21| Bertemu Elvina

26 4 0
                                    

HATI-HATI, TYPO BERTEBARANN!!

HAPPY READING <3

****

"Kamu kalau makan es krim jangan sampai belepotan ya sayang" ucapnya kembali.

Rhena mengangguk. "Iya kak"

"Yaudah, habisin es krimnya. Setelah ini kita jalan-jalan ditaman ini" Rhena pun hanya mengangguk.

***

"Kak, tamannya cantik ya"

"Iya. Tapi, cantikan kamu"

"Iiiihh, apaan sih kak? Jangan gombal dehh. Aku kan jadi malu"

"Gapapa malu, asalkan jangan malu-maluin" jawabnya sambil terkekeh diakhir kalimat. Saat Adelard menjawab seperti itu, Rhena pun memukul punggung Adelard dan mencubit lengannya. Sampai sang pelaku meminta ampun kepada korban.

"Kakak gak asik ishh. Malesin tau nggak?!" ucap Rhena yang baru saja selesai mencubit Adelard, dengan kedua bibirnya melengkungkan kebawah.

"Isshh, lucunyaa" ujar Adelard sambil mencubit kedua pipi Rhena dengan gemas.

Rhena menatap datar Adelard. Saat Adelard melepaskan cubitan gemasnya.

"Maaf. Habisnya kamu lucu banget kalau wajahnya cemberut. Jadi makin gemes" ucapnya yang membuat Rhena memutar bola matanya bosan.

" Yaudah lanjut jalan yuk. Kita mampir kerumah nenek yang gak jauh dari sini. "

Rhena mengangguk malas. Ia masih sangat kesal dengan Adelard.

" Udah dong marahnya sayang. "

Rhena tak mendengar perkataan Adelard. Ia langsung saja melanjutkan jalannya.

Mereka berdua pun berjalan-jalan di taman itu. Dan Rhena seperti melihat Elvina yang sepertinya sedang berjalan-jalan di taman itu juga.

Rhena pun menghampirinya. Dan benar saja, itu adalah Elvina dengan suaminya. Semenjak satu sekolah tahu jika Elvina mengandung. Ia pun dikeluarkan dari sekolah itu, yang membuat keduanya jarang bertemu. Tapi, Rhena yakin kalau Elvina masih mempercayainya.

" El? "

" Siapa ya-? "

" Yaampun Rhena! "

"El. Rhena kangen banget " Rhena memeluk Elvina dengan erat. Ia sangat senang bertemu dengan Elvina. Dan melihat Elvina, perutnya sudah semakin membesar. Rhena ingin menangis karna sudah beberapa bulan tidak bertemu dengan Elvina.

" El. Kangenn " dan Rhena masih setia memeluk Elvina, ia sedikit mengendurkan pelukannya.

" Sama, El juga kangen, pake banget! "

" Kapan kita bisa kumpul bareng lagi sama yang lain? " tanya Rhena yang sudah melepaskan pelukannya.

" Hari minggu? "

" Okey, harus jadi ya "

" Iya, Rhen " jawab Elvina sambil tersenyum.

Adelard dan Anggasta sedari tadi hanya menatap kedua perempuannya.

Elvina yang melihat kearah samping Rhena pun tersenyum kecil.

" Kapan jadian? " tanya Elvina dengan berbisik.

" H-hah? Masih temen. Kalau jadian, nggak tau kapannya " jawab Rhena sambil berbisik juga.

Elvina mengangguk seraya terkekeh. Rhena melihat kearah perut Elvina. Rasanya ingin mengelusnya.

Senyuman Maut  [ end ]Место, где живут истории. Откройте их для себя