Part 4 : Kerja Kelompok

61 57 79
                                    

Jangan lupa vote dan komen, gais.

***

"Qey, nanti pulang sekolah jangan lupa ya. Udah izin kan?" seru Amanda, teman kelas Qeyna.

"Iya. Di rumah Andi kan?"

Amanda mengangguk antusias. Qeyna mengacungkan ibu jarinya sebagai balasan.

"Mau ngapain?" tanya Pumar yang sedang bermain game online dengan Naka, teman akrab Pumar di sekolah yang baru, yang juga merupakan teman sekelasnya dan duduk di kursi tepat depan Pumar.

Saat ini kelas mereka sedang free. Guru yang seharusnya mengajar mempunyai keperluan lain dan hanya memberi tugas yang dikumpulkan di pertemuan berikutnya.

"Qey, mau ngapain pulang sekolah?" tanya Pumar lagi.

"Oh? Nanya ke Qeyna?"

"Iyalah!"

"Kirain Pumar lagi ngomong sama Naka."

"Mau kemana, Qey?" tanya Pumar, kali ini penuh penekanan.

"Kerja kelompok, Pumar."

"Dimana?"

"Di rumah Andi."

"Sama siapa?"

"Sama temen kelompok Qeyna pastinya," ujar Qeyna.

"Ya iya, siapa aja, Markonah?"

"Qeyna, Amanda, Andi, Deden, Zibran sama Gio. Kenapa sih? Tumben nanya-nanya," kata Qeyna penasaran.

"Bentar, Qey. Ka, maju, Ka. Ka! Woi!"

Cukup lama Qeyna melihat Pumar dan Naka misuh-misuh. Sebelum akhirnya Naka yang duduk membelakangi Pumar berbalik badan dan memukul kepala Pumar.

"Bego lu."

"Anjing!" maki Pumar kesal karena tidak terima kepalanya ditoyor oleh Naka. Game yang dimainkan oleh kedua laki-laki itu kalah. Dan memang Pumar penyebab kekalahannya.

"Aw!"

Sudah ditoyor sama Naka, sekarang bibirnya disentil oleh Qeyna dengan tidak sopan.

"Ngomongnya, Pumar!" omel Qeyna.

"Haha. Tabok aja tuh mulut, Qey," ucap Naka tertawa, merasa bahagia melihat teman laki-lakinya dianiaya.

"Sakit, anjir."

Tak!

Naka semakin tertawa kencang melihat Qeyna yang baru saja menjitak kepala Pumar.

"Emang lu ya berdua demen banget nyiksa gua!" ujar Pumar kesal.

"Lagian Pumar ngomongnya gak sopan," jawab Qeyna.

Pumar hanya diam, melirik sinis ke arah Qeyna dan menoyor pelan kepala Naka yang masih tertawa.

"Udah ketawanya, setan!"

"Dih ngatur."

"Ntar ikut ke rumah Andi, Ka, temenin gua," alih Pumar. Naka yang mendengar pun mendelik ke arah Pumar.

"Ngapain?" tanya Qeyna mewakili Naka.

"Ya nemenin lu nugas lah," jawab Pumar santai.

"Dih bucin," celetuk Naka.

"Emang dibolehin sama Andi kalau Pumar sama Naka ikut?" tanya Qeyna.

"Andi! Woi! Gua sama Naka ikut ke rumah lu ya nanti," teriak Pumar tiba-tiba ke arah Andi yang duduk di barisan paling belakang. Andi pun hanya mengiyakan saja.

PumarandaWhere stories live. Discover now