2.10 Atap Lantai 10

Start from the beginning
                                        

"sst, momy tidur bukan meninggal.." giliran Taeyong membelai rambut lembut putranya.

Tidak dapat berkelat, dia memang panik dan terkejut, namun setelah melihat sendiri istrinya yang tertidur di atas ranjang dengan nafas yang teratur, membuat relungnya menghangat hingga tempo detakan disana kian melambat.

"bluena udah mandi belum?"

"mmh nop yet, aa ayang.." dengusnya sambil terus menunjuk ibunya yang disangka tak bernyawa.

"momy tidur, gaboleh berisik, mandi sama ayah ya?" tawar sang ayah masih menebar senyum.

"bobo duga?" tanya bobo yang masih memegangi celana seragam ayahnya yang baru pulang dari mengajar.

"aha," balas Taeyong menurunkan Bluena dari gendongan, kemudian berjongkok di depan buah hatinya

"kalian ke lantai bawah dulu, plih mau pake baju yang mana, ayah mau nyiapin baju ayah juga, ok?"

"mmh ndeh!" girang Bluena bersemangat karena sebentar lagi mandi bersama ayahnya.

"ote," sahut bobo yang kemudian menggandeng lengan bluena untuk turun ke lantai bawah menuju almari gantung tempat baju mereka.

"slowly," ucap ayahnya saat melihat keduanya berlari beradu cepat melewati tangga, bahkan bobo merosot melewati pembatas tangga, membuat ayahnya was was.

"bobo!" sentak ayahnya melihat aksi akrobatik bobo.

"mmh bobo bica tauk ayang," bela bluena sambil berteriak mengejar bobo yang sudah sampai di lantai bawah , tapi bluena memilih melewati jalur aman alias tangga.

Laki-laki bermarga Lee itu memilih kembali setelah melihat jam yang ada di pergelangannya menunjukkan pukul 5 sore. Sembari memandang wajah gadisnya yang terlelap sesekali ia menggiring surai rambut Eunbelle ke belakang telinga, membuat wajah cantiknya yang damai ketika tidur bisa ia nikmati setelah pulang kerja.

Go Eunbelle selalu terbawa lelap ketika tertidur, suara, bahkan teriakan anak-anaknya tak membuatnya terbangun, bahkan bila ada yang membawa tubuhnya berpindah tempatpun dia tidak akan terbangun, bak bius yang sedang menggerogoti seluruh tubuhnya untuk tetap diam dan tidak berperasa.

"mau maghrib.." tutur Taeyong lembut di dekat telinga Eunbelle yang tak kunjung terbangun. Bukannya marah laki-laki itu tersenyum, mengecup lama kening istrinya yang bernafas dengan teratur.

Menyerah karena begitu lelap, Taeyong memilih menyetel ac ruangan menjadi lebih hangat, lalu menarik selimut untuk gadisnya agar kulit putihnya tidak mendingin.

Melihat ranjang yang berantakan dengan barbie, boneka kura-kura yang bisa berjalan sendiri saat ditarik talinya, dan mainan spesies karet yang berbunyi disana, dapat dipastikan bahwa sebelumnya dia bermain dengan putri kecil mereka satu-satunya, Lee Bluena.

Pemilik rahang paripurna itu memilih meringkus mainan milik putrinya dengan hati-hati. Namun, saat satu persatu benda disana ia kumpulkan terdapat sebuah buku dan bolpoin tanpa tutup diantara barang-barang milik Bluena.

Perlahan laki-laki itu duduk di tepi ranjang, membuka binder polos berwarna biru dengan tulisan 'rekap penjualan'.

Untung bulan ini 👉
Bayar utang pita bluben di warung mas Tetet
Bayar utang kinderjoy bobotoh di warung mas Tetet
Beli paket data santang
Beli kado natal Mark
Beli sarung baru kak Taeyong yang robek karena daku malas jahit :"
Bucket bunga Nana

December notes
Semangat kuliahnya Eunbelle Lee!!
-IPK 100.00
-Cumlaude
-Membuat bangga santang, bluben, bobotoh, kak taeyong, papa😎👍
-Harus belajar, jualan, dan jadi ibu yang baik untuk 3 minion dakekja- Astaghfirullah
-Jangan sia-siain uang kak Taeyong buat bayarin kuliah :(
-Hilangkan pikiran negatif sambut pemikiran positif

Script SwiftWhere stories live. Discover now