06

1 0 0
                                    

"ehhh, maaf, aku akan segera membersihkannya" ucap san.

"aww" ucapnya lagi ketika pecahan kaca itu menusuk jarinya.

"san!" ucapku spontan.

"langit, suruh bagian kebersihan saja untuk membereskan itu" ucap vanna yang kemudian membawa san masuk untuk mengobati lukanya.

"aku, tidak apa-apa, maaf tapi aku harus segera pergi. Akan kuminta langit membawakan makanan yang baru untukmu" jawab san dan langsung berlalu begitu saja.

...

San Pov

Sebenarnya hari ini aku berencana untuk seperti biasa menghabiskan sabtuku dengan balapan. Tapi kakiku malah menuju ketempat makan untuk membelikan makanan bagi pria yang baru kukenal beberapa hari itu. Memang bohong, tapi aku berkata padanya bahwa ia mirip kakakku. Padahal hanya untuk menutupi saja jika aku peduli padanya. Tidak, bukan peduli, maksudku, yahh emm sepertinya aku peduli tapi aku hanya merasa berhutang, yah berhutang.

Setelah membelikannya makanan, aku langsung bergegas kerumah sakit, mengingat kami memang belum makan sejak tadi, tidak lupa aku mengambil piring dan sendok untuknya makan juga, setelah itu langsung bergegas keruangannya, Tapi kini kudapati pria itu sedang berbincang dengan kakakku.

"bukankah mereka mirip??" tanya vannah, terdengar dari balik pintu.

"maksudmu?" jawab kai.

"Istrimu" ucap vanna yang membuatku membelakkan mata, hingga tak sengaja makanan yang ada di tangankupun jatuh, dan piring yang kubawah pecah.

"ehhh, maaf, aku akan segera membersihkannya" ucapku dan langsung membersihkan semuanya, tapi..

"aww" ringisku ketika pecahan kaca itu menusuk jariku.

"san!" ucap kai terkejut.

"langit, suruh bagian kebersihan saja untuk membereskan itu" ucap vanna yang kemudian membawaku masuk berencana untuk mengobati lukaku.

"aku, tidak apa-apa, maaf tapi aku harus segera pergi. Akan kuminta langit membawakan makanan yang baru untukmu" jawabku dan langsung berlalu pergi.

aku juga bingung entah kenapa aku terkejut dengan perbincangan itu. "Istri? jadi dia sudah menikah? pantas saja perlakuannya semanis itu pada miya" akupun tertawa sinis menyadari bodohnya aku.

...

Kai Pov

Entah apa yang ada dipikiran yisan, tapi bukan bermaksud berlebihan atau semcamnya, tapi kuyakin ia terkejut dengan ucapan vanna tentang istriku.

"Ini makananmu" ucap langit membawa semangkok bubur.

"apa kau melihat yisan?" tanyaku.

"dia berada di GGE saat ini" ucap langit, yang hanya aku angguki.

"Ommmmm" teriak seseorang di pintu masuk.

"Miyaaa" sahutku senang.

"langit, tolong angkat miya" ucapku bermaksud meminta langit mengangkat miya supaya naik ke tempat tidur. dan setelah naikpun, ia langsung memelukku.

"apa kau sudah makan?" tanyaku, dan ia menggeleng.

"hhmm kau harus makan nona mungil, sini.. biar kusuapi" ucapku sambil mengambil mangkok bubur yang diberi langit tadi.

"tapi itu makanan om" jawab miya.

"gapapa, nanti kita gantian. okei??" ucapku yang membuat miya mengangguk cepat, sedangkan ditempat lain??

ELYNSIEحيث تعيش القصص. اكتشف الآن