🌼Bagian Ketujuhbelas🌼

Start from the beginning
                                    

"Biar ada kesan kesan nya gitu bang" jengah Gea.

"Udah udah, ayok makan!"

Skipp ya pren.

"Hello my friend, apa kabare Eneng Gea comeback nich!. Ada yang kangen?" Sapa Gea pada teman sekelasnya, terlihat alay emang. Tapi emang kenyataan kek gitu mau gimana lagi.

"Hai"

"Hua akhirnya gw sekolah juga" girang nya berjalan ke kursi.

Duduk dengan manis, pipi yang bertumpu pada tangan.

Cielah cantek tenan.

"Hai Gea" Tessa dan Indri berjalan ke Gea.

"Pr ada gak?" Ujar Gea.

"Ada sih tapi gak banyak. Cuma matematika sama fisika" jawab Indri Tessa pun ikut mengangguk.

"Hehe boleh gak?" Dari tampang nya sudah ketauan minta contek.

"Kebiasaan Lo" tangan Indri menonyor pelan kepala Gea.

"Sesekali elah!" Decak nya.

Tessa mendesah gusar "Yaudah dah, gw contekin matematika. Kalo si Indri fisika, biar adil"

"Cepetan, tar keburu masuk" desak Gea tak sabaran.

"Sabar kunyuk ini gw lagi cari buku nya!"

"Nih, awas jangan contekin ke lain. Kalo gak gw gorok tangan Lo pake kunci Inggris" tutur Indri memberikan buku fisika nya.

Gea langsung membuka buku Indri, lalu memeriksanya "bener nih jawaban, kagak salah kan?"

"Banyak bacot Lo pren," kesal Indri.

"Yaudah" dengan sungguh sungguh Gea menyalin jawaban nya Indri.

"Ke mall kuy nanti pas hari Minggu" tawar Gea tapi mata masih fokus ke buku nya.

"Boleh deh"

"Bertiga aja, yang laki Jan di bawa bawa" ujar Indri.

"Wokey, bisa di atur" jawab Gea.

🌼🌼🌼

"Gw bakalan nunjukin diri gw di depan gio pas waktu tepat" seringai seorang.

"Tepat tepat, dari dulu Lo pengen ketemu dia tapi mana bukti. Gak ada kan?" Sinis yang lain.

"Diem Lo bangsat. Belum waktu nya. Gw pengen main main dulu sama tuh orang"

🌼🌼🌼

"Yo, gw ngerasa nanti ada persoalan yang rumit. Tolong Lo jangan tinggalin Gea" pesan edgar, mungkin ada feeling seorang kakak pada adik nya.

"Lo ngawur? Siang bolong ini bro!" Celutuk Erik.

"Enggak, gw serius" senggah Edgar.

"Tanpa Lo minta gw gak bakalan ninggalin Gea" janji gio.

"Janji Lo gw pegang"

"Gw bukanlah orang yang bisa nepatin janji yang udh gw ucapin" ujar nya serius.

Edgar membuang nafas gusar " terserah yang penting jangan ninggalin Gea"

"Bu Tuti masuk oi" seorang pemuda yang tadi nya mengawasi di depan pintu pun berlari melihat guru yang super gendut, dan kepala yang ada sanggul nya lalu di sudut nya terdapat sebuah jepitan bunga yang besar di atas nya.

"Asu tenan"

"Cepet duduk, kena azab nya nyaho Lo pada" cerca pemuda tadi.

Sontak seisi kelas duduk dengan rapi, diam, tenang. Berbeda dengan hati yang tengah diskotik.

Bu Tuti guru terkiler ke 2 di SMA  perwira bangsa, ada salah satu dari mereka yang ketahuan menyontek saat ulangan harian. Jawaban mereka langsung kena sobek, dan langsung di suruh keluar kelas. Tak sampai di situ, mereka harus keliling lapangan 5 kali dan membersihkan bagian selokan depan pagar sekolah.

Killer kagak tuh?,

"Subhanallah, subhanallah, subhanallah" batin gio mengucapkan zikir, Mayan dapat pahala:).

"Assalamualaikum!" Ucap lantang Bu Tuti.

"Waalaikumsalam" jawab serempak berdiri.

Bu Tuti berjalan dengan angkuh, mata dengan jeli melihat pada anak murid nya.

"Kamu Erik, keluar" ujar nya.

"Lah? Kenapa Bu?" Bingungnya Erik.

"Liat pakaian mu" Erik langsung meneliti ke arah pakaian nya.

"Gak ada apa apa kok Bu" jawab nya setelah selesai meneliti.

"Kaki kamu gak pake kaus kaki! Keluar!!" Jawab nya menghentakkan kaki.

Seisi kelas langsung menghadap pada kaki Erik " mampus" gumam Erik.

Erik melihat sekeliling nya, semua murid yang di kelas menggunakan kaus kaki, dan hanya ia yang tidak memakai nya.

"Hukuman nya, rapikan motor motor di parkiran" lalu Bu Tuti duduk di kuris guru.

Erik menghela napas " bro bantuin" ujar nya memelas pada gio dan Edgar.

"Dih Lo yang kena hukum gw sama Edgar yang diajak, kagak kagak" jawab cepat gio menggeleng.

"Temen gak ada ahlak, bangsul emang" gerutu nya.

"Ayo erik keluar. Kalo kamu lupa pintu ibu bakalan ngantar kamu"

"Baiklah nyai Roro" umpat Erik pelan.

"Saya dengar Erik" buset tuh Telinga tajem banget.

"Baiklah kita mulai kegiatan belajar mengajar nya"

Semua murid pun mengeluarkan buku yang di perlukan untuk belajar.

🦧🦧🦧

.
.
.
.
.
.
.
Giman part nya nih? See you, Babay.
🌼🌼🌼

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 25, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My BoyfriendWhere stories live. Discover now