[10]. TATAPAN ANQEEL

13.7K 1.1K 1
                                    

"Terkadang hati lebih melihat apa yang tidak terlihat oleh mata."

-ANJAS-

🌟🌟🌟

***

~HAPPY READING~

Jam ketiga kali ini yang mengajar adalah Bu Elsa kembali, sebab guru yang lain sedang cuti jadi Bu Elsa yang kembali bertanggung jawab.

Saat masuk Bu Elsa membawa sebuah rak yang membuat para murid nya bergerombol penasaran.

"Ini rak untuk buku literasi kalian, jadi setelah kalian selesai membaca bukunya ditaruh sini saja supaya tidak repot bolak balik ke perpustakaan." Ucap Bu Eksa yang mengerti kebingungan anak muridnya.

"Tapi setelah tamat membaca bab nya, harus dikembalikan juga ke perpustakaan. Mengerti?" Tutur Bu Elsa.

"MENGERTI, BU." Ucap mereka serempak.

Kemudian mereka mengambil buku literasi dari tas dan membawanya ke rak dengan mengantri.

"Assalamualaikum." Ucap Pak Imam bersama Bu Novi di dibelakang nya.

"WAALAIKUMSALAM." Jawab mereka sopan.

"Silahkan dilanjutkan naruhnya. Yang rapi ya, bapak mau bicara dengan Bu Elsa." Ucap Pak Imam dianguki mereka.

Tatapan Pak Imam terhenti pada anak perempuan di belakang Arinda sekarang. Begitupun Bu Novi.

"Aqeela?" Tanya Pak Imam menunjuk Aqeela yang sedang mengantri sambil berbincang-bincang dengan Keysha. Bu Elsa menganguk.

"MasyaAllah cantiknya." Puji pak Imam menatap Aqeela.

"Iya. Subhanallah, Elsa anak kamu." Ucap Bu Novi membuat Bu Elsa tersenyum.

"Alhamdulillah, Aqeela tumbuh dengan baik." Ujar Bu Elsa.

Pak Imam dan Bu Novi tersenyum hangat mendengar hal itu. Mereka berdua tau pasti bagaimana sulitnya menjadi Bu Elsa dan Aqeela.

"Apa Aqeela sudah bertemu Anjas?" Tanya Pak Imam.

"Belum. Tadi setelah upacara, Anjas dipanggil yang lain untuk kumpulan" Jawab Bu Elsa. Pak Imam menganguk-anguk.

"Assalamu'alaikum." Salam Areksa dan Gibran yang ada di belakangnya baru datang.

"WAALAIKUMSALAM."

Aqeela menengok Areksa dan membulat kan matanya. Ia terkejut bertemu seseorang yang yang ia kenal dengan versi dewasa.

"Kak Eksa?" Pekik Aqeela membuat Areksa menoleh ke arah Aqeela.

Areksa, membulat kan matanya juga, "Aqeela?"

Areksa menghampiri Aqeela dan langsung memeluk nya erat dibalas Aqeela membuat seisi kelas melongo. Areksa yang biasanya datar, jarang senyum sekarang tersenyum manis dan memeluk Aqeela?

Areksa melepaskan pelukannya, "Kakak kangen banget sama kamu. Udah berapa tahun kita nggak ketemu." Ucap Areksa.

"Aqeela juga kangen sama Kakak." Ucap Aqeela.

"Kalian saling kenal?" Tanya bu Elsa.

Areksa tersenyum dan menganguk, "Aqeela pernah jadi adik kecil sekaligus sahabat kecil buat Areksa dan Gibran, Bu. Waktu itu, Areksa umur 11 tahun. Jadi, Aqeela anak Bu Elsa?" Ucap Areksa dianguki Bu Elsa sambil tersenyum.

Namun kala mendengar nama 'Gibran' membuat senyum Aqeela luntur.

Bu Elsa menatap ke arah pintu, "Gibran? Ayo masuk kenapa berdiri di situ?" Titah Bu Elsa membuat Aqeela terdiam.

SUAMIABLEWhere stories live. Discover now