one

11.6K 610 29
                                    

Lee Haechan salah satu member NCT yang sekarang sedang dipuncak kesuksesan nya.

Maknae NCT 127 yang selalu tersenyum bahagia menghibur para fans, namun siapa sangka senyumnya hanyalah karena paksaan.

Nyatanya kehidupan sesungguhnya lebih kejam, dituduh membunuh, dibenci oleh para member, dicaci maki, bahkan mereka tidak segan segan memukul nya.

Bukan hanya luka fisik hati nya pun ikut terluka, keluarganya bahkan memperlakukan nya seperti sampah.

Luka goresan kecil, bahkan tidak akan lebih menyakitkan dari lukanya selama ini.

Luka yang selama ini ia dapatkan tidak akan sesakit hanya karena tergores, semua tidak ada apa apa nya.

Belum lagi bayangan seseorang yang terbunuh beberapa tahun lalu terus terbayang di pikiran nya.

Prang!!

Tubuh nya mulai bergetar, raut wajahnya menjadi pucat pasi, merutuki kebodohannya karena tidak memegang erat gelas dengan benar.

Drap langkah seseorang mulai mendekat, semakin membuat ketakutan.

"Kau!?! Sudah sampah tidak becus bekerja!!"-bentakan seseorang itu membuat tubuh nya semakin bergetar.

"M-maaf h-hyung a-aku t-tidak s-sengaja"-gugup bercampur panik melihat raut wajah kemarahan dari member tertua yang ketiga itu.

Dia Lee Taeyong leader NCT, yang sedang menatap penuh amarah Lee Haechan yang tidak sengaja memecahkan gelas dipagi hari.

"Kau sengaja ingin menganggu tidur ku eoh?!!"-Taeyong berjalan kearah haechan yang sudah ketakutan.

Plak!!

"Dasar sampah!!"

Selalu kata menyakitkan yang sering diucapkan orang terdekat saat ia melakukan kesalahan.

Bugh!

"Mati saja sana, tidak berguna!!"-setelah memukul perut Haechan, Taeyong pergi melanjutkan tidur yang terganggu tadi.

"Hiks"-satu isakan lolos dari mulut nya, sambil memegangi perutnya yang sekarang sangat sakit, haechan berbalik melanjutkan tugas yang tertunda, yaitu memasak untuk para member sebelum mereka bangun.






























10.00 KST

Semua member sudah bangun, bersiap siap untuk sarapan pagi, yang tentu sudah tersedia di meja makan.

Ada yang sudah lengkap dengan pakaian tertutup ada juga yang masih dengan wajah bangun tidur dan rambut seperti sarang burung, berantakan sekali.

"Kau ada jadwal hyung?"-Tanya Mark yang masih dengan wajah bangun tidur nya.

"Tidak ada, hanya ada urusan penting"-Jawab seperlunya.

Mark hanya ber'O' ria dia tidak ingin bertanya lagi karena hyung nya itu terlihat sangat buru buru bahkan mengabaikan sarapan yang terlihat lezat.

"Oh ya ku dengar tadi pagi ada suara pecahan kaca dan sesuatu seperti seseorang yang dipukul"-Mark

"Mungkin suara TV"-jawab Jungwoo

"Tapi hyung"

"Sudah makan saja mark"-Taeyong langsung menyela ucapan mark.

Lalu ruangan itu kembali hening, hanya terdengar dentingan alat makan yang saling bergesekan.

Ketujuh member NCT 127 makan dengan khimad tidak ada yang bertanya atapun bercerita seperti dulu.




































Haechan sedang memasak di drom Dream, untung lah jadwal mereka kosong hari ini dia tidak perlu buru buru untuk kesini.

Sudah 1 jam lebih haechan berkutat di dapur memasak, tangannya bergerak lincah dengan pisau dapur memotong sayuran.

Ia harus menyelesaikan nya sebelum para member Dream bangun.

Beberapa menit kemudian haechan telah selesai ia buru buru keluar, karena sebentar lagi mereka bangun.

"Selamat menikmati makanan nya"-ucap haechan sebelum benar-benar pergi.

Dan benar setelah haechan pergi dari drom, Jaemin dan Renjun bangun berjalan kearah ruang makan.

"Sebenarnya siapa yang memasak semua ini?"-Tanya Jaemin

"Ntah lah mungkin hyungdeul"-Renjun

"Kita semalam berpesta bahkan hingga mabuk, para hyung juga pasti lebih parah dari kita, mereka tidak mungkin bangun pagi dan memasak untuk sarapan"

"Sudah lah diam saja, tinggal menikmati sarapan kenapa harus bertanya"-Renjun

Jaemin diam melanjutkan sarapannya, tapi otaknya masih berfikir siapa yang setiap hari membuat sarapan untuk mereka semua.

Lain lagi dengan haechan ia sekarang berada di rooftop memandang gedung sm entertainment sembari merasakan angin pagi yang cukup dingin menerpa wajah nya

Kegiatan setiap hari haechan adalah berdiri sambil menunggu semua member drom nct 127 selesai sarapan.

Angin kian berhembus semakin kuat, haechan mengeratkan mantel yang membalut tubuh nya, hidungnya sudah memerah karena kedinginan.

Tangan kanan nya keluar dari saku mantel, matanya melihat jarum jam yang menunjukkan pukul 13.00 sudah waktunya ia kembali.


































"Berlatih dengan benar sialan!!!"-bentak sang pelatih, sementara haechan hanya bisa menundukkan kepala nya.

Sementara member lain hanya melihat, tanpa berniat membela sekalipun.

"M-maaf ssaem"

"Kau pikir maaf mu bisa membuat tenaga member pulih ha?!! Sudah merepotkan tidak berguna lagi"

Sakit hati seperti dihancurkan sehancur hancur nya, cacian selalu terdengar.

"Kalian boleh pulang latihan dilanjutkan besok, dan kau! Awas saja kalo besok tidak bersungguh-sungguh latihan lebih baik keluar saja daripada menjadi beban kami"

Haechan diam, dia tidak ingin mengelak mereka memang benar dia beban, merepotkan dan tidak berguna.

"Hanya sebentar lagi kumohon, setelah ini kalian bisa bebas tanpa beban lagi"-tubuh nya merosot ke lantai menangis sejadi-jadinya, tidak akan ada yang dengar.

Setelah sekitar 30 menit haechan meluapkan emosi nya dengan menangis ia kembali berlatih ia tidak mau melakukan kesalahan lagi dan membuat para member harus mengulang nya lagi dan lagi.

Sesekali tubuh nya limbung jatuh ke lantai yang keras karena merasakan nyeri yang amat sakit di kaki nya.
































Hai

Kembali lagi dengan kayla si penulis gak jelas, seperti biasanya aku selalu ngebuat cerita berdasarkan gabut.

Udah emang gak jelas akutuh.

Buat para pembaca tolong yah jangan dibawa real life, ini cuma sekedar karangan ku aja, gak ada hubungannya dengan real life NCT SEKEDAR IMAJINASI KU AJA.

tolong jadi pembaca yang bijak oke?

Next or unpub?

See uuuu

Don't Hate Me (End) Where stories live. Discover now