40. Hal Mengejutkan

Start from the beginning
                                    

"Apakah benar begitu, Fandi?" Kelvin seolah bertanya, padahal dia sudah tahu kebenarannya seperti apa.

Fandi mengangguk, menyakinkan jika memang dia tidak bersalah. Sedangkan Cindy kini sudah berkeringat dingin, dia juga bergerak gelisah.

Kelvin senang melihat Cindy gelisah seperti itu. Dia pun berjalan ke mejanya kembali dan mengembalikan laptop miliknya ke hadapan Cindy dan Fandi. Agar mereka dapat melihat apa isi dari laptop tersebut. Di meja Kelvin memang terdapat satu komputer dan satu laptop. Biasanya Kelvin memakai komputer untuk bekerja dan membawa laptop ketika untuk rapat. Tetapi, Kelvin memang tidak membawa laptop itu ketika berada di Singapura.

"Namun sayang sekali, saya tidak sebodoh itu. Kalian bisa melihat, di laptop saya terdapat rekaman CCTV, sama seperti di layar komputer saya sekarang. Tapi bedanya, rekaman CCTV di komputer terhubung dengan CCTV biasa yang dapat dikendalikan oleh Fandi dan saya." Kelvin kembali menjeda kalimatnya, menatap kedua orang tersebut yang terlihat kebingungan.

"Namun, rekaman CCTV yang berada di laptop saya adalah rekaman CCTV dari sebuah chip kecil yang saya taruh di ruangan saya dan ruang kendali CCTV. Dimana hanya saya yang dapat mengendalikan dan melihatnya. Bahkan semua rekaman CCTV yang kamu hapus dari CCTV biasa, nyatanya dapat saya lihat di sini."

Fandi dan Cindy terperanjat, mereka tidak tahu jika Pak Kelvin memiliki dua CCTV. Pantas saja Pak Kelvin bisa mengatakan jika Fandi dan Cindy bekerja sama. Karena mungkin saat Cindy masuk ke ruang kendali CCTV untuk menemui Fandi, Pak Kelvin bisa melihatnya dari CCTV yang berbentuk chip kecil.

Kelvin tersenyum tipis, CCTV chip itu memang rahasia dan seluruh karyawan tidak ada yang tahu tentang itu. Hanya dia dan Papanya yang tahu, karena CCTV itu memang sudah ada sejak lama di perusahaan ini.

Mengingat jika ruangan miliknya memang terdapat berkas-berkas penting untuk kelangsungan perusahaan dan ruang kendali CCTV juga penting, karena dapat di salah gunakan seperti sekarang ini. CCTV chip itu juga hanya dapat dilihat pada laptop miliknya itu, tidak dapat dia lihat dari ponselnya.

"Setidaknya, jangan membodohi orang yang lebih licik." Kelvin puas, dia bisa membuat dua orang yang tidak mau mengaku bersalah menjadi bungkam.

"Pak Kelvin, maafkan saya. Setelah ini saya berjanji tidak akan mencuri lagi." Cindy kembali menangis tersedu-sedu, dia masih tidak rela jika harus keluar dari perusahaan ini.

"Cindy, selama ini saya diam ketika kamu mencuri di ruangan saya walaupun kamu berusaha menghilangkan buktinya. Karena saya tahu, kamu butuh uang bukan untuk keluarga kamu. Bahkan, jika kamu sadar, dari semua anggota divisi keuangan, hanya kamu yang sering mendapatkan bonus."

"Saya kira, dengan kamu mendapatkan bonus lebih maka kamu akan berhenti untuk mencuri. Tapi nyatanya tidak, tetap saja hal menjijikkan itu kamu lakukan. Namun untuk sekarang, saya benar-benar tidak bisa memaafkan kesalahan kamu. Karena, kamu sudah menghancurkan mental istri saya, hal yang paling saja benci."

"Untuk kali ini, saya tidak dapat membantu kamu dan memaafkan kesalahan kamu, Cindy. Semua perlakuan baik saya selama ini kamu balas dengan keji. Sekarang lebih baik kamu keluar dari ruangan saya."

Kelvin memijit pelipisnya sendiri karena pusing memikirkan para karyawannya ini. Selama ini Kelvin selalu berusaha selalu bersikap baik kepada seluruh karyawannya, menjadi pimpinan yang ramah untuk mereka. Tapi ternyata, mereka malah mengecewakannya kali ini.

"Fandi, kamu juga saya pecat. Karena sama saja kamu terlibat dalam kejadian Rea." Kelvin kali ini memilih untuk tidak memiliki belas kasihan, karena mereka saja tidak memiliki belas kasihan kepada Rea.

"Tapi, Pak, saya tidak mau —"

"Keluar sekarang atau saya panggil security untuk menyeret kalian berdua keluar!" Kelvin melayangkan tatapan tajamnya.

My Boss Is My Secret Husband [END]Where stories live. Discover now