6 - Annoying Guy

102 65 5
                                    

Setiap orang mempunyai keistimewaannya tersendiri untuk diingat oleh orang lain dan menjadi pembeda dari yang lain.

***

Ketika bel pulang sekolah berbunyi, Clarissa segera keluar dari ruangan kelas bersama ketiga sahabatnya. Di pertengahan jalan, Arya menghampiri mereka dan tentu saja mencari sang kekasih. Sedikit meledek Indira dengan mengatakan bucin, mereka bertiga akhirnya melanjutkan langkah menuju ke parkiran.

"Son, gue ke rumah lo ya? Mau revisi tentang data buku-buku tadi. Elang sibuk sama data ekstra jadi masalah buku pinjaman perpus diserahin ke gue." Ujar Clarissa.

Rebecca menengok kanan-kiri, "Eh gue duluan ya? Pulang bareng sama gebetan! Bye!" Gadis mungil tersebut langsung ngacir pergi mendekati seorang laki-laki yang mereka kenal merupakan salah satu anak IPS.

"Gila, Becca pake pelet apaan sih? Cebol, cerewet, rusuh gitu selalu punya gebetan? Sedangkan gue? Kok gak ada yang tertarik sama gue ya? Sedih amat hidup gue." Gerutu Clarissa di samping Sonia yang terkekeh mendengarnya.

"Ayo pulang aja, jangan meratapi nasib gitu." Kekeh Sonia geli.

Clarissa tertawa, "Lo duluan aja. Tuan rumah harus nyambut tamunya. Gue beli beberapa snack dulu di supermarket."

Sonia mengangguk lalu melambai-lambai pada Clarissa sembari berjalan menuju mobilnya. Sedangkan Clarissa menuju ke motor maticnya. Ia mengenakan jaket lalu helmnya. Ia bersiap untuk menghidupkan mesin namun ia teringat akan sesuatu. Ia buru-buru mengambil ponselnya di tas dan mengeceknya. Ada satu pesan dari sang senior yang tadi katanya akan mengajak Clarissa makan bersama.

Arimbawa : kamu sibuk ya hari ini? Ya udah kerjain aja tugas kamu dulu.

Clarissa mengernyit. Ia kemudian menoleh ke kanan-kiri. Saat tidak melihat sosok Arimbawa, ia kembali fokus pada layar ponselnya yang menampilkan isi pesan Arimbawa.

"Darimana dia tau kalau gue sibuk?" Gumam Clarissa pelan. Tak ingin terlalu memusingkan hal tersebut, ia segera menghidupkan motornya dan meninggalkan parkiran sekolah.

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih satu jam di rumah Sonia, Clarissa pun memilih pulang ke rumahnya. Namun saat sampai di rumah, ia dikejutkan oleh sebuah mobil yang terparkir rapi di dekat gerbang rumahnya. Clarissa turun dari motor dan mendekati si mobil untuk menyuruh sang pengemudi menggeser sedikit mobilnya agar motornya bisa masuk ke dalam rumah. Gadis itu mengetuk kaca dan kaca mobil tersebut pun turun, menampilkan si pengemudi.

"Kak Arimbawa? Ngapain kesini?" Tanya Clarissa bingung.

Clarissa bergeser karena melihat Arimbawa yang berancang-ancang ingin membuka pintu mobil. Lalu Arimbawa keluar mobil sembari menenteng sebuah goodie bag di tangan kanannya.

"Kamu udah makan sore?" Tanya Arimbawa.

Clarissa mendengus sebal, "Kak Arim kenapa sih selalu aja gak jawab pertanyaan aku."

Arimbawa terkekeh, "Tunggu sebentar. Saya mundurin mobil dulu ya." Ia kembali masuk ke dalam mobil dan memundurkan mobil sedikit agar motor Clarissa bisa masuk ke dalam rumah. Setelah selesai, ia menyodorkan goodie bagnya pada Clarissa. Clarissa menerimanya dengan alis berkerut sedangkan Arimbawa segera berinisiatif membuka gerbang Clarissa lalu mengendarai motor gadis itu ke dalam yang kebetulan sekali kunci motornya masih berada di tempat seharusnya. Clarissa hanya bisa melongo dan menutup kembali gerbangnya saat Arimbawa sudah memarkirkan motornya dengan baik.

"Ini apa Kak?" Tanya Clarissa merasa penasaran.

Arimbawa menoleh lalu menghampiri posisi Clarissa, "Makanan. Ayo makan bareng."

BEHIND THE SELLERWhere stories live. Discover now