Prolog.

5.8K 511 49
                                    

Happy reading!

****


Minggu, pagi.

Adalah hari yang selalu dinanti para pelajar, pekerja, dan lain-lain. Sinar mentari mulai menerangi permukaan bumi. Sejuknya hawa pagi, membuat banyak orang memilih untuk berolahraga di pagi ini. Beramai-ramai melakukan senam bersama.

Didalam sebuah apartemen mewah.

Terdapat seorang pemuda yang sedang meringkuk diatas ranjang. Bahu nya bergetar, mulutnya selalu mengeluarkan racauan tidak jelas. Berulang kali tangan kanan memukul kepalanya keras. Berharap bayangan menyeramkan yang saat ini ada dibenaknya hilang.

Alfan. Pemuda itu setiap harinya selalu dihantui oleh kejadian itu. Kejadian yang membuat nya memiliki trauma berat. Tidak ada yang mengetahui hal ini termasuk kedua orang tuanya.

Flashback..

Disebuah taman dekat tempat tinggal Alfan. Terdapat dua bocah laki-laki seumuran. Bermain ria di taman itu, tertawa riang gembira. Sesekali mengusili satu sama lain.

"Ini sudah sore." gumam salah satu bocah laki-laki itu lalu menarik temannya yang sedang asik bermain ayunan.

"Alfan apakah kamu ingin mandi di rumah ku?" tanya seorang bocah laki-laki sekitar umur 5 tahunan.

"Heum apakah boleh?" tanya Alfan.

Bocah laki-laki yang tadi bertanya mengangguk.

"Boleh, tapi dirumahku sedikit berisik, karena Ibu dan Ayahku selalu bermain."

"Benarkah?"

"Iya."

Ucap bocah itu lalu menggandeng Alfan kecil menuju rumah Alfan untuk mengambil pakaian ganti.

Dirumah Alfan.

"Bunda Al mau mandi bersama Air." adu Alfan kecil pada Bundanya.

Si Bunda hanya mengangguk. "Tapi pulangnya jangan kesorean yah, jangan ngerepotin bibi dan paman juga oke?"

Alfan kecil mengangguk kecil. "Iya bunda."

Lalu mengambil ransel yang berisi pakaian dan alat mandinya. Berlari kecil untuk menyusul temannya yang sedang menunggunya didepan pintu gerbang.

"Sudah?" tanya Air dan diangguki Alfan kecil.

"Ayo." Keduanya berjalan menuju tempat tinggal Air.

Setelah beberapa menit berjalan, kedua bocah itu akhirnya sampai ditempat tujuan.

Air menyilahkan Alfan masuk. Pertama kali Alfan masuk ke rumah itu suara berisik tiba-tiba masuk ke telinganya. Kepalanya menoleh ke temannya yang memandangi dirinya.

"Apakah seberisik itu?" tanya Air kecil memastikan.

Alfan yang tidak ingin Air sedih pun menggeleng. "Endak berisik kok."

Air mengangguk singkat dan menarik pergelangan tangan Alfan kecil untuk masuk ke kamar mandi.

Didalam kamar mandi keduanya sama-sama telanjang. Dan mulai mandi bersama. Sesekali Air melucu seperti anak kecil pada umumnya. Agar suasana didalam ruangan itu tidak hening.

"Air ganti duluan aja, Al tunggu didepan pintu kamar mandi ya." ucap Alfan kecil dan di iyakan oleh Air.

Alfan berjongkok menunggu Air berganti baju. Sesekali bersenandung lagu bintang kecil. Tak lama menunggu, pintu kamar mandi terbuka. Dan terpampang lah seorang bocah laki-laki yang sudah rapi.

Transmigrasi Of Ketos [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang