Twenty One (cafe)

91 14 4
                                    

Welcome back. Enjoy my story.
Happy reading
Maaf atas typonyaa

***

Keesokan paginya, Seohyun terbangun dengan Chanyeol yang masih memeluk pinggangnya dengan erat dari belakang.

Seohyun perlahan melepaskan pelukan lengan Chanyeol, ia ingin membuat sarapan untuk mereka berdua. Tapi sebelum lengan itu terlepas, Chanyeol malah memeluknya lebih erat.

"Wait, aku masih ingin memelukmu lebih lama"

"A-aku ingin menyiapkan sarapan" gugup Seohyun.

"Andwe. Nanti kita bisa pesan, aku ingin lebih lama denganmu"

"Tapi jangan memeluk erat seperti ini aku tidak bisa nafas" ujar Seohyun membuat Chanyeol langsung melonggarkan pelukannya.

"Ah, mian. Aku tidak tau, gwenchana?"

"Ne, kau tidur lagi saja aku akan membuatkan sarapan"

"Tidak boleh, kau harus temani aku. Kau pasti nanti akan pergi setelah ini" Seohyun tersenyum kecil.

"Tidak akan. Aku lapar, Chan. Ayolah, aku belum makan dari semalam" bujuk Seohyun.

"Baiklah. Tapi tunggu, kau tidak makan tadi malam?"

"I-iya"

"Wae? Kenapa kau tak makan? Kau ingin sakit? Lain kali jangan seperti itu, kau bisa saja jatuh sakit, aku tak mau-" Seohyun langsung membungkam mulut Chanyeol dengan tangannya.

"Aku tidak makan karena dirimu sendiri Park Chanyeol, siapa suruh mabuk sampai tak terkendali hm?"

"Jadi kau tidak makan karena diriku? Karena kau mengkhawatirkan ku?" goda Chanyeol membuat pipi Seohyun terasa panas.

"A-apa? Ani, sudahlah. Aku mau masak" Seohyun langsung beranjak menuju dapur membuat Chanyeol tertawa lucu.

Chanyeol pun beranjak juga dan mulai membersihkan diri. Lalu menyusul Seohyun yang masih memasak sarapan untuk mereka berdua.

"Chan" tegur Seohyun. Ia terkejut karena tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang.

"Masak apa, hm?"

"Hanya nasi goreng kimchi, kau duduk saja dulu. Aku masih repot" Chanyeol bukannya melepas malah semakin mengeratkan pelukannya dan menaruh kepalanya di ceruk leher Seohyun.

"Aku mau memelukmu terus seharian"

"Bagaimana bisa? Kau harus ke kantor juga, kan?" Chanyeol menggeleng gemas.

"Aku tak mau, kau tak ada di sana" Seohyun pun mematikan kompor dan membalikkan badan.

"Wae? Kan sudah denganku dari semalam" Chanyeol menggeleng lagi.

"Ani, bagiku belum cukup. Kau masih belum memaafkan ku, bagaimana aku bisa fokus nanti?" Seohyun menghela nafas.

"Aku sudah memaafkanmu, Chan. Jadi lupakan semuanya"

"Jinjja? Jadi kau mau kembali denganku?" tanya Chanyeol berharap.

"Ani, aku memaafkanmu bukan berarti aku mau kembali lagi denganmu" Chanyeol menunduk sedih.

"Tak bisakah? Aku tau aku salah sudah melakukan hal itu dan menyakitimu. Tapi aku ada alasannya, Seohyun"

"Sudahi pembahasan ini. Kajja, kita makan" ajak Seohyun dengan senyuman lalu menyiapkan nasi goreng yang sudah jadi ke piring.

Tuan Park (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang