Oh, apa kalian penasaran bagaimana mereka berdua terjebak di lautan peperangan? Hm, mari kita mundur beberapa menit yang lalu.

Flashback...

Bellyna mencuci kedua tangannya pada wastafel setelah urusan duniawinya selesai. Menatap cermin di depannya, Bellyna merogoh saku roknya dan menerapkan liptint di bibir pucatnya.

"Gue tahu muka gue pas-pasan, tapi setidaknya gue pengen ngerasain gimana rasanya punya pacar." Ucap Bellyna dengan mimik wajah nelangsa.

"Gue bosen LDR beda dimensi terus ." Gumamnya.

Setelah bergalau ria meratapi nasibnya yang menjomblo di dunia ini, Bellyna keluar dari toilet. Bellyna berjalan melewati lapangan untuk sampai di kelasnya, tapi dia tidak tahu jika musibah akan menimpa dirinya.

Tanpa peringatan, segerombolan pemuda asing menerobos dan memulai perkelahian dengan siswa sekolahnya.

Karena Bellyna itu perempuan, dan dia tidak sempat untuk lari seperti siswi lainnya, akhirnya dia memilih bersembunyi sampai aman.

"Wtf! Apa-apaan situasi ini?!" Ucap Bellyna pelan.

Bellyna memeras otaknya, apa ada plot yang dia lewatkan?

"Kemungkinan besar bisa menyelinap  dalam situasi saat ini sekitar 60%, itupun jika tidak ada rintangan yang menghalangi."

Sedang sibuknya berfikir tentang rencana kaburnya, Bellyna di kejutkan dengan suara tangis tertahan. Bellyna mencari sumber suara itu, dan bertapa menakjubkannya yang dia temukan.

'Kenapa dia malah diam di situ bukannya lari? Otaknya kemana sih Munaroh?'

Dan berakhirlah Bellyna dengan Rosella bersembunyi bersama.

Flashback end....

Wajah Bellyna kusut ketika mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu, kedua perempuan itu saling terdiam. Satunya sedang berfikir dengan keras sedangkan yang satunya lagi sedang menahan rasa takutnya.

"Lo bisa lari?" Tanya Bellyna.

Rosella menggeleng lemah, "Maaf, kakiku tadi terkilir karena terdorong tadi." Ucapnya sambil menunduk malu.

Bellyna menipiskan bibirnya, rasanya dia ingin mengumpati perempuan didepannya dengan kata 'tolol'.

Bellyna mengusap wajahnya kasar, tangannya meraih sapu lidi yang kebetulan ada di dekatnya. Rosella memperhatikan setiap tindakannya dan menatapnya bingung.

"Itu untuk apa?"

Ujung mata Bellyna berkedut, emang ya polos sama bodoh itu beda tipis. Jadi dengan senyum manis Bellyna berkata, "Ini untuk 'papapa'."

Rosella mengedipkan matanya berulang kali, berusaha untuk mengerti maksud dari perkataan Bellyna.

"Apa Lo masih gak ngerti? Dalam situasi seperti ini, hal yang paling penting adalah senjata untuk membela diri. Jika membela diri tidak berhasil, alangkah baiknya untuk lari atau memanggil bantuan."

Mata Rosella berbinar, dia mengangguk beberapa kali.

Entah kenapa rasanya Bellyna seperti sedang mengajar anak TK yang masih polos.

"Lo tinggal dimana sih sebenarnya?"

Rosella mengedipkan matanya, dengan riang dia menjawab, "Aku? Aku tinggal sama Papaku di Perumahan Kenangan Jalan Mantan no. 03."

"...."

Dahlah, Bellyna lelah.

______________________________________

BellWhere stories live. Discover now