16. Orang Asing

128 68 9
                                    

ANNYEONG YEOROBUN BUDAYAKAN VOTE & KOMEN SETELAH MEMBACA YA!

Happy reading...

Part 16. Orang Asing

Matahari yang masuk lewat celah jendela kamarnya membuat Greysia menggeliat. Perlahan ia membuka kelopak matanya kemudian dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya ia terduduk di atas ranjangnya.

Ia melihat ke sekeliling kamar, tidak ada siapapun disana. Pikirannya kembali ke malam hari tadi, ia tahu sebelum ia tertidur Haruto masih menemaninya, dan mungkin pria itu sudah pulang.

Dengan tangan yang masih lemas ia meraih ponselnya yang berada diatas nakas. Lalu mengetikkan kontak seseorang disana, sambungan telepon kemudian terdengar namun belum diangkat oleh sang empu.

"Halo, Grey? Ada apa?" Suara Mashiho terdengar dari seberang sana.

"Aku hari ini lagi gak enak badan, jadi kayaknya aku gak bisa dateng ke lokasi pemotretan sekarang. Kakak bisa ngomong sama produsernya enggak? Mintain aku ijin satu sampai dua hari aja gak apa-apa, kok."

"Oh, gitu ya? Yaudah nanti aku coba ngomong sama produsernya. Kamu istirahat aja dirumah, terus nanti kamu mau aku bawain apa? Bubur? Bakso? Atau makanan yang seger-seger supaya badan kamu cepet fresh."

Greysia terkekeh, jiwa seorang kakak dari Mashiho terbangun hanya gara-gara mendengar kalau Greysia sedang sakit.

"Enggak usah bawain apa-apa, lagian disini kalau minta apa-apa tinggal nyuruh Grizz beli."

"Berasa punya pembantu pribadi ya?" Greysia kembali terkekeh mendengar itu.

"Yaudah, aku tutup dulu ya. Nanti aku bakal bicara sama produsernya."

"Iya, makasih ya, kak."

"Iya." Setelah itu sambungan telepon terputus.

Greysia kembali menaruh ponselnya, lalu merebahkan tubuhnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut lagi.

Mupakan hanya soal waktu, cepat atau lambat. Suka atau tidak suka, pada akhirnya semua akan lupa pada saatnya.

Kata-kata Haruto yang ia denger tadi malam terus terngiang-ngiang di telinganya.

"Hanya soal waktu katanya."

•Who Are You?•

Pukul 10 pagi Greysia masih terbaring di tempat tidurnya. Bahkan ia sampai sekarang belum mandi, tadi pagi Alisia juga hanya mengantarkan segelas susu serta bubur yang tidak Greysia habiskan.

Tok... Tok... Tok...

"Buka aja gak dikunci!" serunya dibalik selimut.

"Ekhem!" Mendengar itu Greysia menyembulkan kepalanya dari balik selimut, ia terkejut saat melihat seorang pria tengah berdiri di depan kamarnya dengan membawa sekeranjang buah.

Ia kita tadi hanya asisten rumah tangganya atau Mamanya.

"Damian?"

Sang pemilik nama hanya tersenyum lalu melangkah mendekat.

"Iya, ini aku."

Dear Blue : Who Are You? [Completed]Where stories live. Discover now