Bab 2

3.2K 210 6
                                    

Jangan lupa spamnya frend😷

Happy Reading

"Sekian dari saya, Terimakasih sudah hadir dalam meeting ini, semoga kita bisa bekerjasama dengan baik." ucap Aldi sambil berdiri membuat semuanya ikut berdiri.

"Saya pergi dulu," pamit Aldi kepada Reza yang tak lain wakilnya sekaligus sahabatnya.

"Silahkan. Mr. Aldi," canda Reza.

Aldi sedikit membungkuk kan badannya pertanda rasa hormat. Lalu pergi meninggalkan ruangan itu menuju ruangannya.

Dari kejauhan ia melihat ruangannya terbuka. Siapa yang berani masuk keruangan nya? Berani sekali.

Aldi segera masuk kedalam dan melihat Jesyka sedang menulis, ia mengedarkan pandangannya mencari sang bungsu namun tidak ada.

"Jesy, Caca mana?" tanya Aldi.

Jesyka sedaritadi fokus pada buku kini beralih sambil menunjuk bawah meja.

"Daritadi disana, dad." jawabnya.

Aldi pun mengikuti petunjuk Jesyka namun, Caca tetap tidak ada.

"Jesyka! Dady sedang tidak main-main, dimana Caca? Kamu menjaganya tidak?" tanya Aldi dengan tegas membuat Jesyka ketakutan.

"Maaf dad, sedaritadi  Jesy sibuk ngerjain pr, gak liat Caca kemana," jawab Jesyka menunduk.

Aldi menutup matanya, merenungi kesalahan. Kenapa dirinya  bisa teledor?  siapa yang harus disalahkan? Jesyka? Dia masih kecil tidak mungkin dirinya menyalahkan dia, yang jelas ia harus mencari kemana sang bungsu berada.

"Caca hilang," ujar Aldi membuat Jesyka terkejut.

Aldi mengambil hp dari kantong celana dan langsung menelepon Reza.

"Cek cctv setiap ruangan termasuk ruangan gue! Caca hilang," ucapnya lalu mematikan telepon.

Dia menatap Jesyka lalu menghampirinya membuat Jesyka ketakutan.

"Maaf dad. Jesy gak bakal ulangi kejadian ini," kini matanya sudah berembun, siap menumpahkan cairan bening sejak tadi menghalangi penglihatannya.

Aldi tersenyum tipis dan langsung memeluknya yang dibalas oleh si sulung.

"Jangan nangis, maafin dady. Kamu tunggu disini! Dady mau cari Caca,"

Jesyka mengangguk sambil menghapus air matanya.

Ia pun keluar sambil menutup pintu dan mulai mencari si bungsu di arah penjuru.

♧♧♧♧♧

El sedaritadi mondar-mandir,  sesekali ia duduk dibangku. Ini  sudah dilantai 5 namun dirinya belum menemukan dimana ruangan interview.  Apa dirinya ketinggalan zaman?  Atau tidak ikut trend?

Ia pun melanjutkan perjalanannya sambil melihat pemandangan diatas gedung.  Ia berpikir dirinya telat datang kemungkinan  yang lain sudah pulang, disini hanya tersisa pekerja saja bahkan ini sudah jam istirahat bisa jadi mereka beristirahat.

"Mommy .... " teriak seorang anak kecil  dari kejauhan.

"Mommy ... jangan tinggalin, Caca." teriaknya kembali dengan cadelnya.

Saat dipersimpangan ia mendengar suara yang anak kecil yang memanggilnya  namun tidak mungkin dengan sebutan Mommy kan? Ia menghiraukan teriakan itu mungkin itu salah satu anak yang bekerja disini.

Namun, suaranya semakin mendekat ke arah dirinya. Dan seketika ada yang menarik bajunya membuat ia membalikkan badan.

"Kamu cari siapa?" tanya El dengan lembut.

"Mommy, kenapa pergi? Caca daritadi manggil loh!" ujarnya membuat  El menatapnya bingung.

