SHAGA || ELEVEN

Comincia dall'inizio
                                    

"Ga, jawab," Natasya maju mendekat, namun lagi, Shaga melangkah mundur. "Kamu di suruh Hazel buat jauihin aku, iya?" tanya nya terluka.

Shaga usap wajah lelah nya. "Natasya, kamu nggak ada salah sama aku."

"Berarti Hazel yang suruh kamu menjauh?" tebak Natasya dengan wajah mengejek.

"Kita sepakat. Dia suruh aku nggak dekat kamu, dan aku setuju," ungkap Shaga tenang.

Natasya tampak menatap tak percaya. "Ga? Really? Kamu jauhin aku demi dia?"

"Natasya lebih baik kamu pulang," Shaga berujar sambil bermain ponsel, dia pesankan taksi online untuk Natasya karena dia tidak mungkin mengantar gadis itu. "Udah malam, kita bicarain nanti aja."

"Nggak! Aku gak mau pulang sebelum kamu jelasin apa maksud kamu ngejuh dari aku?!"

Shaga mendongak, menatap Natasya. "Natasya..."

"Apa? Hah? Gak mampu jawab?" kesal Natasya. "Kamu bahkan gak mau aku deketin, Ga. Kenapa, sih?"

"Aku ada alasan sendiri, dan sebaiknya kamu nggak perlu tahu sekarang."

"Dua hari sama Hazel, udah ngerubah banyak sikap kamu ke aku ternyata," kekeh Natasya pahit. "Fine, maaf udah ganggu kamu selama ini, semoga bisa bahagia sama Hazel."

"Nat!"

"Oh, satu lagi, Ga. Lupain bahwa kita pernah temenan, besok dan seterusnya, anggap kamu dan aku nggak saling kenal," Natasya berlari sambil menghapus air matanya setelah mengatakan itu. Dalam hati dia berhitung, dan sangat yakin, bahwa dalam hitungan ke tiga, Shaga akan mencekal pergelangan tangan nya. Memeluknya dan menahan pergi.

Satu.

Dua.

Tiga.

"Halo sayang, lama banget angkat nya," langkah Natasya berhenti mendengar suara Shaga yang merajuk, "Mana ada, aku langsung pulang, macet tadi. Baru sampai ini."

Perlahan Natasya membalik badan, dapat dia lihat, Shaga sedang berusaha membuka pintu dengan tangan sebelah sementara tangan yang lain memegang handphone di telinga. Cowok itu kemudian masuk ke dalam rumah,tanpa menengok sedikitpun kepadanya.

Jadi... Shaga tidak mengejarnya?

Natasya mendecih tak percaya, Shaga pasti sudah terpengaruh oleh Hazel, dan Natasya tidak akan membiarkan itu berlangsung lama. Shaga, harus kembali padanya.

***

"Ma, seberapa dekat mama sama Hazel?" tanya Shaga.

Ranti, yang sedang menonton drama korea, sontak menoleh saat anaknya duduk di sofa dan bertanya demikian. "Ya deket banget, lah. Lebih dekat ketimbang sama kamu anak Mama sendiri."

"Bagus, aku mau nanya sesuatu, dong," kata Shaga. "Sebenernya aku pengen nanya langsung sama Hazel, tapi, nggak enak. Takut dia sedih."

"Cih, sok peduli kamu. Selama tujuh bulan ke mana aja hah? Koma?!" sentak Ranti kesal.

Shaga mendengkus, dia abaikan omelan mama nya itu. "Papa nya Hazel..., di mana sekarang?" tanya nya hati-hati.

Shaga tidak buta untuk melihat wajah Ranti yang mendadak kaku dan tatapan nya berubah tajam. "Ngapain kamu nanyain tentang papa nya Hazel?" jawabnya dengan tanya.

SHAGA (SELESAI)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora