Cumulonimbus

63 21 0
                                    

Pagi ini cukup cerah. Udara segar ditemani semilir angin yang sejuk sangat indah untuk dinikmati oleh setiap orang.

Seakan akan dunia ini sedang baik-baik saja.

Banyak sepasang langkah kaki menginjak rumput berembun, mereka sedang melakukan berbagai macam aktivitas yang berbeda.

Theo berjalan dengan santai menuju tenda temannya, langkahnya yang tenang membuatnya cukup lama sampai ke tempat tujuannya.

-

-

-

Mata biru safirnya langsung tertuju ke arah pria barambut ikal ketika baru saja memasuki tenda perawatan, temannya itu sedang duduk tertawa bersama seorang gadis berambut hitam legam.

Saking asiknya ngobrol hingga tertawa sangat keras, membuat pasien lain menegurnya karena merasa terganggu akibat ulah temannya itu.

Theo sampai pura-pura batuk setelah berada di dekat mereka berdua.

Dua-duanya langsung melirik ke arahnya saat mendengar suara batuknya itu.

"Aku kira siapa, mengganggu saja." Ucap Nick mulai berdiri dari duduknya.

Theo mengerutkan dahinya sambil melipat kedua tangannya.

"Aku hanya bercanda." Kata temannya itu sambil tertawa renyah. "Cassie, perkenalkan dia Theo temanku dari orok." Ucap Nick kepada gadis di hadapannya. "Hahahaa . . Bercanda. Kita sudah berteman cukup lama tepatnya dari umur 10 tahun. Benar kan Tuan Theo." Ujar Nick tidak bisa berhenti tersenyum.

Garing.

Theo dan Cassie berjabat tangan.

"Alexander Theo Miller." Ucap si pria.

"Cassie Sanders." Kata gadis beralis tebal itu. Mata emeraldnya beralih menatap si pria ikal setelah melepas jabatan tangannya. "Aku pergi dulu ya."

"Kemana?" Tanya Nick. Pria itu seperti tidak rela gadis itu akan pergi.

"Tenda dapur, setelah jam makan siang nanti aku akan ke sini lagi." Jawab Cassie dengan tersenyum.

Tidak butuh waktu lama gadis itu melangkah pergi ke luar tenda.

"Tadi James ke tendaku dia akan memberi tahukan rencananya untuk pergi dari sini. Sepertinya ada sesuatu yang membuat James harus berhati-hati agar kita bisa keluar dari sini tanpa di ketahui orang lain." Kata Theo dengan memelankan suaranya.

"Mungkin karena James tentara gadungan jadi dia bersikap sangat hati-hati." Tebak Nick asal.

Theo hanya diam saja, memikirkan kata-kata temannya itu.

Lalu pria itu kembali berbicara. "Jika kau sudah pulih sepenuhnya pindah saja ke tendaku."

"Sekarang pun aku sudah merasa sangat sehat." Ucap temannya itu dengan semangat.

"Ternyata setelah bersama gadis cantik kau cepat pulih juga."

Nick tersenyum memamerkan giginya yang ompong. "Tentu saja."

"Tapi kapan James akan memberi tahukan rencananya?" Tanya si pria bermata amber itu.

"Setelah makan siang nanti."

Theo merasa ruangan di dalam tenda berubah sedikit agak gelap.

"Apa aku boleh mengajak Cassie pergi dari sini?" Tanya temannya itu dengan penuh harap. "Aku tidak tega jika meninggalkannya, dia teman yang sangat perhatian." Kata Nick senyam senyum sambil menggaruk kepalanya.

THEO - Earth's Future Where stories live. Discover now