"Mommy?  Sayang, kayaknya kamu salah orang deh. Mommy kamu kemana? Apa dia ada disini?"

Bocah itu menggaruk  pipinya yang gemoy pertanda tidak mengerti maksud wanita itu.

"Pertanyaan tante buat kamu bingung ya? Maaf. Mommy  kamu dimana?"  tanya nya  kembali.

"Ini kan, mommy." jawabnya sambil menunjuk dirinya membuat dia mengerti maksudnya.

"Dady kamu?" El bertanya kembali namun hanya diberi gelengan oleh anak itu.

El pun tersenyum. "Ya sudah, kamu duduk disini sama mommy, sambil nunggu dady." Tanpa lama-lama El langsung memangku bocah kecil itu.

"Nama kamu siapa?" tanya El sambil mengelus pipinya.

"Caca, mom. Mommy lupa ya?"

Nama yang cantik. Batin El.

"Tentu enggak dong. Mommy hanya bercanda," alibi El lalu keduanya sama-sama terdiam.

El membiarkan Caca memeluknya, sesekali ia mencium Caca. Sedangkan Caca ia tertidur pulas dipelukan El.

Sudah satu jam berlalu namun, tidak ada tanda-tanda orang tua anak yang ada dipelukannya.
Siapa sih yang berani meninggalkan anak sekecil ini? Apa mereka tidak khawatir atau mencarinya? Padahal Caca anak baik, serta manis. El terus saja membatin dengan kesal.

"Caca ...." panggil seseorang pria sedikit teriak membuat El menoleh kepadanya.

Pria itu berlari menghampiri El dan langsung merebut Caca dari pelukan dirinya.

"Ekh, bapak ini siapa?" tanya El sambil ikut berdiri.

Namun pria itu tidak menjawab pertanyaannya dia malah...

"Seharusnya saya tanya, kamu siapa? Apa yang kamu lakukan kepada anak saya? Berapa yang harus saya bayar?" tanya nya yang tak lain Aldi membuat El merasa geram.

"Saya in-"

Belum El menjawab pria itu kembali bersuara.

"Kamu penculik?!" Tuduhnya.

"Ekh, bukan. Tadi Caca menghampiri saya sambil memanggil mommy, saya sudah berusaha bertanya dimana orang tuanya namun sepertinya dia tidak mengerti. Akhirnya saya menyuruh dia untuk menunggu tetapi dia malah tidur dipelukan saya," jelas El.

"Lantas, kenapa kamu berada disini?" tanya Aldi penuh selidik.

"Saya mau interview, disini."

Aldi melirik El dari bawah sampai atas ia sudah menduga kalau wanita yang ada dihadapannya yang sedang melamar kerja, namun kenapa sampai kesini? Bukannya ruang interview ada dilantai bawah.

"Eunggghhh...."

Tiba-tiba Caca menggeliat sambil mengucek matanya dan melihat El dengan tatapan binar.

"Mommy ...." panggil Caca membuat Aldi terkejut.

"Caca, dia bukan mommy!"

"Dia mommy, dad. Mommy ayo main! Caca mau main sama mommy," ajak Caca membuat El bingung.

"Ekh-"

"Kamu mau interview sebagai?" sela Aldi.

"Sekretaris, Pak." jawab El menunduk, jujur dirinya sangat takut dengan tatapan tajam milik Aldi.

"Ikut saya!" perintah Aldi sambil berjalan duluan dengan Caca.

"Dady, aku mau digendong sama mommy," ujar Caca membuat Aldi melirik El.

El pun tersenyum. "Sini, mommy gendong!" Sambil membawa Caca ke pelukannya.

Sekejap El terdiam, sembari mengikuti langkah kaki pria yang ada disampingnya yang terlihat serasi dengan langkah kaki kecilnya.

***

Next????

Tenang! Awal mah biasa nanti di part  selanjutnya bakal ada hal luar biasa😂

My Duda [HIATUS]Where stories live. Discover now