Ivarior

40 19 5
                                    

Di dalam tenda ternyata sudah ada seorang pria ASIA berseragam tentara, tanpa menghiraukan orang-orang yang masuk ke dalam tenda pria tersebut sibuk memeriksa beberapa senjata yang dia keluarkan dari dalam ransel berukuran besar. Theo mengetahui jenis-jenis senjata tersebut seperti Machine Pistol MAC-11 asli buatan Amerika, Glock-17 dan senapan yang sedang dipegang pria ASIA itu berjenis MK18.

"Bagaimana keadaan anda?" Tanya James pada Theo yang sedang membelakanginya.

Pria bermata biru safir itu berbalik ke arahnya. "Bisakah dia berhenti bersikap formal padaku?" Pikir Theo.

"Aku baik-baik saja."

Tenda yang mereka tempati saat ini lumayan cukup besar meskipun tidak sebesar tenda pengungsi yang lain.

Masing-masing dari mereka duduk terpisah mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat.

Theo melangkah menghampiri temannya yang sedang duduk bersama Cassie. "Bagaimana keadaan kalian?"

"Sepertinya aku..."sengaja temannya itu menjeda ucapannya.

"Kenapa?" Tanya Cassie agak khawatir.

"Kedinginan. Aku butuh pelukan hangat." Kata Nick dengan cengengesan.

Theo pikir temannya itu kenapa. Dasar.

Greysi bersama kakaknya menghampiri Theo yang sedang duduk bersama Nick dan Cassie.

"Theo." Ucap gadis berambut pirang itu duduk bersama mereka.

Theo beralih menatap gadis tersebut menunggu apa yang akan Greysi katakan.

"Sebenarnya kau siapa? Dan siapa mereka?" Tanya gadis itu dengan mengalihkan pandangannya kearah dua pria berseragam tentara itu yang sedang sibuk menghitung peluru. Mata hazelnya beralih kembali menatap Theo dengan penasaran. Dengan wajah yang serius pria disampingnya, kakak dari gadis tersebut menatap Theo dengan curiga.

"Baiklah. Sebenarnya dua tentara yang ada di sana itu ditugaskan untuk menjemputku pergi dari sini. Percaya atau tidaknya itu hak kalian, karena benua Amerika akan dilanda gempa beserta tsunami secara besar-besaran di berbagai negara. Semakin banyaknya manusia-manusia serakah merusak bumi ini mereka mengeksploitasi sumber daya alam tanpa henti dan para peneliti juga sudah memprediksi bahwa benua ini akan hancur." Pria itu ingin sekali Greysi dan kakaknya ikut pergi bersamanya dari sini setelah mendengar semua penjelasannya.

"Kau jangan mengada-ngada. Memangnya kau tahu informasi ini dari siapa?" Tanya pria berambut undercut itu dengan tersenyum sinis.

Theo tahu pria tersebut hanya bersikap hati-hati padanya, karena setiap orang selalu memiliki sifat dan respon yang berbeda-beda, ada juga orang yang bersifat conscientiousness (berhati-hati dalam melakukan suatu tindakan), seperti pria berambut undercut itu.

"James dan ayahku yang memberitahukan semuanya." Belum selesai Theo menjelaskan, Grey memotong ucapannya dengan bertanya.

"Siapa yang menugaskan dua tentara itu untuk menjemputmu?"

"Ayahku. Dia tidak bisa langsung bertemu atau pun menjemputku karena sedang sakit dan kini dia sedang berada di suatu tempat, aku berkomunikasi dengannya kemarin menggunakan panggilan video, oleh karena itu informasi yang aku dapatkan sesuai fakta yang ada sebab aku melihatnya sendiri beberapa bukti video penyebab terjadinya gempa dan tsunami di berbagai negara"

"Perlihatkan videonya, kita semua harus melihatnya." Ujar pria berambut undercut itu dengan melipat kedua tangannya di depan dada.

Untung saja rekannya James membawa laptop tersebut, jadi Theo bisa membuktikannya pada mereka. Ketika pria bermata biru safir itu memperhatikan satu persatu raut wajah orang-orang yang ada dihadapannya, ekspresi mereka cukup kaget saat melihat video tersebut, namun ada satu orang yang berbeda raut wajahnya terlihat biasa saja dan orang itu adalah kakak Grey, sepertinya pria itu masih tidak percaya apa yang dilihatnya barusan.

"Jika setelah keluar dari benua ini kita akan kemana? Apa ada tempat yang amankah?" Tanya gadis bermata hazel itu, spontan kakaknya melirik adiknya dengan tatapan tidak percaya.

"Kau percaya pada seorang pria yang baru kau kenal kemarin?" Kening pria berambut undercut itu berkerut tanda tidak suka.

"Tapi kak, tidak mungkin Theo berbohong disituasi seperti ini kan?" Ucap Grey berusaha mempercayai pria yang baru dikenalnnya itu kemarin.

"Kita akan ke Kota Bawah Tanah tempat itu bernama Kota Ivarior terletak di wilayah kota Oskemen di Negara Kazakhstan."

"Bukannya Kazakhstan ada di Benua Asia?" Tanya Cassie.

Theo hanya mengangguk membenarkan pertanyaan dari gadis bermata emerald tersebut.

"Sepertinya akan sangat lama sampai ke sana dengan selamat." Komentar pria berambut ikal itu setelah cukup lama hanya diam menyimak pembicaraan mereka.

"Aku lupa, Theo dia kakakku." Kata gadis itu melirik kakaknya dengan menaikkan kedua alisnya.

Pria yang memiliki warna mata yang sama dengan gadis berambut pirang itu menatapnya dengan datar, segera dia menoleh ke arah Theo.

"Jason." Ucap pria tersebut dengan malas.

"Kakakku memang seperti itu jika berhadapan dengan orang baru." Kata Grey sambil tersenyum.

Nick dan Cassie mulai memperkenalkan diri mereka kepada Grey. Ternyata mereka mudah akrab sangat berbeda dengan Jason pria berambut undercut itu hanya diam memasang wajah datar.

Cassie sudah memutuskan akan ikut pergi bersama mereka, karena pria berambut ikal itu yang mengajaknya, otomatis gadis berambut hitam legam itu langsung menyetujuinya. Sedangkan kedua bersaudara itu belum memutuskan akan ikut pergi atau tidak, karena saat ini mereka memulai perdebatan satu sama lain, sang adik keukeuh ingin ikut sedangkan sang kakak dengan keras kepala melarangnya.

Cuaca di luar masih tetap sama, hujan deras terus saja menjatuhkan berjuta-juta liter air bahkan bisa lebih dari itu, suara hembusan angin terdengar kencang dan petir pun masih bersahut-sahutan memenuhi gendang telinga setiap orang.

"Untuk apa jika kita masih di sini kak, lagi pula kita sudah tidak punya siapa-siapa lagi." Ujar Grey.

"Kau ini, tidak bisakah menurut pada kakakmu sendiri." Jason meninggikan suaranya.

"Sepertinya mereka berdua akan berhenti berdebat jika salah satu dari mereka ada yang mengalah." Ucap Nick saat kedua kakak beradik itu melangkah menjauh dari mereka tanpa berhenti berbicara.

27 November 2021
-Yumna Novia

THEO - Earth's Future Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin