[10]. TATAPAN ANQEEL

Start from the beginning
                                    

Gibran pun masuk membuat Aqeela menatap nya dan melotot sebentar, namun kemudian langsung mendatarkan wajahnya.

Gibran pun juga menatap Aqeela membuat Aqeela teringat masa-masa sulitnya akhirnya dia mengalihkan pandangannya dari Gibran.

Bu Elsa, Pak Imam, Bu Novi, Gibran dan Areksa yang mengetahui apa yang terjadi pun hanya diam dan bingung. Ternyata Aqeela belum bisa memaafkan dan menerima Gibran lagi.

Bu Elsa berdehem pelan, "Ayo dilanjutkan. Dirapikan jangan diberantakin gitu." Ujar Bu Elsa mengalihkan perhatian.

"Kalian juga ambil buku literasi kalian ya, taruh di sini. Antri dan harus yang rapi." Tutur Bu Elsa dianguki Areksa dan Gibran.

"Assalamu'alaikum." Salam Anjas diikuti Diandra.

"WAALAIKUMSALAM."

Aqeela menoleh menatap Anjas dan sebaliknya, Anjas pun juga menatap nya. Tatapan mereka tiba-tiba beradu begitu dalam dan lama, tentu saja hal ini membuat seisi kelas bingung dan kaget sekaligus baper dengan kedua most wanted sekolah ini.

Mereka bingung, mengapa mereka berdua saling menatap dalam. Mereka kaget, sebab Anjas yang biasanya anti untuk menatap cewek, sekarang malah menatap Aqeela begitu dalam. Mereka baper, sebab kedua most wanted sekolah ini saling tatap seolah tak ingin kehilangan.

Anjas dan Aqeela masih saling menatap dan membeku. Sebab tatapan itu seolah pernah mereka kenal, tatapan itu seolah tatapan yang mereka tunggu selama ini.

Melihat hal itu, Pak Imam, Bu Novi, dan Bu Elsa pun saling tatap dan tersenyum.

"Kenapa kalian saling tatap gitu?" Tanya Bu Novi menggoda membuat Anjas dan Aqeela memutus tatapan itu.

"Kok gw jadi kangen Fairuz tiba-tiba gini? Kenapa sih gw?" Batin Aqeela.

Bersamaan dengan itu.

"Kok saya jadi kangen Starla tiba-tiba gini? Ada apa dengan saya?" Batin Anjas.

"Udah-udah ayo lanjutkan ngumpulin nya, perasaan dari tadi nggak selesai-selesai deh." Ujar Bu Elsa.

"Lah lo?" Cengo Diandra saat melihat Aqeela untuk kedua kalinya.

Ia masih ingat betapa menjengkelkannya setiap ucapan yang Aqeela ceploskan kepadanya. Aqeela melotot.

Ntah berapa kali Aqeela melotot hari ini. Seisi kelas pun kembali menatap Diandra dan Aqeela. Apakah mereka juga saling kenal?

"Lo yang di kamar mandi tadi kan?" Tanya Diandra melotot.

"Lo yang tadi nabrak gw kan?" Tanya Aqeela.

"Kok lo di sini?"

"Lah kelas gw di sini." Jawab Aqeela membuat Diandra tak mengerti.

"Dia Aqeela, anaknya Bu Elsa." Jawab Wisnu yang mengerti kebingungan Diandra.

"HAH?!" Pekik Diandra membuat semua menjingkat kaget.

"Biasa aja bisa nggak?" Tanya Reyhan dingin.

"Anak?" Tanya Diandra sekali lagi menghiraukan Reyhan, "Beda sama emaknya,"

"Kalian tau nggak, masa tadi dia marah-marah ke gue padahal dia yang salah. Mana nuduh gue nuker toilet cewek sama toilet cowok lagi. Kan nggak masuk akal." Sewot Diandra membuat yang lain menahan tawa.

Aqeela melotot kembali, "Lo sendiri ngapain tadi nabrak-nabrak gw. Gw kan lagi suntuk, eh lo malah nyaber aja kek bajai. Mendadak buta lo kagak liat gw? Atau lo lagi lomba jalan cepat sama mahkluk astral?" Semprot Aqeela membuat semua seisi kelas kembali menahan tawanya sebab ekspresi Diandra yang kena semprot Aqeela.

"Wah lo bener-bener ya!"

"Apa?!"

"Udah-udah kok malah ribut." Lerai Bu Elsa terkekeh, "Ayo lanjutkan ngupulinnya bagi yang belum. Lalu kita mulai mapel nya." Titah Bu Elsa dituruti mereka.

Kini giliran Aqeela mengumpulkan dan menata buku-bukunya. Aqeela tipe-tipe anak yang pemalas jika tentang buku pelajaran. Namun, jika buku-buku yang lain seperti novel, buku-buku ilmu bantu, astrology, dan lain-lain, itu adalah surganya seorang Aqeela.

Saat selesai, Aqeela berbalik dan hampir saja menabrak dada Anjas.

Aqeela mendongak hendak melabrak orang itu, namun ia urungkan sebab itu adalah Anjas. Hingga pada akhirnya, mereka kembali saling tatap-menatap dalam.

"Fiks kapal gue. AnQeel namanya. Anjas Aqeela." Ujar Arinda tersenyum lebar dianguki teman-teman yang lain.

Tentu saja adegan langka seperti membuat mereka langsung baper.

"Iya, gilak cocok juga. Kedua nya kan most wanted, kalo jodoh bibit unggul nih pasti ye nggak?" Ucap Avero dianguki yang lain juga.

Orang tua mereka yang melihat itu pun hanya bisa tersenyum, akhirnya setelah sekian lama.

"Ekhem!" Deheman Wisnu membuat keduanya memutuskan tatapan mereka, "Hati-hati jatuh cinta pada pandangan pertama, azeeekkk." Ujar Wisnu.

"Pandangan pertama, awal aku berjumpa LALALALALALALA~" Nyanyi Keysha dan Arinda membuat semua tertawa.

"Apa si?!" Sewot Anjas dan Aqeela bersamaan.

"Hiyaaaa.."

"Yuuhuuuuu!"

"Cieee barengan.."

"Jodoh nggak akan kemana, kek nya Pak Bos udah ketemu pawang nih setelah berabad-abad."

"Udah-udah ayo duduk lalu kita mulai mapelnya." Titah Bu Elsa.

"Kami permisi ya, Elsa." Ucap Pak Imam dianguki Bu Elsa kemudian Pak Imam keluar kelas.

Namun sebelum itu Pak Imam menatap Anjas dan Aqeela sambil tersenyum haru.

"Akhirnya ya Allah. Semoga mereka cepat saling mengenali satu sama lain. Starlanya kamu udah kembali, nak. Dan Terimakasih Starla udah kembali." Batin Pak Imam.

Lanjut part jebrot😂

***

Assalamu'alaikum 🤗
Hai Hai Hai 👋👋👋

Pandangan pertama AnQeel, guys.

Segini dulu cerita hari ini💗
Makasih udah mau mampir💗
Semoga kalian suka💗
Jangan lupa vote, follow dan komen💗
See you next story💗
Thank you💗

Tata..👋🏻👋🏻

SUAMIABLEWhere stories live. Discover now