Unbreakable

1.9K 111 5
                                    

Wonwoo berjalan dengan takut menyusuri lorong gedung itu

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Wonwoo berjalan dengan takut menyusuri lorong gedung itu. Pukul dua pagi dan Wonwoo tidak menemukan sahabat sejak lamanya tidak ada di dorm.

Ia simpulkan bahwa Hoshi berada disana, diruang latihan. Dengan berat Wonwoo membawa kakinya. Akhir akhir ini hubungannya dengan Hoshi tidak terlalu bagus.  Hoshi masih memberi perhatian lebih padanya akan tetapi terkadang Hoshi mengintimidasinya.

Saat ia membuka pintu ruang latihan tersebut, nihil tidak ia temukan Soonyoung disana. Wonwoo hanya menemukan anak anak dance dan coach yang tampaknya juga terkejut menemukan Wonwoo berdiri mematung menatap ke arah mereka kosong. 

"Won, kau mencari Soonyoung ?" Wonwoo hanya mengangguk lemah, badan tingginya itu seolah bukian berarti apapun. 

"Dia sedikit demam tadi, ia pergi bersama Jihoon." Wonwoo lebih kaku lagi, bagaimana mungkin orang yang paling dekat dengannya tidak ia ketahui kalau sedang sakit. 

Kau yang mengabaikannya Won. 

"Terimakasih." Semua orang hanya mengangguk menatap kepergian punggung Wonwoo. 

Wonwoo berjalan dengan setengah sadar, ia tak tahu apa yang sedang ia lakukan

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Wonwoo berjalan dengan setengah sadar, ia tak tahu apa yang sedang ia lakukan. Ia terus berjalan dengan kakinya sampai pada pintu berwarna hitam dengan tulisan Universe Factory . Ia sengaja tak mengetuk pintu itu, ia hanya asal masuk dengan perlahan. Disana ia bisa melihat Hoshi yang terpejam di sofa dan Woozi yang memtik gitarnya, suasana studio begitu dingin dan tenang, cahaya remang memberi kesan hangat. Petikan dawai itu melantunkan lagu barat Forever milik Lewis Capaldi. 

Wonwoo melewati Hoshi, ia memilih berjalan ke kursi dibalik layar komputer yang berpendar terang. ia menepuk pundak sang komposer membuatnya melepas senar terakhir sebelum menoleh kebelakang. 

"Kesini juga kau akhirnya." Woozi menaruh gitarnya disebelah meja, ia kembali duduk dan memutar kursi menghadap Wonwoo. Woozi menepuk nepuk pahanya mengearahkan Wonwoo untuk duduk disana. 

Si jangkung menurut, ia terus menatap ke arah Soonyoung. "Kau mengkhawatirkannya bukan ?" Wonwoo hampir menangis, ia tak biasanya lemah dan cengeng. Tapi ini betul betul salahnya sendiri melalaikan Hoshi. 

Putra Mahkota ; JWW + SVTजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें