09. Tempat Baru dan Kenangan Lama

373 100 20
                                    

"Kita boleh saja menoleh ke belakang. Tapi, jangan sampai membawanya kembali."









Setelah bergelut dengan pikiran dan prasangkanya sendiri. Akhirnya Yunoh memutuskan untuk menghubungi Renjun. Yunoh pikir, mungkin dengan Rosé mengajar, akan mengalihkan fokus perempuan cantik itu. Karena berdasarkan pengalaman Yunoh, terkadang kegiatan yang padat akan membuat kita lupa dengan kesedihan dan rasa sakit.

"Hyung, kau tidak bercanda kan? Aku sudah sangat frustasi mencari pelatih baru. Jangan memberi harapan palsu loh!"

Di balik ponsel Yunoh, suara Renjun terdengar begitu antusias. Sepertinya, pemuda itu berbicara sambil tersenyum lebar.

"Iya. Dia mau." singkat Yunoh.

"Baiklah. Kita langsung bertemu di tempat les saja, hyung. Alamatnya ada di brosur itu. Untuk waktunya, aku mengikuti waktu istrimu saja, dia bisanya kapan. Tapi, lebih cepat lebih baik. Hehe..." kekeh Renjun.

"Mungkin besok lusa. Katanya sih begitu. Dia akan datang sendiri."

"Oh oke oke..."

"Tapi, Njun. Aku minta sesuatu boleh?"

"Apa hyung?"

"Jangan mengingatkannya tentang pernikahannya ya. Apalagi menanyakan perihal hubunganku dengannya. "

Renjun sengaja tak merespon apapun. Dia membiarkan Yunoh melanjutkan ucapannya yang sepertinya belum selesai.

"Aku takut dia malah tak nyaman." sambung Yunoh.

"Tenang saja. Selama aku bukan Lee Haechan, aku akan selalu profesional. Dan lagi hal itu merupakan privasi kalian berdua. Jadi, aku cukup tahu batasan. Kau gak perlu khawatir, hyung." ucap Renjun.

Meski sebenarnya Renjun sangat penasaran jika mengenai Roséanne Park. Tapi, Renjun tak egois untuk mencampuri urusan rumah tangga orang. Jadi penggemar boleh, tapi jangan sampai fanatik hingga menganggu kehidupan pribadi mereka. Seterkenal-terkenalnya seorang publik figur, mereka tetap manusia biasa yang perlu space untuk kehidupan pribadi mereka, pikir Renjun.

"Baiklah, aku percaya padamu. Terima kasih."

"Kembali kasih. Sampaikan salamku pada istrimu."

"Iya. Nanti, kusampaikan."

Yunoh menutup panggilan telponnya. Dia langsung menerawang tanpa tujuan. Semoga kali ini keputusan Yunoh tak salah. Yunoh tak mau salah langkah lagi dan terus menghancurkan Rosé.

***

Hari sudah berganti beberapa kali.

Hari ini pertama kalinya untuk Rosé keluar rumah setelah hampir dua bulan terpuruk di kamar dengan tangisan dan bertahan dengan keegoisannya untuk menutup diri pada siapapun.

Gadis cantik itu berjalan menyusuri jalanan. Sesekali dia mengabsen setiap hal yang dia lewati. Tempat ini sangat indah. Berbeda dengan Seoul yang dipenuhi dengan gedung tinggi dan manusia yang sibuk dengan dunia mereka masing-masing. Di sini masih terlihat asri, bahkan bentangan lahan pertanian sawah yang hijau juga masih ada, gunung dan bukit juga masih terlihat. Tak heran, Gurye dikenal sebagai kota pertanian kecil yang indah. Kota yang terletak di antara Jirisan dan Sungai Seomjin itu memang tempat sempurna untuk healing.

Tapi, tempat baru akan selalu menjadi tempat baru. Rosé kebingungan mencari lokasi tempat les Ballet bernama Gyrate itu. Katanya, bangunannya di tengah kota dekat pusat pasar tradisonal.

Amor Volucres | JaeroséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang