(6) Pejuang Hati

132 53 136
                                    

Happy reading♡

Jangan lupa vote dan komen♡
_________________________________________

"Hari hari selalu berulang, senin ke minggu itu terasa sangat lama, tapi kenapa hari minggu ke senin itu terlalu cepat?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hari hari selalu berulang, senin ke minggu itu terasa sangat lama, tapi kenapa hari minggu ke senin itu terlalu cepat?"

•—Maikel Zavaraiza—•

Maikel, 17 tahun akan beranjak ke dunia dewasa.

"Fuck! Aaaghhh kenapa harus mimpi dia sih" geming kesal Maikel yang mengintip di bawah selimutnya.

"Morning, cucu nenek. Kenapa kok enggak bangun?"

"Anu, k-kayaknya Maikel kecapekan jadi..."

"Hm? Ohh...yaudah gak papa, biasa pubertas. Kamu mandi dulu aja bersih bersih, biar bibi yang jemurin"

"I-iya" jawab Maikel malu sambil melihat pelayan wanita yang menertawainya.

"Oh my god, this is crazy maik" celetuk Maikel kesal. Dengan berlari kecil sambil terkangkang kangkang menuju kamar mandi yang berada di ujung lorong. Memasukkan air pada ember beserta deterjen, Maikel segera melepas satu per satu pakaiannya dan merendamnya. Sedangkan dia segera berdiri di depan shower sambil membiarkan air mengalir dari kepala hingga ke ujung kakinya.

"Maikel cepetan mandinya, bentar lagi jam 7. Katanya kamu ujian" teriak nenek dari lantai bawah.

Maikel membulatkan matanya, menatap dinding kamar mandi dengan tatapan panik. "Shit!" Segera mematikan shower dan menarik handuk dari gantungan. Berlari kembali ke kamar untuk bersiap siap.

Menuruni tangga dengan cepat dan melewati meja makan.

"Aku berangkat dulu nek" sahut Maikel yang keluar dari pintu rumah.

"Gak sarapan dulu?"

Suara sepeda motor yang mulai menyala dan meninggalkan rumah dengan cepat. Motor itu mulai melaju melewati setiap belokan menuju sekolah.

Tinnn

Brak

"Woy! Punya mata gak sih kalo jalan!" Sentak Maikel yang sedang terburu buru.

"P-punten mas"

"Apaan sih, buta malah jalan sendiri" celetuk Maikel kesal dan segera meninggalkannya tanpa mengucap maaf.

Miracle | Mark leeWhere stories live. Discover now