(12) Kejutan

83 39 111
                                    

Happy reading♡

Jangan lupa vote dan komen♡
_________________________________________

"Tidak perlu menjelaskan siapa dirimu kepada orang lain, karena yang membencimu tak mempercayainya dan yang menyukaimu tak perlu itu"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak perlu menjelaskan siapa dirimu kepada orang lain, karena yang membencimu tak mempercayainya dan yang menyukaimu tak perlu itu"

•—Maikel Zavaraiza—•

Malam akhirnya tiba, mereka berpisah dengan Hendra di luar cafe.

"Gue harap, lu berdua bisa balik. Coba aja berbagai cara, mungkin lu berdua bakal nemuin sesuatu" Hendra pamit dan meninggalkan Adrien dan Maikel di luar mobil.

"Masuk" ujar Maikel yang membukakan pintu dan membiarkan Adrien masuk lebih dulu.

Mereka yang akhirnya kembali ke rumah dengan suasana hati yang sama sama tertekan.

"Maikel, kalian kenapa?" Tanya nenek yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Bilang, ada urusan" bisik Maikel di dekat Adrien"

"Nek, aku masih ada urusan. Nanti aja aku ngomong"

"Oh, yaudah. Kalian udah makan?"

"Belum, nanti aja nek. Maikelnya masih sibuk" sambung Maikel yang mendorong pundak Adrien.

"Oh yaudah" jawab nenek singkat yang tersenyum tipis sambil kembali ke kamar.

Maikel dan Adrien akhirnya kembali ke lantai atas dan berhenti di pinggir tangga paling atas.

"Ayo jatuh lagi" ujar Maikel yang menghentikan langkahnya.

"Mas, cari cara lain aja. Saya gak berani buat ngambil resiko ini" tolak Adrien yang menarik Maikel untuk menjauh dari anak tangga.

"Terus lu mau ngapain? Gue gak punya waktu buat jadi buta selamanya di tubuh lu. Dan gue masih punya pendidikan yang harus gue jalanin. Kalo gue sampek gak bisa balik ke tubuh gue, itu bakal nyia nyiain semua kerja keras gue"

"Saya juga gak berharap ini terjadi. Ini juga bukan keinginan saya. Saya dateng dari kampung buat kerja bukan ngancurin pencapaian orang lain. Dulu saya juga punya cita cita, tapi semua hancur karena kecelakaan. Saya bisa apa?" Jelas Adrien yang menahan getaran bibirnya.

"Gue gak perduli dengan masa lalu lu. Gue cuman mau balik ke tubuh asli gue"

"Tuan muda? Apa ada sesuatu?" Panggil pelayan yang sedikit penasaran.

"E-enggak papa bik"

"Masuk ke kamar gue" ujar Maikel yang menggoyangkan lengannya.

Mereka akhirnya masuk tanpa berbicara apapun lagi. Suasana kamar yang gelap dan hening membuat bulu kuduk mereka berdiri secara bersamaan.

"Duduk di tempat tidur" ujar Maikel yang mengarahkan tangan Adrien ke tempat tidur.

"Ien, pastiin lu inget setiap apa yang gue lakuin" Adrien mengangguk dan menatap mata yang sedang berada di depannya. Maikel mulai menyentuh ke dua rahang tajam milik tubuh aslinya dan mendekatkan wajah mereka hingga meninggalkan sedikit batas.

Miracle | Mark leeWhere stories live. Discover now