"Iya bi"

Zahra keluar dari rumah bi diah untuk mengeprint sesuatu untuknya nanti dipajang dikamarnya. Ya siapa lagi kalau buka foto nikah dirinya dan dimas selain foto mereka berdua, zahra juga mengeprint foto resepsi pernikahan nya bersama dengan mertua, kedua orangtuanya dan adik adik iparnya

Setelah selesai mengeprint semua foto yang diinginkan, zahra kembali pulang namun setengah perjalanan pulang ia berhenti karna kelelahan

"Sayang sebentar ya, umi capek banget"ucap zahra mengelus perutnya dan duduk

"Sayang, gimana kabar kaka kamu raihan disana ya? Umi kangen sama kaka kamu, kamu kangen ngga sama kaka kamu"tanya zahra pada anak yang didalam kandungannya

Setelah merasakan cukup untuk beristirahat zahra langsung melanjutkan perjalanan pulangnya

#Pagi

Zahra dibantu bi diah membuat sarapan pagi untuk kedua orangtua irfan, semalam irfan tidak pulang karna ia harus keluar kota mendadak.

Saat tuan anggara dan nyonya vanessa mencoba masakan dari zahra, ternyata masakannya sama persis dengan ....

"Bi siapa yang masak?"tanya tuan anggara

"Zahra tuan"jawab bi diah dengan sopan

"Masakan kamu enak, ini uang buat kamu"jelas vanessa

"Tidak nyonya, saya tidak mau dibayar. Saya masak dengan ikhlas"jawab zahra menolak diberikan uang

"Sombong banget"

"Maaf nyonya bukannya saya sombong karna tidak mau menerima uang dari nyonya, tapi emang saya ikhlas membuatkan sarapan pagi ini"

"Udah ma ngga baik pagi pagi ribut"jelas anggara

"Papah kamu tuh selalu aja belain pembantu ini!"jelas vanessa lalu pergi dari ruang makan

"Maafkan istri saya zahra"jelas anggara

"Ngga apa apa tuan"

Tidak hanya membuatkan sarapan saja, zahra juga membantu membersihkan rumah irfan bersama dengan bi diah. Walaupun awalnya bi diah melarang namun tetap saja zahra bersih keras membantunya

Hari terus berlalu, zahra selalu disuruh layaknya seorang pembantu dirumah irfan. Ia selalu menggosok pakaian, mencuci piring dan mengepel semua ruangan dirumah irfan. Walaupun sebenarnya sangat berat untuknya, namun ia sangat bersyukur karna irfan telah membantunya dan memberikannya tempat tinggal yang layak

Saat zahra mengepel rumah irfan tiba tiba irfan berteriak

"Zahra!"

Zahra menoleh kesumber suatu dan terlihat irfan sangat marah

"Mas irfan, kamu sudah pulang?"tanya zahra

"Siapa yang suruh kamu berbuat seperti ini?"tanya irfan

Zahra terdiam

Lalu irfan memanggil bi diah dan pak yanto untuk menjelaskan kenapa zahra bisa melakukan pekerjaan rumah

"Kenapa zahra disuruh buat melakukan pekerjaan rumah? Kan sudah saya bilang jangan lakukan pekerjaan apapun!"jelas irfan

"Mas, ini bukan salah mereka ko. Ini kemauan aku, kamu terlalu posesif banget makannya aku bosen"jelas zahra

"Bi diah"

"I-iya tuan"

"Siapa yang suruh zahra melakukan pekerjaan rumah?"tanya irfan dengan nada diingin

Pernikahan Impian Where stories live. Discover now