengambil ponsel nya, lalu membuka salah satu aplikasi olshop langganan nya. Dia memesan semua perlengkapan untuk kucing peliharaan. Dari makanan, kandang, pasir, dan lain-lain.

"Sama mainan nya deh,"

Terakhir, dia memesan mainan untuk kucing. Setelah itu selesai, Ia menaruh ponsel nya diatas meja kembali.

"Karna belum ada kandang, kamu tidur sama aku dulu dikamar ya."

Jake meng-gendong kucing itu seperti koala, lalu membawa nya masuk kedalam kamar. Kemudian kucing itu diturunkan diatas selimut yang ada dikasur.

"Ih, badanku rasanya lengket. Aku mandi dulu ya mbul, jangan rusakin barang yang ada disini." Usapan kecil diberikan nya, lalu dia segera bergegas masuk kedalam kamar mandi.

Anabul hitam-putih yang berada diatas kasur milik Jake itu, lama-kelamaan mulai mengeluarkan cahaya yang menyilaukan mata. Bahkan silau nya sampai kesini .g






























































Beberapa menit kemudian,

"Everbody wanna steal my girl, every─ LOH?! LO SIAPA?! BERANI-BERANI NYA MASUK KE KAMAR GUE!"

Baru selesai mandi, Jake dibuat terkejut dengan kehadiran seseorang yang sangat asing bagi nya. Terlebih lagi, orang itu berada tepat dikamar nya.

"PERGI GAK LO!"



Puk!

Jake melempar orang asing yang tiba-tiba ada diatas kasurnya menggunakan sandal rumah yang kebetulan ada didekatnya.

Lemparan nya tepat mengenai pipi orang itu, Headshoot. Namun, bukannya merasa puas, Jake malah terdiam sekaligus mematung ditempat.

Itu karna ia melihat telinga kucing yang sedikit menyembul pada kepala orang asing tersebut. Apa-apaan itu?

"L─lo.. kenapa dikepala lo ada telinga kucing?! Bando doang ya?!" Terka Jake.

Jake mulai mendekati orang asing itu dengan langkah perlahan. Semakin dekat, tambah dekat, dan akhirnya sampai tepat didepan orang itu.

Namun, seketika Jake terlonjak kaget. Orang itu mendekatinya secara tiba-tiba, dengan selimut yang masih membalut tubuhnya.

Dia mendekatkan wajahnya pada leher Jake, lalu mengendus perpotongan lehernya, bahkan sampai menjilat kecil leher milik Jake.

Dengan spontan, Jake mendorong tubuh orang itu kencang. Mengakibatkan orang itu terduduk dikasur kembali, dan selimutnya mulai turun hingga sebatas perut bagian bawah.

"Brengsek! Ternyata daritadi lo Shirtless?! Atau emang Full Naked?!"

Orang itu tidak bergeming, dia hanya diam menatap Jake dengan lekat.

"Lo gak bisu, kan? Jawab pertanyaan gue! Kenapa lo bisa masuk sampe kesini?!"

Mendengar perkataan Jake, tiba-tiba telinga kucing itu terlihat seperti layu. Tidak terlihat tegak seperti awal Jake melihatnya. Wajah nya pun sama, ikut terlihat sedih.

Jake yang melihat itu, jelas kaget. Kalo hanya sekedar bando, kenapa bisa otomatis turun begitu?! Sangat terlihat seperti asli.

Seketika Jake langsung bergidik, "Hih, itu telinga kucing asli atau palsu sih?! Kok serem lama-lama."

Tidak ada jawaban lagi sama sekali, tetap hening seperti awal. Menyadari itu, Jake hanya menghelas nafas berat.

"Oke, orang aneh. Gue tanya sekali lagi, kenapa lo bisa masuk rumah gue dan bahkan sampe masuk kesini?" Tanya Jake sekali lagi, padahal Ia ragu jika pertanyaan nya itu tidak akan dijawab, sama seperti sebelumnya.









"Bukannya kamu yang ngajak saya masuk ke kamar?"










































































don't be a silent readers.
aku yakin kalian tau gimana cara ngehargain author yaa. komenan kalian bikin aku semangat buat lanjutin book ini sampai tamat. hehe.

ꗃ. bitjay,
September, 2021.

(✓) vestigial, sungjake. Where stories live. Discover now