Menuju Minneapolis ( bagian 1 )

18 12 6
                                    

Kali ini James dan Hiroshaki telah menggendong tas mereka masing-masing.

Jason sedikit mengeluh karena pundaknya merasa pegal.

"Kakak kan laki-laki baru menggendong tas saja sudah mengeluh, bagaimana jika menggendong seorang wanita pasti tidak akan kuat." Greysi dengan cepat membekap mulutnya takut salah bicara.

"Sini tasnya!" Pria berambut undercut itu mengambil tas dari punggung adiknya dengan memasang muka masam.

Nick menahan tawanya setelah mendengar perkataan Greysi.

Cassie melirik Nick yang ikut tersenyum juga.

Sedangkan Theo berusaha menetralkan wajahnya agar tidak ikut tersenyum mendengar ucapan Greysi barusan yang terdengar sedikit lucu bagi mereka bertiga.

Mereka sudah berjalan cukup jauh dari pengungsian. Hiroshaki sudah menyiapkan dua mobil jeep untuk berjaga-jaga yang disembunyikan di suatu tempat ruangan bawah tanah yang berada di sebuah rumah penginapan yang sudah hancur disebabkan gempa pertama.

Pria Asia itu mengetahui adanya ruangan bawah tanah sebelum gempa terjadi saat dirinya bersama James sedang dalam perjalanan hendak menuju Kota Nashville, ketika ditugaskan untuk menjemput Theo namun sebelumnya mereka bermalam terlebih dahulu di penginapan tersebut.

*****

Sampailah mereka di depan sebuah rumah penginapan yang sudah hancur.

Hiroshaki melangkah berjalan kebagian puing bangunan yang memiliki celah untuk di masuki. Mereka merunduk masuk ke dalam celah puing tersebut.

"Hati-hati! Jangan memegang apapun!!" Pria berdarah Jepang itu berbicara untuk pertama kalinya. Mereka berlima baru mendengar suaranya yang sangat khas dan begitu tenang, kecuali James yang sudah mengetahuinya.

"Aku kira Pria Jepang itu tidak bisa berbicara." Guman Jason.

"Suuttt, nanti dia dengar." Ucap Greysi. Gadis itu berjalan di depan kakaknya otomatis dia mendengarnya walaupun dengan suara yang sangat pelan.

Setelah beberapa lama mereka melihat ada tangga yang menuju ke bawah. Dengan langkah hati-hati merekapun turun.

Sebuah pintu berlapis baja terpampang di hadapan Theo dan ke enam orang lainnya.

Hiroshaki mulai memasukan beberapa digit pada smart lock karena pintu tersebut memakai perangkat keamanan yang canggih. Satu detik kemudian pintu terbuka dengan otomatis. Mereka semua segera masuk ke dalam.

"Kita akan menunggangi jeep?" Tanya Nick antusias seperti bocah yang mendapat mainan baru.

"Kau pikir kuda." Kata Jason dengan sinis.

Pria ikal itu tidak membalas ucapan Jason. Dia malas jika harus berurusan dengannya.

"Kita tidak akan melewati jalan raya kemungkinan banyak jalanan yang telah rusak akibat gempa dan itu sebabnya Hiroshaki menyiapkan mobil jeep jadi kita akan melewati jalur pegunungan." Kata James.

Mereka semua sudah duduk diposisi paling nyaman, Theo duduk di kursi depan disampingnya ada James yang akan menyetir, di belakang mereka berdua ada Nick dan Cassie.

Sedangkan di jeep kedua Greysi bersama kakaknya Jason.

Hiroshaki terlihat sedang menekan beberapa tombol, lalu atap berlapis baja itu terbuka di depan mobil jeep berwarna biru yang akan dikendarai oleh James, banyak tanah yang berjatuhan dari atasnya. Kemudian lantai besi di bawahnya terangkat membentuk jalanan yang menanjak mengarah keluar.

"Ready?" Pria berwajah sangar itu bertanya melalui earpiece di telinga kirinya pada Hiroshaki yang sudah siap duduk di kursi pengemudi jeep hitam.

"Ya." Balas Hiroshaki singkat. Yang memakai earpiece hanya James dan Hiroshaki saja sedangkan Theo dan yang lainnya tidak memilikinya di karenakan James tidak membawanya lebih dari dua.

James melajukan mobilnya keluar dari sana diikuti mobil yang dikendarai pria Asia itu dari belakangnya. Jeep mereka keluar dari arah belakang penginapan tersebut.

Kemudian atap belapis baja itu menutup kembali dengan otomatis.

Nick dan Cassie mulai terlelap di kursi belakang. Sedangkan Theo belum bisa memejamkan matanya meskipun sudah merasa sangat mengantuk.

Theo terbangun dari tidurnya ketika merasakan guncangan, tanpa sadar Theo ketiduran lebih dari tiga jam.

Ternyata jeep mereka melewati jalanan yang berkirikil di samping kanan dan kiri mobil terlihat pohon-pohon berjejeran.

"Haah ada apa?" Tanya Nick kaget baru saja bangun dari tidurnya, dia mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Jalanan yang kita lewati berkerikil." Jawab James.

Tiba-tiba mobil berhenti mendadak. Theo dan James melihat serigala atau anjing hutan lari melintas di depan mobil yang hampir saja tertabrak jika saja pria berbadan kekar itu terlambat menginjak pedal rem.

Baru saja Nick kembali memejamkan matanya dia kembali dikagetkan dengan mobil yang berhenti mendadak.

"Kalian melihat apa?" Tanya Cassie yang memperhatikan mereka berdua di depan.

"Barusan terlihat seperti serigala atau anjing hutan yang hampir tertabrak." Jawab pria bermata biru safir itu.

Sedangkan Hiroshaki sedang bertanya pada James melalui earpiecenya.

Kemudian mereka kembali melanjutkan perjalanan yang terhenti.

"Memangnya tadi ada apa di depan?" Greysi bertanya pada pria Asia itu yang sedang fokus menyetir.

"Ada hewan yang melintas hampir tertabrak." Jawab Hiroshaki.

"Ooh, untung saja tidak tertabrak." Gumam gadis bermata hazel itu. Dia melirik kakaknya yang sedang memejamkan mata kembali melanjutkan tidurnya setelah beberapa saat terbangun.

"Tolong ambilkan aku air minum!" Tenggorokan Hiroshaki terasa kering setelah beberapa jam berkendara.

"Ini." Greysi memberikan sebotol air mineral pada Hiroshaki setelah mengambilkannya dari dalam tas.

"Terima kasih." Ucapnya menerima botol air mineral itu.

"Sama-sama. Jika kau merasa lelah aku bisa menggantikannmu menyetir." Tawar gadis berambut pirang.

"Jangan, aku saja." Kata Jason tiba-tiba.

Greysi kira kakaknya itu sudah tidur ternyata hanya matanya saja yang memejam.

"Tidak perlu, besok saja nanti." Ujar Hiroshaki.

Mereka berduapun melanjutkan tidurnya kembali setelah mendengar ucapan pria Asia itu.






Kalo suka sama ceritanya vote and comment ya guys😊
Follow Ig @yumnanovia1
Dm aja nanti ku follback kok😄

04 Desember 2021
-Yumna Novia

THEO - Earth's Future Where stories live. Discover now