bab 19

653 93 1
                                    

Bab 19

Typo berserakan

Happy reading ❤️❤️❤️

........

"Kok Lo gak ngerasa sakit daf? Udah sengaja gue tabok lukanya kok gak sakit sama sekali?" Heran Rere memukul pelan memar Dafa.

"Gak sakit re"

"Masa sih? Pasti Lo tahan ya biar keliatan gentle?"

"Emang gak sakit re"

"Kok gue gak yakin. Apa mungkin ini efek pemeran utama ya? Kan biasanya pemeran utama bakalan ada keistimewaan. Mungkin Dafa ini kali ya bakat nya? Tapi ya kali punya bakat gak ngerasa sakit?emang ada?" Gumam Rere pelan.

"Ngomong apa re?" Tanya Dafa yang mendengar samar-samar gumaman Rere.

"Hah? Oh itu gakkk gakk penting"

Dafa hanya mengangguk sekilas tanpa mau tahu apa yang Rere ucapkan tadi.

"REREEEEE" teriak seseorang sembari berlari menghampiri rere dan Dafa.

Melihat Sholeh berlari ke arahnya,Rere mengingat kejadian menyebalkan kemarin yang membuatnya menunggu seperti tak ada tujuan.

"Kemana aja Lo?" Sentak Rere saat sholat sudah ada didepannya.

"Bentar re. Nafas dulu"

"Gak usah nafas sekalian. Udah dendam gue sama lo. Sana Lo gue gak mau bicara sama Lo lagi."

"Yaelah re, maaf dong. Kemaren ada urusan penting jadi gak bisa re."

"Halah alasan aja lu. Ngomong aja kalo mau ngerjain gue."

"Bener re. Suer! Gak boong"

"Bodo amat. Hus hus sana jauh-jauh"

"Jahat amat lu re"

"Gue? Jahat? Mana mungkinkah gue jahat yang ada Lo tuh. Udah gue tungguin sampe lumutan. Udah sore datang ujan lagi. Gak ada yang jemput. Gue sendirian jalan nerobos hujan, badai dan petir. Catat tuh SENDIRIAN. sekarang siapa yang jahat ko kan?" Sentak Rere sambil menambahi penderitaan nya.

"Ya maaf re"

"Maaf saya tidak menerima maaf dari orang yang tak bertanggung jawab"

"Re jangan gitu dong"

Rere hanya diam tanpa mau merespon ucapan Sholeh. Dirinya sudah terlanjur kesal pada sholeh yang membuatnya menunggu kemarin.

"Lo kehujanan re? Kok gak hubungin gue?" Ucap Dafa menengahi pertengkaran dua makhluk di depannya.

"Ponsel gue mati daf" rengek Rere

"Terus jalan sampe rumah?"

Rere mengangguk

"Bus?"

"Gak tau cara naik bus" Rere tak berbohong soal ini. Bentuk bus di dunianya dan disini sangat berbeda sekali.

Dafa mengernyit heran mendapat jawaban Rere. Ah mungkin tak pernah naik bus kan anak sultan. pikirnya.

"L-lo gak bisa naik bus" ucap sholeh tak yakin.

"Emang gak bisa?apa Lo? Gue masih dendam ya, jadi jangan ajak gue ngomong deh"

"Serius re?"

"Bodo"

Sholeh terdiam menatap Rere tak yakin akan ucapan Rere.

"Lain kali hubungin gue ya re. Kalo ponselnya mati cari cara lain aja ya. Jangan sampe jalan lagi. Nanti Lo sakit re

DIMENSI (HIATUS)Where stories live. Discover now