🌟

Ternyata Anjas membawa Aqeela ke taman sekolah itu, mereka duduk di kursi taman. Tanpa Aqeela sadari, ternyata para geng Galaksi membuntuti dan menguping mereka. Namun Anjas adalah cowok yang sangat cerdas, jadi dia tau bahwa teman-temannya sedang membuntutinya tapi Anjas membiarkan mereka mendengar semua.

"Boleh saya tanya sesuatu tentang Gibran?" Tanya Anjas membuat Aqeela menatap nya.

"Apa?"

"Kenapa kamu begitu membenci Gibran?"

"Aqeela nggak tau benci atau nggaknya. Hanya saja setiap Aqeela melihat wajah dia, Aqeela selalu ingat dimana Bunda sama Aqeela hidup seorang diri saat kepala keluarga kami diambil oleh seseorang." Jawab Aqeela sendu.

"Kenapa kamu bisa seperti itu saat melihat Gibran? Mau cerita sama saya?" Tanya Anjas hati-hati, Aqeela menggeleng.

"Kenapa?"

"Aqeela akan cerita sebentar lagi. Tapi nggk sekarang. Aqeela laper, Kak." Ucap Aqeela membuat para geng Galaksi yang menguping mereka itu dongkol kecuali Gibran yang menatap sendu Aqeela.

"Kamu nggk membenci kakak kan Bel? Tapi kamu bertingkah seolah-olah kamu sangat membenci kakak sampai-sampai kamu nggk mau melihat wajah kakak. Kakak sudah merebut kebahagiaan kamu ya dek? Maafin kakak dek" Batin Gibran menatap Aqeela sendu.

Melihat Gibran dengan wajah itu, Areksa yang mengetahui apa yang terjadi pun menepuk pundak Gibran.

"Gw yakin, sebentar lagi Aqeela bakalan bisa nrima lo dan mau maafin lo." Ucap Areksa menenangkan.

"Kita emang belum tau apa masalah yang lo alami dengan Aqeela. Tapi lo yang semangat ya Bran. Kita bakalan bantuin lo kok. InsyaaAllah." Ucap Arinda dianguki yang lain.

"Thanks ya semua." Ucap Gibran tulus dianguki yang lain.

🌟

Saat di kantin, Aqeela langsung memesan mie ayam. Sungguh, Aqeela sangat lapar setelah berlarian dengan Diandra tadi.

"Laper banget ya Qeel?" Tanya Wisnu saat melihat Aqeela langsung makan, Aqeela menganguk.

"Kok bisa selaper itu, tadi pagi udah sarapan katanya?" Tanya Keysha dianguki yang lain kecuali Gibran dan Anjas yang hanya diam menatap Aqeela.

"Noh biang keroknya." Jawab Aqeela sambil menujuk Diandra dengan dagu nya dan menatap nya tajam membuat Diandra nyengir.

"Cengar cengir lagi." Gumam Aqeela pelan.

"Aelah Qeel, biar ada humor-humornya gitu. Biar lo seneng." Jelas Diandra.

"Seneng seneng, pala lu seneng! Yang ada gw darah tinggi tiap hari deket lo, lari-larian. Bisa kurus gw lama-lama." Oceh Aqeela.

"Heh jangan dong. Badan seramping lidi begitu kalo makin kurus segepeng apaan lo nanti." Canda Diandra membuat Aqeela kesal.

"Kak Eksaaa.." Adu Aqeela merengek.

"Lu bisa diem nggak, Ndra? Orang lagi makan malah diganggu." Ucap Areksa dingin membuat Diandra langsung diam. Aqeela pun hanya tersenyum mengejek ke Diandra lalu melanjutkan makan nya.

🌟

Pukul 15.00 para geng Galaksi keluar dari kelasnya karena waktunya pulang. Anjas, Aqeela, Areksa, Diandra, Arinda, Reyhan, Keysha, Al, El, Tasya, Wisnu, Avero, Gibran, dan Sherly. Bergerombol mereka pulang bersama-sama.

Saat melewati lapangan basket, Gibran ingin mengatakan sesuatu kepada Aqeela.

"Abel." Panggil Gibran sembari mencekal tangan Aqeela membuat Aqeela berhenti berbalik menatap nya.

SUAMIABLEDonde viven las historias. Descúbrelo ahora