✧✧ ❝𝑮𝒊𝒈𝒊𝒕 𝒂𝒌𝒖.❞
Five tidak menjawab, tapi dia tetap menatap tajam ke arahku.
Seringai tersungging di bibirnya yang tipis saat meja-meja berputar. Membuatku menjadi orang yang mundur dalam kekalahan saat dia beringsut mendekat lagi.
❝𝑶𝒉, 𝒂...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Y/N) HARGREEVES
ADA 5 ATURAN SEDERHANA yang aku dan Five sepakati tentang persahabatan kami. Kami tidak benar-benar berhasil tetapi itu adalah sesuatu yang harus kami berdua lakukan dan hindari.
1. Jangan pernah mengabaikan kebutuhan orang lain; Selalu ada.
2. Kerja tim membuat mimpi; Berjuang bersama dalam pertempuran.
3. Selalu berteriak ketika yang lain sedang melakukan omong kosong emosional.
4. Jangan menunjukkan kasih sayang apa pun.
Dan yang terakhir.
5. Jangan pernah memiliki semacam perasaan seksual dengan yang lain.
Seperti yang kau lihat, kami telah melanggar beberapa aturan yang kami buat melalui pengalaman kami di saat-saat kami masih kecil. Ketika masih anak-anak kami ingin mencekik satu sama lain sampai mati; Kami berdua memiliki nama kami di tempat masing-masing untuk membunuh dan sekarang Five ada di sini menjadi cekikikan dan sial karena memberiku ciuman.
Secara tidak sengaja, tanganku terangkat dari posisi sebelumnya dan tiba-tiba menampar bocah itu hingga tertidur, yang benar-benar membuatnya pingsan. 'Oh shit, buruk'
Dia mengecup pipiku.
Five Hargreeves baru saja mengecup pipiku.
Wajahku menjadi hangat setelah memahami apa yang baru saja terjadi. Tanganku menyentuh bagian di mana dia melakukannya. Bibirnya menyengat wajahku. Rasanya aku seperti melayang. 'Kenapa dia melakukan itu?'
"Hei, kau baik-baik saja?" Luther berjalan ke arah ku meletakkan tangan yang meyakinkan di bahu ku setelah dia melihat ekspresi ku yang bermasalah.
"Y-Ya, hanya alergi."
☂️☂️☂️
Setelah apa yang aku kira beberapa jam lagi, siang hari tiba; Five terbangun. Kami berdua memutuskan bahwa kami akhirnya harus mengatakan yang sebenarnya kepada Luther. Dan di sana, aku duduk di samping Five di depan Luther yang mendengarkan dengan seksama cerita Five tentang apocalypse dan 'urusan pribadinya'.
"Kapan seharusnya terjadi? Ini... apocalypse?"
"Aku tidak bisa memberimu jam pastinya, tapi.. dari apa yang bisa kukumpulkan, kita punya empat hari lagi."
"Kenapa kalian tidak mengatakan sesuatu lebih awal?" Luther memohon. "Tidak masalah, Luther," jawabku balik padanya, Five mengungkapkan bahwa mereka tidak berhasil menghentikan apa pun penyebabnya. "Tentu saja. Kita bisa bersatu dan membantumu mencoba menghentikan hal ini." Dia berseru kembali.
"Sebagai catatan, kau sudah mencoba." Five mendesah, termenung tentang apa yang akan dia katakan selanjutnya. "Maksud mu apa?"
"Aku menemukan kalian semua... Tubuh kalian." Five menelan ludahnya, menderita karena kenangan yang dia miliki dengan tempat yang mengerikan itu.
