Bab 6 : Ilon si Kucing Gembul

Mulai dari awal
                                    

"Iya, Ca. Mau main aja katanya, kamu keluar pakai celana pendek begitu?" ujar Mas El.

"Apa sih ini nggak pendek tau!"

"Pendek, Ca. Liat apa tuh hampir diatas lutut kamu!"

"Nggak pendek, Mas El ih! Jangan lebay."

"Itu pendek, Ca," kini giliran Marel yang buka suara.

"Masa sih?" ujar Caca yang menurunkan celananya agar tidak terlihat pendek.

"Tuh giliran Marel yang ngomong kagak ada tuh bantahan yang ngegas. Giliran Mas El yang bilang kenapa ngegas terus sih, Dek?"

"Beda orang beda reaksi, Mas. Yang sabar ya?" ujar Ayah yang disambut tawa Marel.

Caca berlari menuju dapur lalu pergi ke kamarnya mengganti celananya dengan celana panjang dan keluar kembali. Di ruang tengah Caca melihat kini sudah ada Bunda dan Mbak Anin yang duduk bersama Ayah, Mas El, dan Marel. Mereka terlihat sedang berbincang seru sampai-sampai Caca ingin bergabung juga. Namun saat hendak menghampiri, Caca malah dihentikan oleh Ilon si kucing anggora kesayangan Mas El.

Caca berjongkok mengelus bulu halus kucing gembul itu, "Ilon laper? Bukannya tadi udah di kasih wiskas sama Mas El?"

Meong!

Balas si Ilon dengan bahasa kucingnya. Bodohnya Caca malah memahaminya dengan jawaban ya atas pertanyaannya. Dia lantas menggendong Ilon ke belakang tempat kandangnya berada, memberi makan kucing itu.

Caca merasakan ponselnya bergetar, dia membuka roomchat yang sibuk diributkan oleh dua anggotanya.

CENDOL DAWET

Olla : besok main kuy?

Kana : KUY LAH!

Olla : sekalian cari cowok gak sih? Wkwk

Kana : biar tahun baru nggak jomblo ya? Gue sih udah ada sih, cuma belum ada bau-bau meresmikan

Olla : jiakh kena friendzone

Kana :

Olla : @Caca kemana nih anak kok gak nongol²??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Olla : @Caca kemana nih anak kok gak nongol²??

Kana : lagi hibernasi kali

Olla : @Caca

Caca : apa??

Caca : setuju aja sih gue mah, nonton Spiderman yak??

Caca : nih cowoknya ada di rumah gue, tinggal confess aja yg belum hehe

Olla : Marel?

Caca : Mas Marel, La!!

Olla : bodo amat anj, mau mas Marel kek akang Marel kek aa' Marel kek, gak peduli anjing!

Kana : percuma manggilnya sopan kalau nggak peka🙏

Caca : dia nggak peka karena gue nggak confess

Olla : kalau dia peka harusnya nggak perlu nunggu lu konpes dulu baru sadar

Caca : Olla😣

Kana : lu sekarang lagi ngapain gue tanya?

Caca : lagi main sama Ilon

Kana : Ilon kucingnya Mas El? Masih idup dia?

Caca : masih lah anjir, boro-boro mati, makan aja empat kali sehari!

Olla :  definisi kucing nggak tau diri, udah tau babunya missqueen.

Kana : La, jangan lupa kalau Mas El itu kerja di pertambangan🙂

Olla : ya Allah gue lupa klo Masnya Caca mapan😣🙏

Caca : mapan doang tapi jomblo, kasian ya😔

Kana : ada yang nggak sadar akan nasib percintaannya nih

Olla : Wkwkwk, ngakak banget anjir

Caca : seenggaknya gue nggak kena friendzone ya, ups😜

Kana :  KAMBING LU CA!

***

Caca mengendong Ilon ke depan. Kucing gembul itu sudah menyelesaikan makannya, agak kesulitan menggendong kucing gendut yang aktifnya bukan main. Sesampainya di ruang tengah, Caca tidak lagi melihat Bunda dan Ayah maupun Mas El di sana seperti awal tadi, kini hanya ada Anin dan Marel saja. Berdua saja, duduk di sofa sembari ngobrol seru. Jujur agak aneh dengan apa yang baru saja Caca lihat, karena setahu Caca, kakak perempuannya itu tidak terlalu dekat dengan Marel. Apa hanya dengan nimbrung ngobrol dengan Bunda dan Ayah, Marel jadi dekat dengan Anin?

"Eh, Ca. Kamu dari mana?" tanya Anin.

"Dari belakang, Mbak. Ngasih makan Ilon."

Caca menatap bergantian kakaknya dan Marel. Logikanya berkata ada yang salah dari ini, tapi hatinya terlalu naif untuk menyetujuinya.

"Yaudah, Nin. Saya pulang yah, bilangin Bunda jangan terlalu banyak masak buat lusa nanti."

Anin mengangguk, dia mengantar Marel sampai ke luar. Lalu dia kembali ke ruang tengah, duduk dengan Caca yang memangku Ilon sembari mengelus-elus kucing itu.

"Emang lusa besok ada apa?" tanya Caca.

"Mamanya Mas Marel balik dari Kanada, Ca."

"Beneran? Kok Mas Marel nggak ngasih tau Caca?"

"Tadi baru banget dapet kabarnya, Ca. Kamu sih tadi nggak ikut nimbrung."

Caca jadi menyesal memilih memberi makan Ilon tadi, kalau saja dia ikut nimbrung, mungkin dia tidak akan menjadi orang terakhir yang mengetahui kabar baik ini.

Bersambung...

***

Three Little WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang