01. Tarian dan Perpisahan

680 110 1
                                    

"Meski singkat, pertemuan adalah awal dari segala kemungkinan."










"Seperti bulan-bulan sebelumnya, karyawan terbaik di Jhon's Energy diraih oleh Jung Yunoooooohhhhh! Silahkan maju ke depan untuk menerima hadiah anda."

Doyoung yang menjadi pemandu acara kali ini, begitu antusias mengumumkan karyawan terbaik bulan ini. Tepuk tangan yang hangat dari semua orang, menyambut gembira si karyawan terbaik itu. Yunoh yang juga duduk di antara mereka langsung berdiri dan maju ke depan. Sesekali dia tersenyum sambil membenarkan kacamata bulat nan tebal yang bertengger di hidungnya.

"Selanjutnya dipersilahkan kepada Sajang-nim, Jhonny-ssi untuk memberikan hadiahnya." ucap sang pemandu acara lagi.

Johnny tersenyum sekilas. Pria berperawakan tinggi itu juga ikut maju ke depan sana dan langsung memberikan hadiah spesial darinya.

"Selamat Yunoh. Ini hadiahmu." ucapnya.

Yunoh kebingungan saat mendapatkan tiket pertunjukan ballet sebagai hadiah dari pencapaiannya bulan ini. "Hyung, aku tak suka ballet." tolaknya.

"Gak baik menolak hadiah. Tiket itu sangat mahal. Sayang jika tidak diterima." ucap Johnny sambil menepuk pundak Yunoh.

"Apa bisa dijual lagi?" bisik Yunoh.

"Sayangnya untuk hari ini sudah tidak bisa. Karena acaranya juga hari ini." jawab Johnny santai.

"Apa bisa ditukar dengan voucher diskon makanan cepat saji saja seperti bulan lalu?" bisik Yunoh lagi.

"Tak bisa Yunoh. Sekali-kali kamu harus pergi ke luar, menghirup udara segar dan menonton sesuatu yang menarik. Jangan berpacaran dengan komputermu itu terus."

"Oh ya, kita lakukan pemotretan dulu... Sebagai kenang-kenangan." ucap Jaemin tiba-tiba.

Jaemin, si seksi dokumentasi acara kali ini sudah bersiap dengan kameranya. Dia segera mengabadikan moment itu berharga itu.

Cekrekk!

***

Entah bagaimana ceritanya, Yunoh kini berdiri di depan sebuah gedung pertunjukkan. Di sana ada sebuah poster besar bertuliskan.

The Last Rose
Roséanne Park

Dengan sedikit keraguan, Yunoh masuk ke gedung itu. Ternyata acara sudah dimulai sejak tadi. Dia duduk di salah satu bangku penonton dan mulai menikmati acara itu. Sesekali dia melirik orang yang duduk di samping kanan dan kirinya. Mereka semua begitu serius menyaksikan pertunjukkan itu.

Sebenarnya, ini pertama kalinya Yunoh menyaksikan pertunjukan ballet seperti ini. Pria berkacamata itu terhipnoatis oleh seorang gadis cantik yang tengah menari di tengah panggung sana. Tariannya begitu cantik dan lembut. Rok tutu berwarna lilac itu sangat indah membalut tubuh sang penari. Dipadukan dengan pointe shoe berwarna senada dan alunan musik yang begitu memanjakan telinga.

Setiap gerak tangan dan kakinya seakan tengah berkomunikasi, menyebarkan kebahagiaan yang terpancar dari sorot matanya yang begitu indah. Tiba-tiba untuk pertama kalinya jantung Yunoh berdebar tak karuan. Telinga terasa memanas. Jika ada yang sadar, telinga Yunoh sudah sangat memerah padam. Dia begitu terpesona pada gadis itu.

Yunoh menepuk pelan lelaki yang duduk di sampingnya. "Tuan, boleh saya bertanya?", tanyanya.

Pria itu menganggukkan kepalanya. "Iya ada apa?" tanyanya.

"Siapa yang tengah menari di sana?" tanya Yunoh.

"Roséanne Park. Cantik kan? Dia penari ballet terkenal di Korea Selatan. Bakatnya bahkan diaku oleh International Ballet Institute di New York. Sayangnya dia akan pensiun. Ini adalah tarian terakhirnya." jelas pria itu.

Amor Volucres | JaeroséWhere stories live. Discover now