Chap 13

61 13 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Bohong kalau sekarang Zea mengatakan dia tak bahagia setelah diajak ke villa oleh Suga kemarin, bahkan bibirnya tak henti-hentinya menyunggingkan senyumnya hingga membuat orang-orang merasa aneh. Ada apa dengan gadis ini? Hanya itu yang terlintas dipikiran mereka, karena mereka tahu kalau Zea adalah Sekretaris Suga, jadi mungkin mereka berpikiran kalau Zea tertekan batin hingga hampir gila bekerja untuk Suga.


“ZEA!” Sang pemilik nama auto berbalik saat mendengar suara berat milik Jimin menghiasi gendang telinganya. Ia pun semakin melebarkan senyumnya, menampilkan senyum sebaik mungkin sehingga Jimin mengernyitkan kening. Gadisnya ini seperti ada yang salah, salah pasang kabel atau baterai maksudnya.

“Ceria banget kelihatannya, lo abis menang lotre, ya?” terka Jimin.


PLAK


Dengan spontan Zea menampar lengan kanan Jimin lumayan keras hingga sang korban meringis kesakitan, masa bodoh dengan itu, Zea hanya menyalurkan kekesalannya. Mana mungkin sosok Zea melakukan perjudian seperti itu? Yang ada Namjoon akan mengusirnya dari kontrakan.


“Kalau bicara suka sembarangan,” gerutu Zea.

“Ya, terus kenapa? Daritadi lo senyum mulu kek orang gila. Atau lo emang gila akibat kerja buat Pak Suga?” balas Jimin.

“Enggak-lah. Mana mungkin gue gila, tapi bisa jadi sih, gue gila karena ketampanannya, hehe.” ujar Zea.


Jimin menggeleng-gelengkan kepalanya lalu menaruh punggung tangan kanannya di kening Zea untuk mengecek apa gadis ini sedang panas atau tidak. Takutnya Zea sedang sakit, kalau memang terasa panas, Jimin bisa membawanya pulang ke rumah.


“Sehat-sehat aja, kok lo miring gini sih?” gumam Jimin.


Zea langsung menepis tangan Jimin yang menyentuh keningnya, Zea tidak suka jika ada orang yang menyentuh wajahnya. Wajah itu sangat sensitive, perawatannya mahal dan butuh waktu lama. Sedangkan tangan tempatnya kuman berada, Zea tak bisa membayangkan betapa banyaknya kuman yang menempel di tangan Jimin dan malah menyentuh area wajah Zea.


“Jangan sentuh sembarangan, kalau gue jerawatan, lo yang gue cambuk.” ancam Zea.

“Ya, maaf. Gue enggak tahu,” balas Jimin.


Setelahnya mereka berjalan beriringan menuju lift yang akan membawanya ketujuan. Namun, begitu tiba dihadapan lift, yang mereka dapati adalah Suga sedang menunggu pintu lift terbuka. Dengan segera Jimin mendorong tubuh Zea untuk berhadapan langsung pada sang pimpinan, bagi Zea ini sudah biasa, Jimin menjadikannya sebagai tumbal kalau sedang darurat.


“Pagi, Pak Suga!” sapa Zea dengan senyum riangnya.


Mendengar ada suara cempreng yang mengganggu ketenangannya, Suga pun berbalik kearah kiri lalu mendapati Zea dan Jimin dibelakangnya menunduk sopan. Suga membalas senyum Zea sebaik mungkin lalu kembali menatap pintu lift yang tak kunjung terbuka.


Min Yoongi : The Last (Suga BTS) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang