23

7.1K 418 19
                                    

Arkana menatap tajam pada majalah yang dimana menampilkan Gana yang dengan beraninya hanya memakai celana dalam dengan kemeja kebesaran.

Meremas majalah itu. Arkana mengumpat dengan lantang.

" Bajingan sialan!"

Sedangkan disisi lain, Gana memang sengaja menerima tawaran dari majalah girltime yang notabenenya merupakan majalah yang mature dan menampilkan kesan Sexy.

Gana hanya ingin melangkah dari zona nya dan mengambil sesuatu hal yang bahkan bukan dirinya.

" Terimakasih Gana atas kerja samanya. Saya senang bekerja sama dengan anda."

" Tentu saja. Saya harus bekerja dengan maksimal. Tentunya saya juga berterimakasih atas kesempatan yang anda berikan kepada saya." Balas Gana.

Bos dari girltime itu terkekeh." Bukan kami yang memberikan anda kesempatan. Tapi andalah yang memberikan kami kesempatan untuk menunjukkan pada dunia bahwa Gana merupakan gadis luarbiasa."

Gana tersipu atas pujian Daru, Bos girltime.

" Kalau begitu saya pamit pulang dulu, pak Daru." Daru mengangguk dan mempersilahkan Gana untuk pulang.

Biasanya Gana selalu langsung pulang ke apartemen Agi untuk beristirahat. Hari ini, Gana mengubah kebiasaannya. Gana membelokkan setir ke tempat dimana Gana yakin Arkana berada.

" Tuan, ada tamu untuk anda." Ucap William.

Arkana yang suasana hatinya sedang berantakan itu, menaikkan alis dengan wajah tidak ingin diganggu.

" Aku tidak menerima tamu!" Bentaknya.

" Apakah anda yakin tidak akan menerima tamu ini, tuan?" Tanya William memastikan.

Menghela nafas gusar." Memangnya siapa tamu itu? Hah? Siapa?! Mengganggu saja!" Marah Arkana.

Willian meneguk salivanya mendapatkan amukan dari Arkana.

" Tamu anda adalah Nyonya Gana, tuan." Jawab William." Apakah anda akan tetap mengusirnya?"

" Beraninya kau mengusir wanitaku!"

William lagi-lagi menahan sabar. Tuannya memang manusia labil yang kurang belaian.

" Bawa dia kemari! Sekarang!" Titahnya.

" Baik tuan."

" Kenapa kau marah-marah? Berisik sekali tahu sampai keluar. Kau tidak tega dengan William? Dia bahkan tidak punya salah apapun." Komentar Gana saat masuk ke ruangan Arkana.

Mendengar wanita itu yang malah sibuk memikirkan William. Semakin membuat Arkana marah. Bisakah wanitanya itu peka bahwa Arkana sedang cemburu?

" Apakah kau puas?" Tanya Arkana dengan suara rendah dan geramnya.

" Puas apa?" Tanya Gana bingung.

" Oh, jadi kelinci manis ini sudah berani bermain licik denganku?" Arkana berdiri dan berjalan mendekat pada Gana.

Mengangkat dagu wanitanya, Arkana menatap wajah yang mungkin kini sedang dipandangi oleh beribu manusia yang sudah membeli majalah girltime yang dimana sampul majalah itu adalah wanitanya.

" Kau puas mempermainkan aku?" Bisik Arkana.

Gana tersenyum dengan manis sambil membalas manik gelap mantan suaminya." Maaf, sayangnya aku belum puas Arkana. Kau pikir hanya ini saja pembalasanku? Apa kau tidak ingat? Betapa kejamnya kau membunuh anakmu? Apakah kau tahu? Dosa besarmu itu bahkan belum sepadan dengan semua pembalasanku nanti."

Arkana terdiam dan menatap Gana dengan pandangan sulit diartikan.

" Dosa besarmu adalah menceraikanmu, Gana." Bisik lelaki itu.

Mata wanita itu membola mendengar ucapan Arkana. Hatinya berdebar sakit. Entah mengapa ia harus bertemu dengan lelaki kejam ini.

" Kenapa itu menjadi dosa besarmu?"

Arkana mengusap dahi Gana dengan sayang. Menatap langsung pada manik indah wanitanya.

" Karena membebaskanmu itu sama saja dengan membiarkanmu pergi dariku. Aku tidak suka. Kau itu milikku! Harusnya aku mengurungku supaya kau menjadi gadis baik dan setidaknya tidak akan ada mata bejat lain yang mengagumimu. Kecuali, aku suamimu."

Gana tertawa sinis, lalu mendorong bahu Arkana, memberikan jarak antara keduanya." Bermimpi lah untuk mengurungku sampai kau gila."

" Gila? Aku sudah Gila Gana. Kau pikir manusia normal mana yang tega membunuh anaknya?"

Gana tertegun. Mengingat perbuatan lelaki itu pada sang buah hatinya, mendatangkan denyut nyeri pada hatinya. Ia seorang ibu, yang merasakan sendiri pergerakan anaknya dalam rahim. Lalu, mengapa teganya lelaki biadab ini membunuh anaknya!

Tangan Gana merogoh tasnya lalu kemudian menatap Arkana dengan benci yang mendalam. " Aku membencimu!"

Arkana menggeram ketika ia merasakan pisau yang tiba-tiba ditodongkan kepadanya. Pisau ini menusuk perutnya dan membuat nafas lelaki itu memberat.

Gana hanya tersenyum melihat mantan suaminya kesakitan." Kau lihat! Anakmu pasti akan senang melihat kau terluka seperti ini!" Jerit Gana dengan sedih.

Mata wanita itu berkaca-kaca dan membuat hati Arkana berdenyut nyeri. Apa yang telah ia perbuat terlalu jauh? Sehingga membuat Gana menjadi seperti ini?

Suara gebrakan pintu memunculkan William yang datang dengan tergesa karena mendengar jeritan Gana. William pikir, Arkana yang sedang menyakiti Gana. Tetapi, kini terbalik.

William langsung menghampiri Arkana dan berusaha membawa lelaki itu untuk keluar.

" Lihatlah Arkana! Bahkan William yang tadi kau marahi itu terlihat masih peduli padamu."

"...Jika aku menjadi William aku bahkan tidak akan Sudi untuk menolongmu. Akan kubiarkan kau mati dan membusuk di neraka!"

Gana langsung melenggang pergi tanpa memperdulikan Arkana.

Dunia berubah dan Gana tentu saja akan terus berubah.

" Tuan, mari kita obati dulu lukamu. Sepertinya kita memang harus mengawasi nyonya Gana, dan jika perlu kita perlu bantuan dokter."

Arkana hanya diam memandang kosong ke arah pintu.

William benar, Gana sudah bukan di titik normal. Arkana menjadi takut jika wanita itu melarikan dirinya pada hal yang bahkan Arkana enggan bayangkan.

I'm sorry little baby, i changed a lot your mother.

TBC.

EX HUSBAND Scandal [ON GOING]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant