19

8.9K 377 30
                                    

Pagi menyambut kedua insan yang tengah bergelung dalam balutan selimut tebal. Saling mengukung dan memeluk satu sama lain. Seolah darisanalah kehangatan akan didapat.

Gana dengan tidak sadar. Menduselkan kepalanya di dada bidang milik Arkana. Sehingga lelaki itu merasa terganggu dan berakhir terbangun lebih dulu. Arkana bersyukur masih bisa melihat wajah wanitanya.

Lelaki itu membelai rambutnya sambil mengecupi puncak kepalanya dengan sayang. Arkana kemudian menjauhkan kepalanya dan kembali lagi menatap wajah Gana yang berkali lipat cantiknya saat tertidur.

Suara dering ponsel menginterupsi kegiatan Arkana. Lelaki itu menjangkau ponsel yang berada di nakas.

" Halo."

" sayang~pagi ini aku masak sesuatu yang spesial buat kamu. Aku lagi dijalan nih bentar lagi nyampe di tempat kamu. Sampai jumpa di sana. I love you~"

Sebelum Arkana menjawab. Panggilan sudah diputuskan terlebih dahulu oleh kekasihnya.

Sial- padahal ini masih pagi dan Arkana pun sedang menikmati waktunya bersama Gana. Tetapi...mengapa Kiara selalu saja menganggu kesenangannya.

Dengan kesal dan geram. Arkana memanggil William kemudian membopong tubuh Gana yang masih dalam pengaruh bius. Sehingga hal kecilpun tidak bisa menganggu tidur nyenyak wanitanya.

Arkana tentu saja kekeh ingin mengantarkan Gana ke apartemen mantan manager gadis itu. Karena Arkana bahkan tidak sudi jika William menyentuh seinci tubuh wanitanya.

Berbeda dengan William yang mengutuk sifat posesif Arkana yang sungguh berlebihan. Padahal William tidak akan sampai hati menyentuh berlebihan kepada Gana. Memangnya dia seperti Arkana yang seenaknya dan tidak tahu malunya menyentuh Gana.

Arkana terus mengusap pipi Gana dengan penuh kelembutan. Tatapan kelam lelaki itu menatap sendu pada wajah Gana yang mungkin jika wanita itu sadar akan langsung menatapnya jijik.

Dengan penuh kelembutan Arkana menaruh Gana disamping Agi yang sama-sama masih dalam pengaruh obat bius.

" goodbye. Have a nice life."

Arkana memajukan wajahnya dan mencium kening Gana dengan lamat dan penuh penekanan. Arkana menghela nafas kemudian menutup pintu kamar tidur dimana kedua orang itu masih tertidur pulas.

Kiara mencium bibir Arkana dengan tergesa. Kemudian mengambil langkah dengan pindah ke pangkuan lelaki itu.

Arkana membalas pangutan Kiara tidak kalah ganas. Keduanya saling mencumbu dengan penuh nafsu. Kirana mengerang ketika Arkana meremas sesuatu dibalik pakaiannya.

" please..."

William mengetukkan jarinya pada meja restoran. Lelaki itu tengah memesan nasi padang sambil memikirkan suatu hal.

Keningnya mengerut mencoba berpikir keras mengapa Arkana tega membunuh bayinya dan menyakiti wanitanya berkali-kali? Dan tetap serakah berpacaran dengan Kiara?

Mengapa hidup atasannya terlihat rumit dan sangat drama? Lalu, mengapa ia masih jomblo dan single seperti ini? Padahal tampang? Oke. Uang? Jangan ditanya. Kelakuan? Lebih baik ia daripada atasannya yang begitu brengsek. Setia? Oh! Tentu saja.

Lalu mengapa Tuhan mendatangkan kedua bidadari pada Arkana. Sedangkan ia tidak mendapatkan satu bidadari sekalipun.

Sungguh ini tidak adil.

Keadilan dimata orang lain justru jauh berbeda. Gana dan Agil terbangun bersama dan keduanya merasa pusing bukan main. Apalagi ketika Gana membuka pakaiannya.

Gana merasakan tubuhnya begitu lengket dan kismark memenuhi seluruh tubuhnya. Termasuk betisnya sekalipun.

Gana yakin seratus persen jika ini merupakan ulah mantan suaminya. Gana menunduk kemudian mencengkram wastafel dengan erat. Sehingga membuat buku jarinya memutih.

Ini tidak bisa dibiarkan. Gana bukan sampah seperti lelaki itu katakan. Dan ia juga bukan seorang jalang yang hanya bisa dipakai tubuhnya saja. Gana seorang perempuan. Mempunyai martabat dan juga mempunyai perasaan.

Dan Gana tidak bisa membiarkan tingkah Arkana berlanjut. Harusnya lelaki itu mendapatkan hukum karma yang setimpal atas perbuatannya kepadanya dan juga pada anaknya yang dengan teganya Arkana membunuhnya.

Agil menggedor pintu kamar mandi dengan keras." Na, keluar lo! Gue mau mandi. Mau kerja nih!"

" Hm. Bentar gue pakai handuk dulu."

Setelah rapi dengan pakaiannya. Gana pergi ke dapur guna memasak makanan untuk ia dan Agil.

" Na, mau ikut gue ketemu si Om Mahesva, nggak?" Tawar Agil sambil mencomot sosis yang ada di piring.

" Hus. Dia masih muda. Jangan panggil Om terus. Kasian, Gil." Nasihat Gana sedangkan Agil memutar matanya malas. Kemudian menopangkan dagunya sambil mengunyah sandwichnya.

" Emang mau ngapain ketemu Mahesva?" Tanya Gana kembali.

" Dia nawarin gue kerjaan. Katanya sih gajinya lumayan daripada gaji gue sebagai manajer lo."

Gana mendengus ketika mengerti Agil menyinggungnya." Ya udah kerja aja sama dia." Balas Gana kesal.

" Idih si kutil. Baperan deh."

" Bukannya minta maaf malah ngatain. Sehat mbak?" Balas Gana dengan sarkas. Agil mendesis ketika Gana dengan tajam menatapnya.

" Iya-iya gue minta maaf. Lagian gue udah biasa candaan kayak gini sama anak nongki."

Gana berdecak." Bukan masalah biasanya. Of course temen nongki lo gak bakal ngerumitin hal kayak gini. Tapi, orang lain beda Gil. Kita enggak bisa samain orang sama rata. Makanya kita biasakan bilang makasih sama maaf ke siapa saja. Bahkan ke orangtua lo, sahabat lo ataupun saudara lo. Itu kata gue harus banget sih lo aplikasiin di kehidupan sehari-hari. Soalnya gue agak kasihan dengan kurangnya populasi manusia beratitude. Mereka udah punah. Diganti sama manusia macam lo yang bukannya minta maaf, malah ngatain."

Agil mengangguk malas." Iya. Ndoro. Saya terima nasihatnya dibayar lo harus ikut gue."

" Yakin lo ngajak gue?" Tanya Gana memastikan.

" Meragukan banget nih bocah." Dengus Agil.

Sedangkan Gana terkekeh." Yaudah gue ikut. Tahu kok Gil. Lo berusaha banget ya bikin gue masuk lagi ke dunia entertain. Thankyou."

Sepanjang perjalanan menuju perusahaan Mahesva. Gana termenung menatap keluar jendela. Bertanya-tanya, bagaimana jika ia tidak sanggup lagi menghadapi sikap Arkana yang semena-mena?

Gana merasa jijik pada tubuhnya karena lelaki itu selalu meninggalkan bekas persetubuhan mereka pada tubuhnya.

Gana tidak cukup berani mengatakan hal ini kepada Agil. Karena Gana begitu malu ketika ia mempunyai aib yang bahkan akan membuat Agil menjauhinya sama seperti halnya Jack yang entah pergi kemana.

Apakah keputusan Gana kali ini sudah benar?

Ketika ia akan kembali lagi masuk ke dunia entertain dan menghapi segala scandal yang akan bermunculan.

Welcome, Gana di dunia lamamu.

Tbc.[jangan lupa vote and komen]

see you. Selamat menunaikan ibadah puasa(^o^)/

EX HUSBAND Scandal [ON GOING]Where stories live. Discover now