"Masa?" Tanya nya tidak percaya sambil mencuri kecupan di bibir menggoda istrinya.

"Yak!" Teriak Luna menunjuk tepat di depan wajah suaminya, "Setidaknya kalo mau nyosor gosok gigi dulu, bau jigong. Aish."

"Berarti kalau udah gosok gigi boleh di terusin dong?" Goda Ezriel sambil menarik turunkan alisnya.

Ezriel menahan senyum ketika melihat Luna yang sekarang sedang komat-kamit. Dia memang tidak sempat menggosok gigi sama sekali. Boro-boro menggosok gigi, cuci muka saja dia belum. Setelah bangun dia tidak basa basi langsung mencari Luna yang tidak ada di samping nya. Dia takut istrinya itu kenapa-kenapa atau membutuhkan bantuan dia.

"Dasar gadis nakal." Ezriel mencubit hidung Luna.

Luna melotot dan menatap wajah Ezriel, "Aku bukan gadis tapi udah jadi seorang wanita."

Ezriel terkekeh kecil sambil mengecup pipi Luna sebentar bukan kecupan tapi sedikit di hisap. Dasar pria.

"Iya, iya. Aku ulang lagi deh. Dasar wanita nakal."

"Udah sana mandi ih." Usir Luna sambil mendorong tubuh Ezriel menjauh darinya yang sekarang malah sedang memeluk dia dari samping. Ezriel malah semakin mempererat pelukannya. Untung saja Ezriel memeluk dari samping kalau dari depan sudah pasti bayinya entar jadi gepeng.

Cup

Sekali lagi Ezriel mengecup bibir Luna. Kemudian setelah itu ngibrit menjauh dari Luna, takut kucing betina itu mengamuk dan mencakar-cakar wajah tampannya.

"Ck. Untung suami." Dumel Luna sambil menahan senyum. Dan pada kenyataannya Luna malah tidak marah sama sekali.

¢¢¢

Luna terus saja berkeliling didalam toko bunga itu, mencari bunga yang cocok buat di simpan di rumah kacanya lagi. Rumah kaca yang khusus di buatkan oleh Ezriel untuknya supaya Luna tidak kebosanan. Di dalam rumah kaca itu terdapat banyak jenis bunga-bunga cantik berwarna warni. Dan hari sekarang Luna ingin menambah lagi koleksi jenis bunga baru.

Ketika fokus Luna yang hanya terarah pada bunga dan tidak memperhatikan jalan. Dia tidak sengaja menabrak bahu seseorang dan oleng hingga hampir jatuh kejengkang kalau saja orang itu tidak menahan bobot tubuhnya.

Luna memejamkan matanya namun dia tidak merasakan apapun di tubuhnya. Dia berpikir bagaimana jadinya kalau di jatuh dan kandungannya itu kenapa-kenapa. Untung saja orang itu menahan tubuhnya agar tidak jatuh.

"Luna?"

Dia membuka matanya ketika mengenali suara orang itu. Betapa terkejut nya ketika siapa orang baru saja menolong nya supaya tidak jatuh. Namun dia dengan cepat-cepat menormalkan lagi ekpresinya.

Luna buru-buru menjauh dari pria yang baru saja menolongnya dan menatap pria itu dengan pura-pura membuat ekpresi terkejut, "Eh, mantan!" Serunya.

Pria itu tersenyum tipis ketika Luna mengingatnya, "Lo nggak papa, 'kan?" Tanyanya dengan nada khawatir, mungkin.

Luna menggeleng pelan sambil tersenyum tipis. Pria yang dipanggil mantan oleh Luna itu menghela nafas lega.

"Lo ngapain disini?"

"Menjelajahi dunia bawah laut. Ya nyari bunga lah." Sarkas Luna dengan kesal. Pria itu bodoh, bego apa tolol sudah pasti di toko bunga itu beli bunga masa mau lihat ikan.

"Heheh iya juga ya." Jawab pria itu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Pria itu menatap Luna dari atas sampai bawah. Dahi dia berkerut ketika melihat perut Luna yang seperti sedang mengandung.

Figuran Novel (END)Where stories live. Discover now