13. Different

173 101 19
                                    

ANNYEONG YEOROBUN BUDAYAKAN VOTE & KOMEN SETELAH MEMBACA YA!

Happy reading...

Part 13. Different

Mobil yang dikendarai Haruto berhenti disebuah cafe, disepanjang perjalanan Greysia hanya terdiam yang membuat suasana sedikit canggung. Setelah mereka masuk kedalam cafe hujan tiba-tiba turun begitu derasnya.

Aroma tanah basah yang begitu khas tercium ke indera penciuman mereka.

Haruto yang sebelumnya ingin bertemu dengan Sendy, ia batalkan karena urusannya dengan Greysia jauh lebih penting. Ia berdehem untuk mengusir rasa gugup yang menyerangnya sejak tadi.

"Boleh aku bicara sekarang?"

Greysia yang tadinya menunduk langsung mendongakkan kepalanya untuk menatap Haruto, kemudian ia hanya mengangguk tanpa suara.

"Namaku Haruto, dan kamu juga udah tahu kalau aku ini saudara kembarnya Biru. Dari kecil kita udah sama-sama pisah karena perceraian orang tua kami. Biru, dia gak tahu kalau dia punya saudara kembar, sebelumnya aku juga gak tahu kalau aku ini punya saudara kembar. Tapi, setelah Kak Yoshi datang dan mengungkapkan semuanya aku baru tahu kenyataan yang sebenarnya." jelas Haruto.

"Dan bagian yang paling menyakitkannya, aku tahu kebenaran itu setelah Biru udah gak ada."

Greysia masih setia menutup mulutnya sembari melihat buliran-buliran air hujan yang terus turun membasahi tanah dan sekitarnya.

"Awalnya aku kecewa sama ayahku kenapa dia menutupi semua ini demi keegoisannya, aku benci sama diriku sendiri karena datang terlambat dan gak bisa menjaga adikku. Tapi rasa kecewa sama benci itu juga gak ada gunanya, itu malah membuat ku masuk kedalam jurang kehancuran. Jadi, pelan-pelan aku menerima apa yang Tuhan takdirkan, walaupun memang sulit rasanya." papar Haruto yang hanya didengarkan saja oleh Greysia.

Haruto tersenyum ketika melihat wajah Greysia.

"Nama kamu Greysia kan?" tanyanya yang membuat Greysia sedikit terkejut, namun gadis itu hanya mampu menganggukkan kepalanya.

"Aku tahu kamu siapa, aku baca buku diary nya Biru. Disana dia banyak cerita tentang kamu, sejak awal kalian ketemu sampai jadian. Dan dari situ aku juga tahu kalau adik aku itu memang sayang sama kamu, dan begitupun sebaliknya. Dari cara kamu natap aku tadi, udah jelas kalau rasa sayang kamu ke Biru gak pernah berkurang." Setelah mengatakan itu Haruto menghela nafasnya.

"Kenapa... Kak Yoshi gak pernah cerita tentang kamu?" Pertanyaan itu yang keluar dari mulut Greysia, walaupun gadis itu masih enggan menatap Haruto.

"Aku yang ngelarang, bertemu sama kamu itu adalah ketakutan terbesar ku. Dan kaya sekarang misalnya, aku tahu kamu syok dengan semua kenyataan ini. Dan sebenarnya kamu juga belum siap untuk mendengar aku lebih jauh lagi, kamu belum siap untuk tahu alasan kenapa aku masih ada disini sampai sekarang."

"Bilang aja,"

Haruto menggelengkan kepalanya, "Enggak, aku gak akan bilang sebelum kamu benar-benar siap. Ada waktunya nanti aku bakal bilang semuanya sama kamu, tapi mungkin gak sekarang. Pertemuan kita tadi terlalu mendadak, dan aku gak mau bikin kamu tambah syok lagi."

Greysia semakin menunduk, ia hanya memainkan jari-jarinya seperti anak kecil sebelum ponselnya berbunyi.

"Halo Kak?"

Dear Blue : Who Are You? [Completed]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt