30. THE RESTAURANT

1.1K 91 6
                                    

Hi REVANO up lagi nii, sebelum lanjut baca, boleh dong di klik dulu bintangnya ✨

HEHEH ALHAMDULILLAH CERITA REVANO SUDAH MENCAPAI 30 CHAP 😭GATERASA SECEPAT INI😭

Sebelumnya, aku sangat berterima kasih sama kalian karna beberapa hari yang lalu cerita REVANO mencapai 60K readerss! Without u this story is nothing! 😭😭

Jangan bosen-bosen sama Aku dan REVANO ya!🐨✨

jangan lupa juga, FOLLOW MY SOCIAL MEDIA ACCOUNT :

—@slljuuazzz__
—@wattpad.zizaa_

follow juga akun wattpad ku yaa, DANKE! ❤.

Sorry for typo!

Enjoy the story!❤

_o0o_

Saat ini Keyla masih saja berbaring lemah di kasur king-size milik Indra. Sebenarnya ia tidak enak dengan Indra, mau bagaimanapun dia sudah menyusahkan Indra, mulai dari menolongnya dari perlakuan Revano, menjauhkan dia dari bahaya dan lain-lain. Namun, disuatu sisi ia sangat bersyukur kepada tuhan karena, masih ada orang yang perduli kepadanya, mungkin kalau saja tidak ada Indra mungkin dia sudah—— ah lupakan.

Keyla terbangun dari tidurnya, pelan-pelan ia mulai membuka matanya seraya mengucaknya pelan dengan kedua tangannya. Ia teringat saat tertidur hari masih sore, dan saat ia bangun ternyata sudah malam, tentu ia mengetahuinya karena, jam dinding Indra menunjukkan pukul 21:15. 

Tangannya mulai meraba-raba kasur yang kosong, ia ingat bahwa tadi sore Indra sedang tertidur di sebelahnya. Namun, saat ia mencoba meraba-raba dengan mata yang masih setengah terbuka, ternyata di sebelahnya tidak ada Indra.

Saat ia tersadar Indra tidak ada, baru saja ia ingin memanggil Indra. Namun, ia melihat Indra sedang duduk di jendela yang setengah terbuka sambil memegang ponsel. Sesekali Indra menatap ponsel dan menatap luar secara bergantian.

Saat Keyla ingin beranjak dari kasurnya, lagi-lagi ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Alhasil ia mengeluarkan suara lirihan yang membuat Indra berbalik badan dengan spontan.

"Sshhh—aduh sakit banget." lirihan Keyla, sambil memegang pinggangnya yang terasa remuk.

"Eh Key!" spontan Indra dan langsung berlari menuju Keyla, ia membantu Keyla untuk duduk.

"Thank you Ndraa." ucap Keyla.

"Lo jangan banyak gerak Key!" seru Indra seraya meletakkan ponselnya di nakas dekat dengan kasur king-sizenya.

"Maaf Ndra, gue sebenernya pegal tiduran terus pengin duduk." ucap Keyla dengan pasrahnya.

Indra yang mendengar ucapan Keyla sedikit terkekeh, ternyata rebahan juga bikin badan jadi pegal ya?

"Lo lagi ngapain? Kok jendelanya ga ditutup?kan udah malam." tanya Keyla.

'Gamungkin gue jawab, kalo gue lagi nunggu balesan dari Bella kan?'

"Gue lagi cari angin ajah, panas banget ni kamar!" jawab Indra seraya menggeber-geberkan bajunya di bagian dada, layaknya seorang yang sedang kepanasan.

Keyla yang mendengar jawaban dari Indra seperti itu kurang percaya. Karena, tak masuk akal. Kamar Indra ini ber-ac mana mungkin kepanasan? Sepertinya ada yang sedang di sembunyikan oleh Indra? Ah itu juga bukan urusan Keyla. Toh Indra juga punya privasi juga kan?

Melihat tatapan Keyla yang kurang yakin dengan jawabannya barusan, Indra lebih baik out of topic.

"Gue udah ngantuk nih, mau tidur dulu." ucap Indra seraya berjalan setengah memutari kasurnya dan langsung rebahan di samping Keyla.

REVANO Where stories live. Discover now