Part 5 : Kisah Singkat Hari Ini

61 57 64
                                    

Jangan lupa vote dan komen, gais.

Ok.
Selamat membaca.

***

"Berduaan aja."

Pumar melangkah mendekat ke arah Naka, Qeyna dan Naura yang sedang duduk di kursi panjang yang ada di dalam perpustakaan. Ketiganya sedang belajar bersama untuk ujian yang akan dilangsungkan secara mendadak di jam pelajaran setelah istirahat nanti.

"Siapa yang berduaan?" tanya Naura kebingungan karena memang daritadi mereka bertiga bukan berdua.

"Naka sama Qeyna."

"Lah terus gua apaan?"

"Oh, ada Naura. Sorry gak keliatan. Pendek banget sih lu," ledek Pumar sengaja.

"Sialan."

Naura menggerutu. Pumar dan tingkah jahilnya. Naura hanya bisa sabar menghadapi manusia setengah gila itu.

"Kenapa sih, Mar, kayaknya lu gak bisa pisah dari gua sebentar aja?" tanya Naka dengan percaya dirinya.

"Dih najis. Geser sana lu," ujar Pumar sembari mendorong bahu Naka yang duduk di sebelah Qeyna. Naka yang paham tujuan Pumar pun berpindah tempat sambil mengoceh pelan. Pumar dan kebucinannya, kalau kata Naka.

"Hai, mungil," sapa Pumar ke Qeyna dengan senyuman.

"Pumar abis darimana? Qey cariin loh," Qeyna mengernyitkan dahinya, menghirup dengan sengaja tubuh Pumar yang mengeluarkan wangi yang berlebihan,
"Pumar pake parfum di siang bolong kayak gini?"

"Pumar kan bau, Qey, makanya dia sadar diri semprot parfum," celetuk Naka penuh tipu. Karena kenyataan yang sebenarnya ialah Pumar tidak bau badan.

Pumar mendelik ke arah Naka yang kini duduk di sebelahnya, "Enak aja lu."

"Qey nanya loh, Pumar," ucap Qeyna masih menunggu jawaban. Sedangkan Naura tak mempedulikan mereka bertiga. Perempuan itu sibuk membaca bukunya.

"Abis dari kantin, Qeyna," kata Pumar.

"Mana ada. Tadi Qey sama Naka juga ke kantin. Gak ketemu sama Pumar tuh," jawab Qeyna.

"Oh? Yaudah kalau gitu berarti dari toilet," lagi Pumar menjawab asal, yang anehnya mendapat anggukan kepala dari Qeyna tanda mengerti.

Naka hanya mampu menggelengkan kepala mendengar perbincangan sepasang manusia gila itu. Yang laki-laki jelas berbohong tapi dengan bodohnya si perempuan percaya.

Padahal kejadian sebenarnya adalah Pumar pergi ke gudang sekolah, salah satu tempat penyimpanan bangku dan meja yang sudah tak terpakai. Pumar pergi ke sana untuk merokok. Tidak ada yang tahu, baik Naka maupun Qeyna. Pumar merahasiakannya dari siapapun.

Kenapa tidak di toilet? Pumar tidak mau cari mati. Saat ini sedang jam istirahat kedua, semua murid bebas berlalu lalang ke berbagai tempat. Dan toilet bukanlah tempat yang aman untuk merokok.

Itu juga alasan kenapa Pumar memakai parfum di siang hari. Agar tidak tercium bau asap rokok yang mungkin saja menempel di pakaiannya.

"Lagi belajar apa? Tumben lu belajar, Ka," ujar Pumar.

"Nanti ulangan, bego," jawab Naka tanpa melirik ke arah Pumar. Pemuda itu kembali sibuk melihat buku catatannya. Oh, tidak, jangan salah paham. Bukan membaca, tapi Naka sibuk menulis semua catatan yang ada di dalam buku ke sebuah sobekan kertas kecil. Apa lagi kalau bukan untuk bahan menyontek?

PumarandaWhere stories live. Discover now