ꗃ. eleven

4.2K 776 32
                                    

⚠️.










































"Ih, Sunghoon! Akunya jadi basah!"

"Miaw!"

Kini Jake sedang memandikan Sunghoon dikamar mandi, dalam wujud kucing tentunya.

Namun sedari tadi Sunghoon selalu memberontak dan mencakar sana-sini, bahkan lengan dan jari Jake ikut menjadi korbannya.


"MIAW!"

Sunghoon kucing memekik keras saat Jake memasukkannya kedalam bathup, lalu menyemprotnya menggunakan shower.

"Sstt, nanti papah deng─ eh gapapa sih, kan kamarnya kedap suara."

"Rasain ini, Wahahaha!"

Jake kembali menyemprot Sunghoon kucing menggunakan selang pendek, dia tertawa puas melihat Sunghoon yang tidak bisa diam karna menghindari semprotan airnya.

"Kapan lagi aku bisa jailin dan nyiksa kamu, iya 'kan? Hehe,"

Sekarang selang airnya sudah dimatikan, Jake mengambil handuk lalu mendekati Sunghoon untuk digendong. Namun manusia jelmaan kucing itu malah menghindarinya, keempat kakinya membawa tubuhnya berlari keluar kamar mandi.

"Sunghoon! Nanti lantainya jadi basah!"

Jake mengejar Sunghoon keluar kamar mandi, namun sayang, kakinya tiba-tiba terpeleset akibat lantai kamar mandi yang licin.

Jake menutup matanya sebelum tubuh dan kepalanya membentur lantai. Tapi dia tidak merasakan sakit apapun pada sekujur tubuhnya, dia malah merasa jika ada seseorang yang menahan tubuhnya.

"Sunghoon?"

Jake menemukan wajah basah Sunghoon yang tengah menatapnya dari atas, tunggu sebentar. Itu artinya─

"Hoon, pake ba─"

Sunghoon segera merebut handuk yang ada digenggaman Jake, kemudian handuk itu ia lilitkan pada pinggangnya untuk menutup area privasi miliknya.




Dug!

"Aduh!"

Namun dia melupakan Jake, alhasil membuat bokong pemuda itu menyentuh lantai kamar mandi yang dingin.

"Maaf," Ucapnya.

Dia berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Jake, lalu membantunya berdiri.

Jake terus meringis saat mencoba berjalan, langkah yang diambil pun sedikit-sedikit. Membuat Sunghoon yang melihatnya menjadi gregetan.

"Bisa jalan?" Tanyanya.

"Bisa, tapi ininya sakit, Hoon." Jawabnya.

Nadanya terdengar seperti merengek, akhirnya Sunghoon memutuskan untuk menggendong tubuh Jake. Kali ini dengan gaya seperti mengangkat karung beras.

"Ih, Hoon! Turunin! Atau─"









Plak!

"─AKHH!"

Jake meringis kencang saat bokongnya tiba-tiba ditampar oleh Sunghoon.

"Kurang ajar!" Dia memukul-mukul punggung telanjang Sunghoon dengan asal.

Sementara Sunghoon hanya tertawa pelan, "Baru ditampar pelan, kok ngeringisnya udah keras banget?" Tanyanya dengan nada meledek sekaligus menggoda.

"Banyak bac─"









PLAK!

"─AKKHH! SUNGHOON BRENGSEK!"

Sunghoon tertawa lepas mendengar jeritan sekaligus ringisan yang keluar dari mulut Jake.

"Kapan lagi saya bisa jailin kamu, iya 'kan?" Pertanyaannya persis seperti pertanyaan Jake sebelumnya, saat sedang memandikan Sunghoon kucing.

"Fuck you, asshole." Balas Jake.

"Love you too,"

Sunghoon menjatuhkan tubuh Jake diatas ranjang, matanya menelisik setiap lekuk wajah serta tubuhnya.

Jake yang merasa diperhatikan sontak berdiri dari ranjang, lalu mencubit perut telanjang Sunghoon. Membuat sang empu mengaduh kesakitan.

"Akhh, kenapa nyubit?" Tanyanya.

Jake mendengus, "Rasain!" Balasnya.

"Jahat ba─"

"Lo lebih jahat! Aduh, pantat gue." Jake mengusap-usap bokongnya sambil meringis. Perih rasanya, tapi enak─ bercanda.

"Maaf kalo terlalu kenceng,"

Jake menatap Sunghoon, "Iya, cepet pake baju. Gue juga mau ganti baju, Abis itu kita kemall. yeayy!" Dia berlompat kecil ditempat, tangannya ia naikkan ke udara.

"Kemall? Ngapain?" Tanyanya.

"Numpang boker. Ya main aja dong! Sekalian shopping!"

Jake membuka lemarinya, lalu melihat-lihat isi lemari pakaiannya. Jari telunjuknya ia letakkan didagu, memasang pose seperti berpikir.

"Mmm, bisa pakai topi?" Tanyanya pada Sunghoon.

Sunghoon mengendikkan bahunya, "Gak tau, dicoba dulu aja."

Jake mengangguk, dia mengambil blazer berwarna abu-abu, kaus turtleneck hitam, celana jeans hitam, dan topi hitam dengan ring yang menghiasi dibagian pinggirnya. Tak lupa sepaket dengan celana dalam juga.

"Ini, kalo kuping lo sesek, gak usah dipaksain! Biar nanti gue yang akalin lagi,"

Jake memberikan outfit yang tadi ia ambil kepada Sunghoon, kemudian dia berlari keluar kamar. Mengganti baju dikamar sebelah, kamar Tamu.

Jake membawa kemeja berbahan licin, dengan warna biru dongker. Dan dia memakai celana bahan hitam untuk outfit bawahannya.

Dia menatap pantulan dirinya dicermin, merapihkan setiap sudut kemeja yang menurutnya kurang rapih.

"Ganteng banget sih gue," Monolognya dengan sangat percaya diri.

Setelahnya dia segera kembali kedalam kamarnya sendiri, untuk mengecek Sunghoon.




Cklek..

"Hoon, udah be─"

Sorot matanya menangkap sosok Sunghoon yang sedang mencoba memakai topinya didepan cermin, sambil mengangkat poni rambutnya supaya tidak menghalangi matanya.

"─lum." 

Lalu dia berbalik badan, "Udah, berangkat sekarang?"

Sepertinya Jake ingin menarik perkataannya tadi, pemuda didepannya ini lebih cocok dipuji tampan.

Rasanya dia mau menyetujui perkataan teman-temannya, yang memujinya tampan sekaligus lebih manis dan menggemaskan. Garis bawahi, Lebih.

Bahkan Jake sampai tidak berkedip menatap Sunghoon sekarang. Hal itu membuatnya bergumam tanpa sadar.

"Ganteng,"


























































MAU PINKSUN LIAT TAMED-DASHED T__T. capek banget aku, serius. Jake juga kenapa berkilau banget ajsksls, lelah.

ꗃ. nuteezla,
October, 2021.

(✓) vestigial, sungjake. Where stories live. Discover now