🌺47

45 2 0
                                    

"appa, belikan kami makanan"

Ucap ga young

"siapa dia?"

Tanya moon ji kepada ga young

"dia teman baruku"

Ucap ga young

"teman?"

Ucap seon ho

"iya, kau temanku"

Ucap ga young

Lalu dengan senang hati moon ji membelikan banyak sekali makanan untuk mereka

"siapa namamu?"

Tanya moon ji

"kim seon ho"

Jawab seon ho sambil mengunyah banyak sekali makanan

"dimana orang tuamu"

Tanya moon ji

"eomma sudah pergi bersama orang lain, dan appaku sudah tiada"

Ucap seon berhenti makan dan menangis

"ini semua salahku, jika saja aku bisa memberi appaku uang untuk berobat, appa ku tidak akan mati"

Ucap seon ho menangis kencang

"kau cengeng sekali, ini semua bukan salahmu, kematian seseorang adalah takdir, walaupun kau punya banyak uang appamu akan tetap mati jika itu memang takdir, benarkan appa? "

Ucap ga young

"benar, berhentilah menangis, makan yang banyak"

Ucap moon ji

"makan yang banyak"

Ucap ga young lagi

"appa, dia akan tinggal dimana?"

Tanya ga young setelah selesai makan, sementara seon ho sedang membuang sampah

"dia akan tinggal dirumah kita malam ini"

Jawab moon ji

"hanya malam ini?"

Ucap ga young

"iya, setelah itu kita akan menitipnya ke panti asuhan"

Ucap moon ji

"kenapa?"

Tanya ga young

"karena appa belum mempunyai penghasilan menetap, tapi setelah appa mempunyai gaji yang tetap kita akan menjemputnya kembali"

Ucap moon ji

"appa berjanji?"

Ucap ga young

"iya appa berjanji"

Ucao moon ji

Seon ho mendengar pembicaraan mereka dan merasa masih ada yang peduli terhadapnya

"ayo kita tidur"

Ucap moon ji ketika mereka sudah sampai dirumah

"iya"

Jawab seon ho

Lalu mereka bertiga tidur dengan menatap gemerlangnya cahaya bulan dan bintang

"apa cita citamu?"

Tanya ga young kepada seon ho

"menjadi orang sukses"

Jawab seon ho

"tapi kau anak yang sangat cengeng"

HUSBAND(END)Where stories live. Discover now