(23) Luka masa lalu

77 23 171
                                    

Happy reading♡

Jangan lupa vote dan komen♡
_________________________________________

Jangan lupa vote dan komen♡_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimanapun endingnya, senang bisa mengenalmu"

•—Maikel Zavaraiza—•

"Siapa dia?"

"Nenek...aku terlambat"

Titt.....

"Maaf"

"WOI! SIAPA LU?!" Maikel mengejarnya di sepanjang lorong, terus berlari dengan menahan rasa sesaknya. Nafas yang tersendat di tenggorokan, memperlambat lari Maikel.

"Sial!"

Tanpa ia sadari, mereka sampai di parkiran bawah tanah. Dan sebelum Maikel mendapatkannya, dia telah terjatuh. Langkah kaki pun mulai terhenti secara bersamaan dan seseorang itu kini ikut berhenti saat melihat Maikel tak lagi sanggup mengejar.

Punggung lebar itu mulai berbalik, menampakkan senyum yang sangat menjengkelkan bagi Maikel. Dia tertawa kecil dengan perlahan menghampiri Maikel yang tak lagi sanggup berdiri.

"Gitu aja lu ngejer gue? Lu gak bakal bisa menang Maik dari gue" ucapnya yang menunduk tepat diatas Maikel.

"Suara lu...Hyunjin!" Mata Maikel terus bergetar dengan hatinya yang terbakar amarah begitu besar.

"Halo bro! Lu udah puas ngambil Mina dari gue?"

"Lu bego? Sejak kapan gue tertarik sama si Mina sejak dia udah nolak gue?"

Hyunjin yang merasa tak perduli dengan pertanyaan Maikel hanya mengalihkan pandangannya dan sedikit menaikkan kedua pundak secara bersamaan.

"Maik, lu sadar gak sih? Berapa banyak lu ngambil kebahagiaan gue?"

"Gue gak pernah ngerasa kalo gue pernah ngambil kebahagiaan lu"

Hyunjin merespon jawaban Maikel dengan lirikan sinis dan jengkel. "Mau gue bantu inget?" Tanyanya yang menaikkan kepalan tangan dan menjatuhkannya kuat tepat di tengah rusuk Maikel.

Maikel melotot besar dengan mulutnya yang terbuka cukup lebar, menatap tangan Hyunjin yang terus mendaratkan pukulan pada dadanya.

"LU! UDAH! NGANCURIN! HIDUP GUE! LU NGAMBIL SAHABAT GUE! LU NGAMBIL ADIK GUE! SEKARANG LU AMBIL PACAR GUE!" Sentak Hyunjin yang terus memukul dada Maikel tanpa menerima balasan darinya.

Tubuh Maikel yang bergetar, tak lagi bisa membalas atau hanya melindungi dirinya lagi. Darah yang akhirnya keluar dari hidung dan mulut Maikel tak lagi bisa dihentikan.

"Lu harusnya mati!" Ujar Hyunjin yang akhirnya berdiri dan mengangkat tinggi kakinya di depan dada Maikel.

"TUNGGU!"

Miracle | Mark leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang