Chap 2

101 21 0
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***


Hari ini Zea bangun lebih awal dibanding hari-hari sebelumnya, ini adalah hari pertama ia bekerja sebagai karyawan di Min D’Labels, tentu saja dia semangat dan tak sabar memulai hari indahnya. Jantungnya sedikit berdegub kencang, wajar saja, itu adalah reaksi umum ketika seseorang memulai sesuatu yang baru.

Setibanya Zea di sebuah gedung mewah nan kokoh dihadapannya ini, ia langsung masuk dan menuju lift naik ke lantai atas dimana letak meja kerjanya tepat didepan ruangan Suga. Sedaritadi mata Zea terus memandangi beberapa orang yang sudah mulai sibuk mengerjakan sesuatu, Zea tahu betul kalau perusahaan tempatnya bekerja ini adalah suatu agensi yang mendebutkan beberapa solois terkenal, contohnya Jeon Jungkook.


“Zea!” Sang pemilik nama otomatis berbalik ketika suara cempreng itu menghiasi gendang telinganya, yang tak lain dan tak bukan adalah Jimin. Satu-satunya orang yang ia kenali di perusahaan ini hanya Jimin, kedepannya ia akan menjadi orang yang ramah agar mudah mendapatkan rekan kerja.

“Baru datang?” tanya Jimin.

“Iya, lo juga?” balas Zea, dan diangguki oleh Jimin disertai kedipan matanya yang mampu membuat para gadis meleleh, tapi tidak dengan Zea.

“By the way, orang-orang sepagi ini udah sibuk banget. Emangnya ada apa?” tanya Zea.

“Berhubung lo bertanya di orang yang tepat, jadi gue bakal jawab. Lo tahu Idol Jeon Jungkook baru comeback kemarin, ‘kan? Ya, itu karena dia, ngurusin dia kek bocah.” gerutu Jimin.


Spontan Zea menampar lengan kekar Jimin, bahaya jika ada orang lain yang mendengar perbincangan mereka, bisa-bisa berakhir dipecat. Jangan sampai itu terjadi, Zea belum merasakan sensasi kursi kerjanya.


“Wajar dong, dia yang menghasilkan uang. Kalau dia enggak jadi Idol, lo mau makan apa? Makan pasir?” gerutu Zea.


Jimin mendengus kesal lalu mencekik leher Zea menggunakan lengannya, sehingga membuat pandangan orang-orang merasa gemas melihat keduanya. Zea dan Jimin itu ibarat Tom & jerry, selalu bertengkar dalam keadaan apapun.


“Lepasin anjir! Gue mati disini enggak lucu!” bentak Zea.

“Biarin, lo jadi hantu penunggu disini. Mampus dah,” balas Jimin.


Sekuat tenaga Zea melepaskan diri dari siksaan Jimin, dan beberapa detik kemudian ia berhasil, ia menarik nafas dalam-dalam lalu ia hembuskan secara perlahan. Rambutnya sudah teracak tak terbentuk akibat ulah Jimin, padahal usahanya dalam merapihkan rambutnya itu jadi gelombang butuh waktu setengah jam.


“Emang paling benar tuh lo ikat rambut aja, sok-sokan di gelombangin.” ejek Jimin.


Baru saja Zea ingin melempari Jimin menggunakan heels yang ia kenakan, namun harus tertahan karena mendapati sosok Suga berjalan kearahnya sembari menenteng tas kerjanya, kedua mata sipit nan tajam itu terus memandangi Zea. Kali ini Zea benar-benar takut mendapat amukan di hari pertamanya bekerja, terlebih lagi penampilannya sangat kacau akibat Jimin.


Min Yoongi : The Last (Suga BTS) [Completed]Where stories live. Discover now