Bab 18 Bertemu My Lovely

3.1K 642 280
                                    

Komen tiap paragraf. 😉

Jangan pernah membuka hati untuk orang yang sekedar singgah.

Terlanjur Cinta

Jalanan sudah di penuhi kendaraan bermotor, bising yang memekakkan telinga bahkan sempat macet di beberapa titik sebab ini jamnya para pekerja mengisi amunisi untuk perut masing-masing.

"Masih ngambek?" tanya Ghaza memecah keheningan.

Zhira masih tidak bersuara, dia ingat kembali betapa bodohnya ia bisa terpancing oleh perempuan seperti Zhizi, juga betapa bodohnya ia dalam hal memasak.

"Soal nasi goreng tadi pagi...."

"Itu nasgor yang paling enak sepanjang hidupku."

"Ish!" Zhira mendesis kesal disertai pukulan di lengan Ghaza. Ia merasa diledek. "Itu gak sengaja," ucapnya angkuh dengan dagu yang diangkat tinggi.

"Aku tahu."

"Seharusnya kamu gak makan, aku juga tahu kamu gak bisa makan pedas." Lalu tatapan Zhira berubah sendu.  "Kenapa masih kamu makan?"

"Karena...."

"Tidak mau nama baikku depan bi Lastri dan Biyung jadi jelek, kan?"

Saat itu juga Ghaza menggeleng. "Karena senyummu membuatnya terasa nikmat."

"Jangan bercanda." Zhira melengos sebal. Ghaza selalu saja membuatnya tampak bodoh. "Aku kira kamu juga suka pedas. Karena Papa, Azzam, Alvin, semuanya suka pedas."

Ghaza tersenyum miris, Alvin masih ada di setiap aktifitas yang Zhira lakukan.

Untuk beberapa saat hening, hingga terdengar suara kroncongan dari perut Ghaza. Bukan karena lapar, tapi mulas itu kembali menyerang. Dengan terpaksa lelaki itu menghentikan mobilnya di sebuah pom bensin. "Tunggu di sini bentar."

Zhira paham, sangat paham. Pasti karena nasi gorengnya kan?

Drrtt drrttt

Getaran ponsel menarik perhatian Zhira dari rasa bersalahnya, ia mengedarkan pandangan hingga temukan ponsel Ghaza masih bergerak akibat gesekan benda pipih itu dengan dashboard mobil.

My Lovely

Zhira hendak mengangkat telepon itu namun sudah mati sesaat sebelum ia menggeser icon telepon berwarna hijau.

Di serang rasa penasaran Zhira berniat melihat isi chat atau pesan my lovely ini dengan suaminya. Namun, sial. Ponsel suaminya di password.

"Oke, mari kita lihat jiwa-jiwa hack seorang Zhira."

Gadis itu mulai menekan angka yang merupakan tanggal lahir suaminya. Tertanya bukan.

Tanggal lahir mama Laras juga bukan. Zhira sempat datang bersama keluarga di perayaan ultah mertuanya beberapa bulan lalu sebelum mereka menikah, itulah kenapa dia tahu.

"Apasih, ah elah."

Tanggal pernikahan mereka juga bukan. Ah mungkin, Ghaza tipe pria romantis yang akan memakai tanggal lahir istrinya sebagai kata sandi, bisa jadi kan?

"Bukan juga?" Sedikit kecewa rasanya, Ghaza tak seromantis cogan dalam novel.

Hati Zhira merasa tersentil. Apa lah dia? Berharap tanggal lahirnya jadi password di hape suaminya. Ingat Zhira, kalian nikah cuma karena perjodohan dan TERPAKSA. Dalam hati ia bergerutu.

Lalu Zhira ingat satu tanggal yang menjadi favoritnya. Iseng dia coba menekan 2202 duanya lagi diisi sekenanya.

Terbuka!

Terlanjur Cinta Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