Ancaman ke Depannya

65 31 0
                                    

Theo kaget saat dirinya masuk tenda. Tentara berwajah sangar itu sudah menunggunya duduk di kursi.

"Ada apa?" Theo bersikap tenang walau dia merasa curiga terhadap tentara itu.

"Benua Amerika sudah tidak aman lagi. Saya diperintahkan oleh ayah angkat anda untuk menjemput anda."

Dia pasti sedang mengelabuiku, tentu saja itu hanya omong kosong, karena baru lima bulan yang lalu ayahku meninggal akibat kecelakaan tragis menyebabkan sebagian tubuhnya hancur hingga kepalanya.

"Tapi, apa ayahku menyembunyikan kematiaannya? Pada saat itu jasadnya yang hancur sulit dikenali, bisa saja itu orang lain." Pikir Theo.

"Saya akan menghubunginya agar anda percaya." Tentara itu membuka laptop yang dia letakkan di atas meja bundar.








Ternyata dugaan Theo benar. Setelah melihat tubuh ayahnya, berbicara dengannya dan mendengar semua penjelasannya pria itu percaya ayah angkatnya masih hidup.

"Aku harus memanggilmu apa?" Tanya Theo pada pria yang ada di hadapannya itu.

Sebenarnya dia bukan tentara melainkan orang yang ditugaskan ayahnya untuk menjemputnya.

"Saya James."

"Kapan kita akan pergi?"

"Secepatnya." Jawab James.

Mereka berdua tidak banyak mengobrol karena James akan mempersiapkan segalanya untuk keberangkatannya nanti bersama rekan satunya.

Kadang Theo tidak percaya ayahnya ternyata masih hidup. Membuatnya bingung apa yang sebenarnya terjadi meskipun pria itu sudah tahu dari semua penjelasan ayahnya.





Malam ini Theo sedang duduk berhadapan dengan Nick.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Seperti yang kau lihat, tadi aku sudah bisa berjalan-jalan hanya di dalam tenda." Kata pria ompong itu.

"Kau harus tahu tadi aku berkenalan dengan seorang gadis cantik yang tidak sengaja menabrakku, dia bercerita orang tua dan kakaknya korban gempa bumi dari Kota Kingston Springs dia satu-satunya yang selamat di keluarganya. Aku sangat kasihan saat mendengarnya sampai-sampai ingin memeluknya." Cerita temannya itu tersenyum dengan mata ambernya yang berbinar-binar. "Nanti akan aku perkenalkan kau dengannya."

"Terserah kau saja." Ujar Theo.

"Ada sesuatu yang ingin aku ceritakan." Theo menatap temannya dengan serius. "Ayahku masih hidup dia mengirim dua orang suruhannya untuk menjemputku." Saat tadi ayahnya menjelaskan ada dua orang yang di tugaskan menjemput Theo sekaligus melindunginya selama dalam perjalanan sampai ke tempat tujuan.

"James memberitahuku bahwa Benua Amerika sudah tidak aman lagi dan terbukti informasinya itu benar setelah dia menghubungi ayahku dengan panggilan video, dan penjelasan ayahku dapat di percaya setelah dia memperlihatkanku beberapa video tentang eksploitasi sumber daya alam secara besar besaran membuat lapisan mantle bumi mengalami pengeroposan sehingga menyebabkan pergeseran lempeng bumi yang mengakibatkan semakin banyak patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Gempa bisa terjadi kapan saja bahkan stunami juga."

Theo kembali ke tendanya setelah menceritakan semuanya dan mengajak temannya pergi dari sini, Nick setuju akan ikut pergi bersama Theo.

Temannya itu sudah tidak memiliki orang tua sejak dua tahun yang lalu, karena pesawat yang ditumpangi kedua orang tuanya mengalami kecelakaan. Paman dan bibinya pun menjadi korban gempa bumi setelah ditemukan jasadnya.

Pria bermata biru safir itu tidak bisa tidur, semua penjelasan ayahnya selalu terngiang-ngiang di kepalanya. Theo penasaran siapa dan apa alasannya orang itu mengincar nyawa ayah angkatnya dengan mengirim beberapa orang untuk membunuhnya.

Ayahnya berkali-kali meminta maaf tidak bisa menjemputnya di karenakan lukanya yang sangat parah ketika ada orang-orang yang berusaha membunuhnya, mengakibatkan lengan dan kakinya patah.

Di tambah bencana yang bisa terjadi kapan saja yang bisa mengancam nyawa seluruh makhluk hidup, semua itu di karenakan kelangkaan gas bumi, minyak bumi, batu bara dan masih banyak lagi yang lainnya, mengakibatkan maraknya manusia-manusia serakah di bumi ini yang berlomba-lomba mengeksploitasi sumber daya alam sampai-sampai pengeboran yang dilakukan pun melebihi batas maksimal sehingga bumi semakin keropos menyebabkan gempa besar dan tsunami di berbagai kota yang dekat pesisir pantai di berbagai negara, namun benua yang paling terancam adalah Benua Amerika.

09 November 2021
-Yumna Novia

THEO - Earth's Future Kde žijí příběhy. Začni objevovat