38. Kecurigaan Kelvin

Mulai dari awal
                                    

Kelvin terdiam, Rea tidak mengambil bunga pemberiannya, tidak ada eskpresi bahagia pula. Kelvin pun mengambil boneka Doraemon yang di bawa Bi Lastri, lalu memberikan kode Bi Lastri agar segera keluar dari kamarnya.

"Saya beli boneka Doraemon untuk kamu, senang tidak? Kamu kan paling suka dengan Doraemon." Kelvin memberikan boneka itu untuk istrinya.

"Makasih, Mas." Rea mengambil boneka itu dengan ekspresi yang sama, lalu menaruh boneka itu ke samping tubuhnya dan melamun kembali.

Padahal Kelvin sudah berekspresi Rea akan sangat girang, namun nyatanya ini berbeda 180 derajat. Rea seperti tidak senang sama sekali, bahkan dengan dia pulang ke rumah sekalipun.

Kelvin mendekati istrinya, hendak memberikan pelukan dan ciuman ke kening istrinya. Jujur, Kelvin sangat merindukan istrinya itu. Tetapi, Rea malah menghindar, seolah tidak mau dia peluk.

"Rea, kamu kenapa? Kamu marah ya sama saya, maaf ya, karena jarang menghubungi kamu."

Rea hanya membalasnya dengan anggukan kecil, tidak ada jawaban lain selain anggukan itu. Membuat Kelvin semakin dilanda kebingungan, apakah terjadi sesuatu dengan Rea?

Akan tetapi, dia tidak bisa langsung bertanya, lebih baik basa-basi dulu baru ke intinya. Agar Rea mau terbuka dengannya lebih dulu. Kelvin masih mendudukan dirinya di kasur dan menatap ke arah Rea.

"Kangen gak sama saya, hm?" tanya Kelvin penuh harap, semoga istrinya mau berbicara.

Tetapi salah, Rea hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

"Kamu gak suka ya dengan bunga dan boneka Doraemonnya? Atau bonekanya kurang besar?" Kelvin masih berusaha meluluhkan Rea.

"Suka," jawab Rea pelan.

"Terus kenapa murung begini? Kamu kenapa sebenarnya? Rambut kamu kenapa jadi pendek?"

"Saya jelek, ya?"

"Tidak sama sekali, mau bagaimana pun kamu, tetap kamu itu cantik di mata saya. Cuman saya heran saja, bukannya kamu sangat menyayanginya rambut panjangmu itu, kenapa sekarang malah di potong jadi pendek?"

"Lebih baik Mas mandi saja, habis perjalanan jauh, kan." Rea seolah mengalihkan pembicaraan mereka.

Kelvin menghela nafas, sudah pasti ada sesuatu yang terjadi dengan Rea. Tetapi kenapa tidak ada yang mengatakan kepadanya? Seolah mereka semua tutup mulut. Kelvin tidak bisa tenang jika melihat Rea begini.

***

Hari sudah malam, mereka berdua sudah terlelap dalam tidurnya. Rea memang tidur memunggungi Kelvin, padahal biasanya tidak begitu. Bahkan Kelvin peluk pun tidak mau.

"Tidak-tidak, jangan lakukan!"

Kelvin yang sedang tidur nyenyak terbangun karena mendengar rintihan seseorang. Kelvin terbelalak ketika melihat Rea tidurnya tidak nyaman.

"Rea, Sayang, bangun." Kelvin menepuk pipi Rea pelan.

Rea terus saja mengeluarkan suara-suara rintihan dalam tidurnya. Bahkan bergerak gelisah, membuat Kelvin jadi semakin panik.

My Boss Is My Secret Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang