bab 17

753 84 4
                                    

Bab 17

Halooo istrinya jaemin comeback

Hiks maaf jarang up😭

Jangan nunggu up ya

Typo berserakan

Happy reading ❤️❤️❤️

.....

Suasana kelas yang ramai tak membuat Rere tenang. Pikirannya masih tertuju pada kertas yang tengah di genggam sedari tadi. Sebelah tangannya basah terus menggenggam kertas usang itu. Jari-jarinya sibuk mengetuk-ngetuk meja di di depannya dengan pelan selayaknya berfikir keras. Kakinya juga tak henti mengetuk lantai kelas yang dingin itu.

Dafa yang sedari tadi memerhatikan nya menyadari gadis nya gelisah sejak awal masuk sehabis izin tadi.

"Ada masalah re?" Tanya Dafa lembut.

Suara Dafa terdengar di telinga Rere membuat kesadaran nya utuh seketika, pikirannya yang tadinya berkeliaran entah kemana menyatu seketika. Suara lembut serak Dafa itu membuat Rere meleleh, melupakan masalah rumit yang tengah ia hadapi. Memang Dafa paling terbaik mengatasinya moodnya.

Rere tersenyum menggeleng merespon pertanyaan Dafa.

Dafa yang tak yakin pada Rere hanya diam tak mau ikut campur. Mungkin Rere belum mau menceritakan masalahnya sekarang. Pikirnya.

Rere tak mau mengatakan yang tengah dia pikirkan sejak tadi gara-gara petunjuk itu yang menyuruhnya tak percaya pada siapa pun dan menjauhi pemeran utama.

Apakah ia harus menjauhi Dafa? Apakah ia bisa?

.......

Semilir angin menyapu wajah Rere sore ini. Kelap-kelip lampu memenuhi jalanan kota. Senja yang terlihat berwarna oranye terang menambah suasana sore ala-ala kota besar, persis seperti dinovel.

Rere duduk di balkon kamar tidurnya menikmati suasana sore hari yang lumayan bagus dan juga dapat menenangkan hatinya. Perasaan tenang inilah yang diinginkan nya sepanjang waktu.

Pikirannya berkelana tentang kertas misterius itu,yang sekarang sudah entah berada dimana. Rere tak ambil pusing. Jikapun orang yang menemukan nya pasti berfikir bahwa itu hanya kertas usang akibat kegabutan seseorang.

Bagaimana caranya untuk menjauhi Dafa? pikirannya tertuju pada perintah yang tertera di kertas usang itu. Ingin rasanya Rere berteriak meminta jawaban pada siapa pun itu. Jika diposisi nya mana yang akan dipilih.

'menemani Dafa yang menderita? Atau meninggalkan Dafa yang sudah terlihat sangat mencintai nya?'

Sempat terlintas dipikiran Rere untuk lari saja dari kota ini. Seperti pindah sekolah misalnya? Atau dia pindah ke desa terpencil saja?

Tapi semua niatnya pupus saat mengingat penderitaan Dafa, bagaimana Dafa berjuang demi dirinya dan juga janjinya akan selalu bersama dafa.Kasihan?tentu saja.

Rere masih belum yakin apa ia mencintai Dafa atau tidak?

Dari pada membuat kepalanya pusing, lebih baik Rere tidur saja. Perlahan tapi pasti kakinya berjalan ke arah ranjang empuknya. Kakinya selonjoran kesana-kemari tak beraturan mencari posisi yang pas. Tak lama suara dengkuran kecil muncul dari arah Rere yang tertidur pulas.

.....

Hari ini entah kenapa membuat Rere heran akan tingkah laku Dafa yang seperti tak biasanya.

Harusnya Dafa tak banyak bicara bukan?

Bahkan orang-orang syok pada Dafa yang terus berbicara sepanjang jalan tak berhenti mengoceh sama sekali.

Mulai dari pembahasan matematika lalu astronomi lalu kisah hidup seseorang. Sudah banyak sedari tadi celotehan Dafa membuat telinga Rere panas hendak mengatai.

DIMENSI (HIATUS)Where stories live. Discover now