17| Ulang Tahun

7 8 0
                                    

INGAT! TYPO BERTEBARAN!!

Jangan lupa vote ya cantik/gantengg ^^

----

Cantik. Batin Farel.

***

Farel pun segera menyadarkan posisi nya.

" Sorry, gue gak sengaja " ucap Farel dengan  lembut.

" I-iya gapapa " jawab wanita itu.

" Tapi gak ada yang sakit kan? " tanya Farel dengan wajah panik nya.

Tunggu! Sakit? Padahal tadi kan, dia yang menyelamatkan wanita itu. Tapi kenapa Farel menanyakan hal itu?.

" Gak papa kok, dan gak ada yang sakit. Lagian tadi gue diselamatin sama Lo, kan " jawab wanita itu.

" Oh iya ya. Kalau boleh tau, nama Lo siapa? " ujar Farel dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, diawal kalimat.

" Nama gue Beatarisa Oceana. Lo bisa panggil gue Bea atau Risa. Btw nama Lo? " jawab wanita itu dengan mengulurkan tangan kanannya.

" Nama gue Farel Aditya Michelle " ucap Farel dengan membalas uluran tangan Bea.

" Sekarang Lo mau kemana? Udah malam juga, malah keluyuran gak jelas. " lanjut Farel dengan bersedekap dada.

" Gue? Cuma cari angin doang. Asal Lo tau ya! Gue itu cewek baik-baik! Ingat itu! Bye gue mau pergi. " seru Bea seraya menunjuk-nunjukkan tangannya kepada Farel dengan mata melotot, lalu melenggang pergi dengan menabrak bahu kanan Farel.

" Astagfirullah, untung cewek. Sabar Farel, sabarr " gumam Farel dengan mengelus-elus dadanya.

Baru saja Farel ingin meminta nomor wanita itu. Eh, malah sudah pergi begitu saja.

Ia pun langsung saja bergegas menuju rumahnya, karna ini sudah malam. Batas waktu main Farel itu sampai jam 22.00 WIB. Dan sekarang sudah jam 21.30, masih beberapa menit lagi untuk sampai kerumahnya.

Farel pun menancap kan gasnya dengan kecepatan sedang.

***

Sesampainya dirumah, ia langsung menuju kamarnya dan menutup pintu kamar dengan perlahan.

***

Pagi harinya, Rhena sudah bangun dari tidurnya yang lumayan nyenyak. Tubuhnya terasa segar kembali.

Ia pun meminum air putih yang berada diatas nakas dan meneguknya hingga tandas. Tak lama itupun Rhena langsung melakukan ritual mandi nya dengan bersih.

Setelah selesai melakukan ritual mandi dan sudah memakai seragam sekolah. Ia pun merapikan kembali rambutnya yang terurai bergelombang. Dan ia segera menuju ke meja makan untuk sarapan bersama keluarganya. 

" Halo mah, pah " sapa Rhena saat sudah diujung tangga.

Tak ada sahutan dari keduanya, yang membuat Rhena melengkungkan sudut bibirnya.

Rhena pun berdecak kesal dan menghentakkan kedua kakinya, lalu menuju meja makan. Ia pun memakan sarapan nya dengan agak cepat.

Saat sudah selesai memakan sarapan, datanglah kakaknya, Farel.

Rhena coba untuk mengetes kakaknya itu, " Pagi kakk " sapa Rhena dengan mengembangkan senyum manisnya.

Dan jawabannya hanyalah deheman saja. Tak apa bagi Rhena, yang penting mereka semua tidak menjauhi Rhena.

Farel pun langsung menuju tempat makan dan memakan sarapannya. Setelah selesai, Rhena melihat kearah Farel yang baru saja selesai sarapan. Rhena pun bergegas membenarkan penampilannya dan tasnya.

Senyuman Maut  [ end ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat