"Kenapa daf?"

Lihatlah mendengar suaranya saja membuat Dafa tersenyum bahagia belum juga melihat sosoknya itu ada disampingnya, mungkin Dafa sudah tak tahu merespon bagaimana. Dirinya sudah terlalu jatuh pada pesona sang antagonis itu.


"Daf?"

Dafa masih diam mendengar panggilan gadisnya di seberang telfon sana.

"Dafa? Kenapa?kangen gue? Iya tau kok gue ngangenin jadi gak perlu ngomong kalo kangen"

Dafa tertawa pelan menanggapi guyonan Rere yang sangat percaya diri itu. Entah dari mana sifat pede nya itu muncul padahal dulu dia tak seperti itu. Tapi tak apa Dafa sangat menyukai Rere yang sekarang. Yang mudah mengekspresikan diri nya bahkan orang lain yang melihat raut wajah Rere pasti tahu perasaan gadis itu.

"Daf. Untung Lo gak ketawa depan gue. Mungkin gue udah diabetes stadium akhir tinggal matudeti. Mati. Abisnya belum juga liat masih suara nya aja di denger udah berdamage. AAAAAAA MELEYOTTT MELELEH BYURRRRR MATI"

"Gak ada yang ngizinin Lo mati re" raut wajah Dafa yang semula tersenyum menjadi datar dia teringat kejadian dulu. 'cuman gue yang bisa buat Lo mati'.

"Dih si Abang cinta banget ya sama gue. Emang yah pesona seorang Rere tak dapat dilewatkan"

"Iya re. I love you"

"Ah sudahlah aku sudah tak sanggup lagi menahan diriku agar tak menghampiri mu kakanda. Sampai jumpa lagi besok. Jangan merindukan ku,cukup aku. Dirimu cukup memikirkan masa depan kita saja kakanda. Sekian dan terimakasih. Saya sebagai MC pamit undur diri."

"Oh iya kakanda satu hal lagi saya lupa emmn...... Sebentar........ Dafa sayang .........." Dafa masih diam menunggu Rere menyelesaikan kalimatnya.

"Muahhhh kecupan jauh untukmu. AAAAAAAAA. BYE BEB."

Panggilan terputus sepihak setelah Rere mengatakan itu.

Dafa terdiam mendengar penuturan Rere yang jarang sekali. Bibirnya berkedut membentuk senyuman lebar. Dafa merasa terlalu banyak tersenyum seharian ini. Dan semua senyuman itu karena Rere gadisnya.

Memikirkan Rere ya? Dafa bahkan selalu memikirkan nya tanpa gadis itu suruh. Awas  besok gadis itu sudah tak bisa membuatnya tidur malam ini.

.......

"Ishhh Dafa lepasin dulu dong. Gue mau ke toilet ini. Aduhhh. Masa dari tadi Lo megangin gue mulu sih. Engap nih tangan. Aduhhh udah gak tahan nih. Awasss ih daf"

Rere terus merengek sepanjang waktu istirahat berlangsung. Dirinya bosan karena Dafa terus menggenggam tangan nya tak pernah terlepas dari waktu diparkiran sampai istirahat Sekarang.

"Gak. Ini hukuman karena lo gak bisa buat gue tidur re" Dafa mendekatkan punggung telapak tangan Rere ke arah bibirnya. Menciumnya berkali-kali seakan sangat berharga.

"Dafaaa. Gue ga tahan lagi"

Dafa berfikir sebentar lalu membiarkan Rere berlari ke arah toilet sekolah dengan langkah yang sangat cepat. Dafa tertawa pelan lalu kembali mendatarkan wajahnya saat bertemu tatap dengan mata tajam di sebelah sudut sana.

Dafa tahu sedari tadi mata itu terus melihat ke arahnya dan Rere. Dafa akan menyelesaikan masalahnya dengan pemilik mata tajam itu lain kali. Menurutnya itu tak terlalu penting.

Dafa beranjak dari kantin menuju kelasnya menyusul Rere yang mungkin sudah berada di sana tanpa memedulikan sekitar dan mata tajam itu.

......

"Dafa sialan. Untung gue bisa kabur. Bosan liat Dafa yang ganteng nya kebangetan. Kan gue juga mau cuci mata sama cogan lain malah susah. Masa cuman Dafa doang walaupun cukup sih tapi kan ah sudahlah"

Rere menyalakan keran air lalu membersihkan wajahnya sebentar,menatap ke arah cermin melihat bagaimana pahatan wajah Rere sang antagonis yang sempurna. Seketika dirinya merasa minder melihat rupawan wajah antagonis ini, dibandingkan wajahnya yang asli sangat jauh berbeda. Padahal dulu dia sering dikatakan cantik oleh anak SMP di sebelah panti tempat tinggalnya, dirinya tak mungkin percaya.

Sudahlah tak akan ada habisnya membandingkan wajahnya dengan sang antagonis ini tentu saja beda jauh.

Rere melangkah kan kakinya melangkah keluar toilet belum sampai melangkah keluar, tangannya langsung ditahan sebuah tangan lain menuntutnya masuk kembali ke arah salah satu bilik toilet.


"L-lo?"



































































































Ayo scroll lagii

























































































Semangattttttt cinta
















































































Dah lah capek beb
























END

Rere mati trus Dafa sama saya sekian

Eh boong kok

........

Maaf ya cinta saya iseng 😃

Jangan nunggu up ya terus doain saya bisa dapet ujian ya hehehe saling mendoakan ya

Udah sih itu aja.

Jangan nunggu up all❤️

Jangan lupa vote dan komen guys ❤️❤️

See you next chapter ❤️❤️❤️❤️❤️

👻👻👻👻 Salam rindu dan damai kawand 😃

👇😍🙂

DIMENSI (HIATUS)Where stories live. Discover now