[12]. BENCI?

13.4K 1K 3
                                    

"Bertindak seperti yang seharusnya, berucap seperti yang sepantasnya. Lakukan yang sebaliknya, maka orang disekitar tak akan lagi menghargai."

-AQEELA-

🌟🌟🌟

***

~HAPPY READING~

"DIANDRAAAAA BALIKIN SEPATU GUEEEE!!!" Suara itu menggelegar di seluruh koridor sekolah kelas 12 tak terkecuali.

Siapa suara itu? Yap! Itu adalah suara Aqeela sedang mengejar salah satu si biang kerok yang selalu mengganggu nya selama ini.

"DIANDRAAA IHHH!" Kesal Aqeela.

"Apasih, dedek.." Ejek Diandra.

"LO GAUSAH MANGGIL GW DEDEK!! JIJIK GW!"

"Lahh bodoamat. Lu kan emang bocil jadi harus dipanggil dedek."

"Balikin sepatu gw Ndraaaaa.." Rengek Aqeela.

"Ini ini.. Ambil. Tinggal ke sini doang aelah." Ejek Diandra.

Sungguh, Aqeela ingin sekali meremas wajah tengil Diandra itu. Tadinya dia ingin mengejar, namun dia urungkan sebab melihat para geng Galaksi datang menghampiri nya.

Areksa bisa lihat wajah putih Aqeela sekarang memerah menahan amarah, "Ada apa?" Tanya Areksa pada Aqeela.

"Liat nih!" Jawab Aqeela dengan muka sebalnya sambil mengangkat kakinya yang berbaluk kaos kaki panjang namun tanpa sepatu, kemudian dia menunjuk Diandra yang sudah gelagapan sendiri.

Memahami hal itu, Areksa, Reyhan dan Al menatap tajam ke arah Diandra membuat Diandra melotot panik.

"Mateng gue." Batin Diandra.

"Lo nggak liat wajah Aqeela udah merah nahan marah gitu?" Tanya Al datar membuat Diandra menatap Aqeela dan terkejut dengan wajah merah Aqeela.

"Busett, Qeel. Muka lo-"

"Balikin Ndra!" Titah Reyhan dingin membuat Diandra meringis. Diandra pun menghampiri Aqeela dan gengnya.

"Hampir aja gw remes lo!" Sewot Aqeela.

"Apaan yang mau lu remes Qeel?" Tanya Wisnu heboh serta panik membuat Avero menjitak kepala nya dan mendapat tatapan tajam dari semua anggota gengnya.

"Pikiran lo!"

"Udah ga usah kamu dengerin omongan Wisnu, emng ga ada akhlak dia mah." Ucap Arinda.

"Kamu nggak papa, Bel? Wajah kamu sampe merah gitu?" Tanya Gibran membuat semua teman-temannya menatap ke arahnya, termasuk Aqeela.

"Ha? 'Bel?' Lu manggil siapa Bran?" Tanya El sambil lingak linguk.

Gibran menunjuk Aqeela membuat semua teman-temannya menatap Aqeela. Aqeela hanya diam berwajah datar tak menyahuti pertanyaan Gibran membuat semua kakak-kakak nya menatap Aqeela sambil meringis.

"Cepat pakai sepatu kamu lalu ikut saya." Titah Anjas dituruti Aqeela.

Aqeela mengambil sepatunya dari tangan Diandra secara paksa dan kasar sambil menatap tajam Diandra membuat Diandra menyengir. Kemudian Aqeela memakai sepatunya dengan wajah datarnya, Kakak-Kakak Aqeela pun hanya saling pandang.

Saat melihat Aqeela selesai memakai sepatunya, Anjas seperti biasa langsung memegang rambut Aqeela dan menitahnya pelan-pelan agar tidak menjambak Aqeela tanpa sngaja. Aqeela hanya pasrah dengan hal itu, ntahlah Aqeela tidak bisa menolak apapun yang Anjas katakan.

SUAMIABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang