34. INDRA KOMA?

845 58 8
                                    


HI setelah sekian lama purnama aku akhirnya UP juga hehe—pada kangen sama Author ga nih? atau cuma kangen sama REVANO?☺

Oke oke sebelum lanjut baca yuk! klik bintangnya'⭐' jangan lupa spam komen ya!😋

FOLLOW:
slljuuwww_
@slljuuazzz_

Happy reading! 💕

_o0o_

Setelah Aldi mengatakan itu kepada Vano, tiba-tiba Barra menaikkan sebelah tangannya ke pundak Aldi.

"Udah biarrin aja dia di sini, mungkin dia lagi kangen sama adeknya." mengingat perkataan Vano kalau adiknya sudah tak pulang-pulang kerumah, makanya Barra mengatakan itu. kemudian, ia langsung berbalik badan keluar dari ruangan itu dan langsung diikuti oleh Bobby.

Aldi pun menunduk dan juga ikut berbalik badan. Sungguh ia merasa terharu dengan kelakuan Vano sekarang. Ternyata memang benar sejahat apapun seseorang pasti ia memiliki sisi baiknya.

Menyadari bahwa kini hanya dirinya dan Keyla yang berada di ruangan itu, Revano kembali menangis dan sesekali iya memanggil-manggil nama 'Keyla' dengan pelan, kali ini ia menangis lebih kencang dan membuat dia sesegukan, ia benar-benar tidak bisa meninggalkan gadisnya sendirian, rasanya iapun tak bisa jauh, ia harus tetap berada di samping Keyla saat ini.

Tatapannya kosong tanpa arti ia terus memandangi wajah Keyla yang sangat polos dan pucat dengan mata yang tertutup rapat. Hey apakah kamu tidak ingin membuka matamu? Vano merasa hatinya tersayat silet yang sangat tajam rasanya sakit sekali melihat seseorang yang paling ia cintai terbaring lemah tak berdaya. Ia menyembunyikan wajahnya pada tangan keyla sembari menciumi tangan Keyla yang tanpa infusan itu, ia benar-benar merasa menjadi kaka yang gagal dan tidak becus dalam menjaga gadisnya cantiknya ini.

Ia benar-benar membenci dirinya, ia terus mengumpat mencaci maki dirinya dalam hati, dan tak lupa ia juga mencaci maki Indra.

Lelaki itulah dalang dari semua kejadian ini, andai saja Keyla tidak diculik oleh laki-laki itu pasti sekarang tidak begini jadinya! Vano benar-benar sangat membenci Indra ia ingin sekali menghabisi Indra sekarang juga! Berani sekali dia mendekati gadis yang ia sangat cintainya ini. Pasti dia sudah apa-apain Keyla.

'Gue nggakan biarrin lo hidup, lo harus mati INDRA!' batinnya berapi-api.

Sepertinya Vano akan sangat membenci nama itu sekarang.

•••

ALDI POV:

Setelah Aldi, Barra, dan Bobby keluar dari ruangan itu, mereka duduk di kursi panjang yang sudah di sediakan oleh pihak rumah sakit. Awalnya mereka hanya duduk-duduk santai, sambil memainkan ponsel mereka kecuali, Aldi. Ia hanya menunduk sambil bergelut dengan isi pikirannya. Sampai- sampai sebuah suara tidak bisa menyadarkannya.

"Lo kenapa Di?" tanya Bobby.

"Woi! NGOPI!" teriak Bobby lagi, kali ini lebih keras hingga si empu sedikit terkejud dan menoleh.

Aldi hanya menoleh sebentar dan kembali menunduk.

"Lo mikirin apaan si? kayanya serius banget ajak ajak dong!" ucap Bobby.

"Gue penasaran sama laki-laki itu, emm—mukanya ga asing." jawab Aldi pelan.

"Udah lah lo gausah overthinking lagian juga gabakal mati tuh orang." ucap Bobby dengan santainya.

REVANO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang