05

5 0 0
                                    

Setelah menyelesaikan makanku, aku langsung mengganti pakaian yang sudah disiapkan yisan. Tapi agak sedikit sulit membuka atasan, mengingat aku tidak bisa beridir dan tiang infus terlalu tinggi, bagaimana aku mengeluarkan pakaian ini dari tangan kiri??

"bukankah kau punya mulut?" ucap seseorang yang baru saja datang.

"kau bisa meminta bantuan pada perawat yang lewat, " ucap san.

"tapi pintunya tertutup nona" jawabku santai.

"apa kau bodoh? disamping tempat tidurmu ada tombol untuk memanggil bantuan" ucap san datar, sambil menurunkan botol infus dan menggantikan pakaianku. Aku yang hanya duduk mengikuti panduannya sesekali tertawa gila entah kenapa.

ia menyediakan kaos dan celana hitam, serta jaket jeans untukku.

"kemarilah" ucap san merentangkan kedua tangannya.

peluk? Batinku.

Akupun mengikutinya saja, hingga terkejut ketika ia tiba tiba saja mengangkatku dan membuatku berpindah pada kursih roda disampingku.

ouh yah, kukira. astagaa kai apa kau gila!

"mamiiii!!" panggil gadis kecil dari balik pintu.

"miya ikut yah?" ucapnya memohon.

"disini saja yah, terlalu jauh nanti kamu kelelahan" ucap san.

"iya, miya disini dulu, nanti sore juga sudah disini" ucapku membujuk yang akhirnya mendapat tatapan sinis dari gadis kecil itu, sebelum ia berlalu pergi menghampiri mama papanya di depan pintu.

"kau yakin tidak ingin ditemani?" tanya vannah yang hanya diangguki san.

"tolong jelaskan kondisi kai pada pak rom yah" ucapnya lagi

...

"apa bisa?" ucapku pada san yang hendak membantuku masuk kedalam mobil.

"duduk didepan tapi, masa iya di belakang, nanti terlihat seperti penumpang" ucapku lagi yang dituruti begitu saja olehnya.

tanpa basa basi san langsung menghantar tanganku untuk bertenger pada kedua bahu mungilnya, akupun menggunakan kaki kananku untuk sedikit menopang tubuhku, tapi kurasa mobil ini dicuci terlalu bersih, kakiku terpeleset dan tanganku dengan cepat menarik pinggang san hingga untung saja kami terjatuh dalam mobil, dengan posisi pandangan yang hanya berjarak beberapa centi saja.

san yang menyadari posisi kami langsung berdiri dan

bukk

"hei san" spontanku meraih kepalanya , ketika ia menubruk langit langit mobil karena terburu-buru.

"ihh sakittt" ucapnya seperti merengek dan masih terus berada diatasku. kembali sadar dengan sikapnya, ia akhirnya dengan cepat keluar dari dalam mobil dan langsung berputar berpindah ke posisi pengemudi.

"kepalamu baik-baik saja?" ucapku, yang tidak direspon olehnya.

padahal tadi rengek barusan.

...

kini aku dan san duduk disebuah rumah kecil tapi rapi, isi rumah ini adahlah barang-barang retro yang membuatku sangat suka.

"ayo sini" panggil pria tua yang kalau tidak salah namanya rom, kuingat sejak vannah menyebutkannya di rumah sakit. Yisanpun langsung membantuku untuk berjalan kearah kasur mini untuk berbaring, dan dengan segera menjelaskan keadaanku pada pak tua itu.

"apakah sakit?" tanya pak tua itu sambil mengangkat kaki kiriku yang katanya patah

"tidak" jawabku spontan.

ELYNSIEWhere stories live. Discover now